Kujang Sepasang Dikritik DPRD Jabar, Warga Sumedang Tanggapi Sinis
loading...
A
A
A
SUMEDANG - Adanya penolakan rencana pembangunan Menara Kujang Sepasang, landmark pariwisata di kawasan wisata Panenjoan, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang , Jawa Barat, mendapatkan reaksi keras dari warga Sumedang .
Menara Kujang Sapasang yang bakal dibangun bak patung Liberty di kawasan Waduk Jatigede tersebut, diyakini bakal menjadi ikon kebanggaan warga Jawa Barat, khususnya Sumedang serta masyarakat Jatigede yang terdampak penggenangan waduk.
Reaksi keras disampaikan warga Sumedang menyusul kritikan tajam yang dilayangkan DPRD Jabar, yang menilai Menara Kujang Sapasang tidak tepat dibangun di tengah situasi pandemi COVID-19. Padahal, landmark pariwisata yang digagas Gubernur Jabar, Ridwan Kamil tersebut sudah direncanakan sejak jauh hari sebelum pandemi melanda.
"Sumedang sudah memberikan persembahan terbaik bagi Jawa Barat. Manfaat Jatigede, baik penggunaan air baku maupun energi tenaga listrik untuk warga Jawa Barat. Biarlah kami mendapatkan manfaat dari pariwisata melalui pembangunan menara Kujang Sapasang. Jangan ganggu kami!," tegas Ketua Dewan Kebudayaan Sumedang (DKS), Tatang Sobana di Sumedang, Minggu (30/5/2021).
Tatang menegaskan, kujang adalah simbol luhur budaya Sunda dan Sumedang adalah puseur (pusat) budaya Sunda. Karenanya, tegas Tatang, dia dan jajaran DKS sangat mendukung rencana pembangunan Menara Kujang Sapasang.
Reaksi keras lainnya disampaikan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Sumedang , H Thomas Darmawan. Bahkan, dia menyatakan, DPRD Jabar tak perlu mencari panggung di Sumedang dengan mengkritik pembangunan Menara Kujang Sapasang.
"Saya heran dengan anggota DPRD yang mempermasalahkan pembangunan ini. Padahal, ini adalah program yang diajukan sejak tahun 2000 dan tentu sudah dibahas di dewan. Kenapa baru dipermasalahkan sekarang? Jangan cari panggung di Sumedang !" tegasnya.
"Warga terdampak Jatigede sudah banyak berkorban untuk kepentingan Jawa Barat, saatnya OTD diperhatikan. Salah satu sektor yang diharapkan dapat mendongkrak perekonomian OTD adalah pariwisata. Untuk itu, kami warga OTD sangat mendukung rencana Pak Gubernur untuk membangun menara Kujang Sapasang ," tegas Sridiyanto Wijaya, salah seorang OTD yang juga Ketua Forum Jatinunggal.
Dukungan lainnya datang dari Kepala Desa Jemah, Kecamatan Jatigede, Turyana. Dia juga menegaskan, mendukung penuh rencana Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dan Bupati Sumedang , Dony Ahmad Munir membangun Menara Kujang Sapasang.
"Atas nama masyarakat Desa Jemah, saya sangat mendukung rencana Pak Bupati dan Pak Gubernur untuk membangun Menara Kujang Sapasang . Menara ini nantinya akan menjadi ikon daya tarik pariwisata," katanya.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) DPC Sumedang, Iyan Sofyan Hady pun menyambut baik dan memberikan apresiasi atas prakarsa pembangunan lanmark unik pariwisata di Kabupaten Sumedang itu.
" Sumedang membutuhkan destinasi wisata yang berbeda. Menara Kujang Sapasang ini sangat unik dan menarik. Pengunjung datang untuk happy, selfie, kuliner, belanja dan bawa oleh-oleh," katanya.
Diketahui, konsep landmark pariwisata Jatigede tersebut akan menggabungkan aspek religi melalui masjid, budaya melalui menara kujang, serta sentuhan teknologi informasi melalui kehadiran museum Jatigede.
Saat ini, proyek senilai Rp100 miliar yang dananya berasal dari bantuan keuangan Pemda Provinsi Jabar sedang memasuki tahap lelang dan akan mulai dibangun Juni 2021. Selain mengidekan, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil merancang menara kujang dan masjid tersebut.
Minggu (23/5/2021) lalu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil meninjau langsung lokasi pembangunan Menara Kujang Sapasang . Selain menara, akan dibangun pula masjid dan museum sebagai kolaborasi konsep religi, budaya, dan teknologi informasi.
"Mudah-mudahan dengan selesainya titik landmark tersebut bisa menandai lahirnya kesuksesan pariwisata di Sumedang dan juga di Jabar. Kemudian, nanti ada jembatan karena menghubungkan dua bukit, di bukit akhir berdiri kujang yang sepasang utama dan sepasang skala kecilnya," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Sedangkan untuk spot unggulan yang ditawarkan dalam kawasan pariwisata tersebut, kata Kang Emil, adalah panorama alam Jatigede yang indah dari atas menara. "Spot unggulannya view alam Jatigede aja, cuma posisinya di atas menara seperti kita naik menara kalau di New York itu Patung Liberty," ungkapnya.
Kang Emil mengatakan, bila pembangunan berjalan lancar, landmark pariwisata tersebut bisa selesai dibangun dan dapat digunakan pada 2022. "Kalau di target Januari 2022 bisa dipergunakan," ucapnya.
Kang Emil juga menegaskan, kawasan pariwisata Jatigede juga merupakan wujud kadeudeuh (kasih sayang) bagi warga Jatigede yang rumahnya masuk genangan waduk dan harus pindah ke tempat lain. " Pariwisata Jatigede adalah kompensasi untuk warga Sumedang yang harus pindah akibat pembangunan infrastruktur Waduk Jatigede," tegas Kang Emil.
