Antisipasi Pemudik, Ribuan Personel Diturunkan Jaga Perbatasan di Sulsel

Senin, 03 Mei 2021 - 23:10 WIB
Polda Sulsel menurunkan ribuan personel untuk menjaga perbatasan mengantisipasi pemudik. Foto: Sindonews/dok
MAKASSAR - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan bakal menurunkan ribuan personel, untuk melakukan operasi penyekatan mudik di sejumlah titik pos perbatasan kabupaten dan kota.

Kapolda Sulsel, Irjen Pol Merdisyam mengatakan dalam operasi yang bakal digelar pada 6-17 Mei nantinya, juga akan melibatkan unsur TNI dan instansi pemerintah daerah terkait antara lain, Dinas Perhubungan sampai Satpol PP.

"Kita sudah lakukan kesiapan, kurang lebih 3200-an personel nanti akan turun pada hari H pelaksanaan operasi ketupat mulai 6 sampai 17 Mei sesuai dengan yang ditetapkan Mabes Polri . Kita bersama-sama dengan seluruh jajaran dari TNI dan Pemda," ungkap Merdisyam, Senin (3/5/2021).



Meski begitu jenderal bintang dua ini menyatakan, sebaran dan jumlah titik-titik pos penyekatan masih dalam tahap. Namun Merdisyam bilang beberapa daerah di luar wilayah aglomerasi yakni Makassar, Maros, Gowa dan Takalar sudah berjalan.

"Untuk jumlah poskonya masih kita mapping. Tempatnya di perbatasan dijaga tim gabungan. Kitakan ada pos stasioner (tetap) ada pos yang mobile. Kita buat begitu untuk mencakupi pengamanan secara keseluruhan. Titik-titiknya disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing," tutur Merdisyam .

Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengaku pihaknya telah memantau di beberapa daerah penyekatan. Menurutnya pengamanan sudah ketat, warga yang nekat mudik diarahkan putar balik.

"Sekarang sudah ketat sekali, Jeneponto saya sudah cek kemarin. Bone dan wilayah di bawah itu sudah ketat sekali tidak ada kelonggaran. Tidak ada yang bisa mudik. Kita perketat di perbatasan, termasuk bandara dan pelabuhan," ujarnya.

Menyikapi terkait protes sejumlah sopir bus angkutan daerah yang menganggap kebijakan larangan mudik menutup mata pencarian mereka, Sudirman mengaku bakal membahas solusinya.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content