Berdiri Ratusan Tahun, Langgar Gipo Jadi Saksi Sejarah Pergerakan Ulama NU

Jum'at, 21 Mei 2021 - 05:00 WIB
Baca juga: Kisah Perahu Jaka Tingkir yang Tersimpan di Pesanggrahan Langenharjo

Sejarah NU di langgar itu berkaitan dengan jejak KH Hasan Gipo. Ulama tersebut merupakan ketua Tanfidziyah NU. Dari tempat itu pula muncul nama besar lainnya seperti KH Mas Mansyur. Konon Langgar Gipo sering dijadikan sebagai tempat pertemuan para tokoh nasional seperti HOS Tjokroaminoto dan Ir Soekarno bersama tokoh NU.

Tidak hanya itu keberadaan anggar ini juga sebagai asrama haji pertama di Surabaya pada tahun 1834 M. Jamaah haji pertama dari Surabaya diberangkatkan dan singgah (tempat transit) dari Langgar Gipo lewat jalur sungai Kalimas.“

Melihat jejak sejarah yang cukup tinggi nilainya, kami merasa prihatin jika keberadaan Langgar Gipo dilupakan dan terabaikan oleh sejarah bangsa ini,” kata Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, dari Fraksi PKB, Laila Mufidah.

Saat ini, Langgar Gipo sudah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Perbaikan bagian yang rusak dilakukan bertahap. Perbaikan juga akan menyentuh bagian lainnya. Misalnya, kayu-kayu penopang atap yang sebagian sudah keropos. Pemkot Surabaya juga mempertimbangkan keamanan bangunan.

“Perbaikan tahap pertama sudah dilakukan. Yakni pemasangan tiang besi untuk memperkuat struktur bangunan. Nanti akan dilanjutkan pada tahap kedua,” tandas Choiri.

Sementara itu, Kabid Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Surabaya Iman Krestian mengatakan, perbaikan juga akan menyentuh bagian lainnya.

Misalnya, kayu-kayu penopang atap yang sebagian sudah keropos. Pemkot mempertimbangkan keamanan bangunan. Renovasi sudah dilakukan sejak pertengahan tahun lalu. “Revitalisasi langgar akan dilakukan secara maksimal. Pemerintah sudah mendata pernak-pernik yang akan dipasang. Selain lampu, ada papan informasi,” katanya.

Langgar Gipo memiliki banyak keunikan. Selain bentuk bangunannya yang klasik, ada bunker di dekat tempat wudhu. Sejumlah sejarawan telah menelitinya. Konon, ada terowongan besar di dalam bunker yang terhubung sampai Kalimas.

Keunikan lain, langgar ini juga memiliki tangga-tangga bangunan. Kondisi tangga kayu masih utuh. Bahkan, tak ada sedikitpun yang keropos. Tangga-tangga itu dirancang rapi dan artistik.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More