Menara Kujang Sapasang yang bakal dibangun bak patung Liberty di kawasan Waduk Jatigede tersebut, diyakini bakal menjadi ikon kebanggaan warga Jawa Barat, khususnya Sumedang serta masyarakat Jatigede yang terdampak penggenangan waduk.
Reaksi keras disampaikan warga Sumedang menyusul kritikan tajam yang dilayangkan DPRD Jabar, yang menilai Menara Kujang Sapasang tidak tepat dibangun di tengah situasi pandemi COVID-19. Padahal, landmark pariwisata yang digagas Gubernur Jabar, Ridwan Kamil tersebut sudah direncanakan sejak jauh hari sebelum pandemi melanda.
"Sumedang sudah memberikan persembahan terbaik bagi Jawa Barat. Manfaat Jatigede, baik penggunaan air baku maupun energi tenaga listrik untuk warga Jawa Barat. Biarlah kami mendapatkan manfaat dari pariwisata melalui pembangunan menara Kujang Sapasang. Jangan ganggu kami!," tegas Ketua Dewan Kebudayaan Sumedang (DKS), Tatang Sobana di Sumedang, Minggu (30/5/2021).
Tatang menegaskan, kujang adalah simbol luhur budaya Sunda dan Sumedang adalah puseur (pusat) budaya Sunda. Karenanya, tegas Tatang, dia dan jajaran DKS sangat mendukung rencana pembangunan Menara Kujang Sapasang.
Reaksi keras lainnya disampaikan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Sumedang , H Thomas Darmawan. Bahkan, dia menyatakan, DPRD Jabar tak perlu mencari panggung di Sumedang dengan mengkritik pembangunan Menara Kujang Sapasang.
"Saya heran dengan anggota DPRD yang mempermasalahkan pembangunan ini. Padahal, ini adalah program yang diajukan sejak tahun 2000 dan tentu sudah dibahas di dewan. Kenapa baru dipermasalahkan sekarang? Jangan cari panggung di Sumedang !" tegasnya.
"Warga terdampak Jatigede sudah banyak berkorban untuk kepentingan Jawa Barat, saatnya OTD diperhatikan. Salah satu sektor yang diharapkan dapat mendongkrak perekonomian OTD adalah pariwisata. Untuk itu, kami warga OTD sangat mendukung rencana Pak Gubernur untuk membangun menara Kujang Sapasang ," tegas Sridiyanto Wijaya, salah seorang OTD yang juga Ketua Forum Jatinunggal.
Dukungan lainnya datang dari Kepala Desa Jemah, Kecamatan Jatigede, Turyana. Dia juga menegaskan, mendukung penuh rencana Gubernur Jabar, Ridwan Kamil dan Bupati Sumedang , Dony Ahmad Munir membangun Menara Kujang Sapasang.
"Atas nama masyarakat Desa Jemah, saya sangat mendukung rencana Pak Bupati dan Pak Gubernur untuk membangun Menara Kujang Sapasang . Menara ini nantinya akan menjadi ikon daya tarik pariwisata," katanya.
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) DPC Sumedang, Iyan Sofyan Hady pun menyambut baik dan memberikan apresiasi atas prakarsa pembangunan lanmark unik pariwisata di Kabupaten Sumedang itu.
" Sumedang membutuhkan destinasi wisata yang berbeda. Menara Kujang Sapasang ini sangat unik dan menarik. Pengunjung datang untuk happy, selfie, kuliner, belanja dan bawa oleh-oleh," katanya.
Diketahui, konsep landmark pariwisata Jatigede tersebut akan menggabungkan aspek religi melalui masjid, budaya melalui menara kujang, serta sentuhan teknologi informasi melalui kehadiran museum Jatigede.
Saat ini, proyek senilai Rp100 miliar yang dananya berasal dari bantuan keuangan Pemda Provinsi Jabar sedang memasuki tahap lelang dan akan mulai dibangun Juni 2021. Selain mengidekan, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil merancang menara kujang dan masjid tersebut.
Minggu (23/5/2021) lalu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil meninjau langsung lokasi pembangunan Menara Kujang Sapasang . Selain menara, akan dibangun pula masjid dan museum sebagai kolaborasi konsep religi, budaya, dan teknologi informasi.
"Mudah-mudahan dengan selesainya titik landmark tersebut bisa menandai lahirnya kesuksesan pariwisata di Sumedang dan juga di Jabar. Kemudian, nanti ada jembatan karena menghubungkan dua bukit, di bukit akhir berdiri kujang yang sepasang utama dan sepasang skala kecilnya," kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.
Baca Juga
Sedangkan untuk spot unggulan yang ditawarkan dalam kawasan pariwisata tersebut, kata Kang Emil, adalah panorama alam Jatigede yang indah dari atas menara. "Spot unggulannya view alam Jatigede aja, cuma posisinya di atas menara seperti kita naik menara kalau di New York itu Patung Liberty," ungkapnya.
Kang Emil mengatakan, bila pembangunan berjalan lancar, landmark pariwisata tersebut bisa selesai dibangun dan dapat digunakan pada 2022. "Kalau di target Januari 2022 bisa dipergunakan," ucapnya.
Kang Emil juga menegaskan, kawasan pariwisata Jatigede juga merupakan wujud kadeudeuh (kasih sayang) bagi warga Jatigede yang rumahnya masuk genangan waduk dan harus pindah ke tempat lain. " Pariwisata Jatigede adalah kompensasi untuk warga Sumedang yang harus pindah akibat pembangunan infrastruktur Waduk Jatigede," tegas Kang Emil.
(eyt)