Mayoritas Muslim, Peluang Bisnis Syariah Indonesia Terbuka Lebar
Minggu, 23 Mei 2021 - 02:11 WIB
SURABAYA - Peluang bisnis syariah di Indonesia terbuka lebar. Dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, negara ini menjadi pasar yang sangat besar untuk bisnis syariah.
Disisi lain, potensi ekonomi syariah yang sangat besar tersebut bahkan belum dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku bisnis di Indonesia
Kaprodi Ekonomi Islam Universitas Airlangga Surabaya, Bayu Arie Fianto, mengungkapkan perkembangan keuangan dan bisnis syariah terus mengalami geliat yang positif pada tingkat nasional maupun global.
Bahkan aset Industri keuangan syariah dunia diperkirakan bertumbuh 5,5% secara rata-rata pada tahun 2024.
Pencanangan Kawasan Industri Halal, mergernya 3 Bank BUMN, pencanangan pariwisata halal, serta gerakan nasional wakaf uang yang diprakarsai oleh pemerintah juga menjadi daya lejit yang harus ditangkap oleh masyarakat.
"Di Indonesia sangat terbuka lebar, karena lebih dari 87% penduduknya Muslim. Ke depan diharapkan semakin besar dukungan ini, sehingga makin memajukan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," katanya disela-sela Webinar Internasional dengan tema The Future of Islamic Finance and Business, Sabtu (22/5/21).
Webinar yang dihelat oleh Program Studi Sarjana Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga dengan narasumber para praktisi dari berbagai negara tersebut membahas secara komprehensif tentang tantangan dan perkembangan masa depan keuangan dan bisnis Islam.
Beberapa isu penting menjadi bahan diskusi dalam webinar, diantaranya percepatan pengembangan produk syariah yang lebih variatif dan modern, baik pada bidang keuangan dan bisnis.
Kemudian tantangan dan potensi di segala sektor yang ada pada keuangan dan bisnis syariah, seperti keterbatasan infrastruktur di ekonomi dan keuangan syariah, terutama pada pemanfaatan teknologi di berbagai sektor.
Disisi lain, potensi ekonomi syariah yang sangat besar tersebut bahkan belum dimanfaatkan secara optimal oleh pelaku bisnis di Indonesia
Kaprodi Ekonomi Islam Universitas Airlangga Surabaya, Bayu Arie Fianto, mengungkapkan perkembangan keuangan dan bisnis syariah terus mengalami geliat yang positif pada tingkat nasional maupun global.
Bahkan aset Industri keuangan syariah dunia diperkirakan bertumbuh 5,5% secara rata-rata pada tahun 2024.
Pencanangan Kawasan Industri Halal, mergernya 3 Bank BUMN, pencanangan pariwisata halal, serta gerakan nasional wakaf uang yang diprakarsai oleh pemerintah juga menjadi daya lejit yang harus ditangkap oleh masyarakat.
"Di Indonesia sangat terbuka lebar, karena lebih dari 87% penduduknya Muslim. Ke depan diharapkan semakin besar dukungan ini, sehingga makin memajukan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia," katanya disela-sela Webinar Internasional dengan tema The Future of Islamic Finance and Business, Sabtu (22/5/21).
Webinar yang dihelat oleh Program Studi Sarjana Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga dengan narasumber para praktisi dari berbagai negara tersebut membahas secara komprehensif tentang tantangan dan perkembangan masa depan keuangan dan bisnis Islam.
Beberapa isu penting menjadi bahan diskusi dalam webinar, diantaranya percepatan pengembangan produk syariah yang lebih variatif dan modern, baik pada bidang keuangan dan bisnis.
Kemudian tantangan dan potensi di segala sektor yang ada pada keuangan dan bisnis syariah, seperti keterbatasan infrastruktur di ekonomi dan keuangan syariah, terutama pada pemanfaatan teknologi di berbagai sektor.
tulis komentar anda