Nyalakan Tanda Bahaya, Kasus COVID-19 di Madiun Melambung Tinggi
Selasa, 01 Juni 2021 - 09:34 WIB
Ahmad Badawi menyebut, kasus COVID-19 didaerahnya pernah menjadi yang terkecil di Jawa Timur, selama tujuh bulan, yakni saat pemberlakukan pembatasan aktivitas warga yang sangat ketat. Namun, hal itu membawa konsekuensi terhadap kontraksi ekonomi warga, dan menjadi dilema.
"Untuk itu, diambil kebijakan sedikit demi sedikit melonggarkan aktivitas perekonomian warga, syaratnya taat protokol kesehatan. Konsekuensinya mobilitas warga dengan beragam profesi mengalami peningkatan, dan temuan kasus baru COVID-19 mengalami peningkatan," tuturnya.
Menurut orang nomor satu di Pemkab Madiun itu, dari setiap temuan kasus baru COVID-19 tersebut, Satgas COVID-19 Kabupaten Madiun, bersama aparat TNI dan Polri langsung melakukan testing dan tracing.
"Setiap kontak erat pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 , langsung di rapid test antigen. Mereka yang reaktif dilakukan tes swab pcr. Dari situlah kemudian muncul angka tingginya pasien COVID-19 di Kabupaten Madiun," tegasnya.
Dia mengaku tidak malu atas tingginya angka kasus COVID-19 di wilayahnya. Menurutnya, justru hal ini merupakan temuan yang dicari, tujuanya agar mereka yang terkonfimasi COVID-19 dapat segera menjalani perawatan, sedangkan warga yang lain menjadi waspada dan sadar bahwa COVID-19 ini nyata dan masih ada.
"Untuk itu, diambil kebijakan sedikit demi sedikit melonggarkan aktivitas perekonomian warga, syaratnya taat protokol kesehatan. Konsekuensinya mobilitas warga dengan beragam profesi mengalami peningkatan, dan temuan kasus baru COVID-19 mengalami peningkatan," tuturnya.
Menurut orang nomor satu di Pemkab Madiun itu, dari setiap temuan kasus baru COVID-19 tersebut, Satgas COVID-19 Kabupaten Madiun, bersama aparat TNI dan Polri langsung melakukan testing dan tracing.
"Setiap kontak erat pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 , langsung di rapid test antigen. Mereka yang reaktif dilakukan tes swab pcr. Dari situlah kemudian muncul angka tingginya pasien COVID-19 di Kabupaten Madiun," tegasnya.
Dia mengaku tidak malu atas tingginya angka kasus COVID-19 di wilayahnya. Menurutnya, justru hal ini merupakan temuan yang dicari, tujuanya agar mereka yang terkonfimasi COVID-19 dapat segera menjalani perawatan, sedangkan warga yang lain menjadi waspada dan sadar bahwa COVID-19 ini nyata dan masih ada.
(eyt)
tulis komentar anda