Kujang Sepasang Dikritik DPRD Jabar, Warga Sumedang Tanggapi Sinis
Minggu, 30 Mei 2021 - 21:46 WIB
SUMEDANG - Adanya penolakan rencana pembangunan Menara Kujang Sepasang, landmark pariwisata di kawasan wisata Panenjoan, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang , Jawa Barat, mendapatkan reaksi keras dari warga Sumedang .
Menara Kujang Sapasang yang bakal dibangun bak patung Liberty di kawasan Waduk Jatigede tersebut, diyakini bakal menjadi ikon kebanggaan warga Jawa Barat, khususnya Sumedang serta masyarakat Jatigede yang terdampak penggenangan waduk.
Reaksi keras disampaikan warga Sumedang menyusul kritikan tajam yang dilayangkan DPRD Jabar, yang menilai Menara Kujang Sapasang tidak tepat dibangun di tengah situasi pandemi COVID-19. Padahal, landmark pariwisata yang digagas Gubernur Jabar, Ridwan Kamil tersebut sudah direncanakan sejak jauh hari sebelum pandemi melanda.
"Sumedang sudah memberikan persembahan terbaik bagi Jawa Barat. Manfaat Jatigede, baik penggunaan air baku maupun energi tenaga listrik untuk warga Jawa Barat. Biarlah kami mendapatkan manfaat dari pariwisata melalui pembangunan menara Kujang Sapasang. Jangan ganggu kami!," tegas Ketua Dewan Kebudayaan Sumedang (DKS), Tatang Sobana di Sumedang, Minggu (30/5/2021).
Tatang menegaskan, kujang adalah simbol luhur budaya Sunda dan Sumedang adalah puseur (pusat) budaya Sunda. Karenanya, tegas Tatang, dia dan jajaran DKS sangat mendukung rencana pembangunan Menara Kujang Sapasang.
Reaksi keras lainnya disampaikan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Sumedang , H Thomas Darmawan. Bahkan, dia menyatakan, DPRD Jabar tak perlu mencari panggung di Sumedang dengan mengkritik pembangunan Menara Kujang Sapasang.
Menara Kujang Sapasang yang bakal dibangun bak patung Liberty di kawasan Waduk Jatigede tersebut, diyakini bakal menjadi ikon kebanggaan warga Jawa Barat, khususnya Sumedang serta masyarakat Jatigede yang terdampak penggenangan waduk.
Reaksi keras disampaikan warga Sumedang menyusul kritikan tajam yang dilayangkan DPRD Jabar, yang menilai Menara Kujang Sapasang tidak tepat dibangun di tengah situasi pandemi COVID-19. Padahal, landmark pariwisata yang digagas Gubernur Jabar, Ridwan Kamil tersebut sudah direncanakan sejak jauh hari sebelum pandemi melanda.
"Sumedang sudah memberikan persembahan terbaik bagi Jawa Barat. Manfaat Jatigede, baik penggunaan air baku maupun energi tenaga listrik untuk warga Jawa Barat. Biarlah kami mendapatkan manfaat dari pariwisata melalui pembangunan menara Kujang Sapasang. Jangan ganggu kami!," tegas Ketua Dewan Kebudayaan Sumedang (DKS), Tatang Sobana di Sumedang, Minggu (30/5/2021).
Tatang menegaskan, kujang adalah simbol luhur budaya Sunda dan Sumedang adalah puseur (pusat) budaya Sunda. Karenanya, tegas Tatang, dia dan jajaran DKS sangat mendukung rencana pembangunan Menara Kujang Sapasang.
Baca Juga
Reaksi keras lainnya disampaikan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Sumedang , H Thomas Darmawan. Bahkan, dia menyatakan, DPRD Jabar tak perlu mencari panggung di Sumedang dengan mengkritik pembangunan Menara Kujang Sapasang.
tulis komentar anda