Tak Tersentuh Bantuan, Seorang Ibu dan Anak di Cimahi Mengeluh Tiga Hari Tak Makan
Minggu, 02 Mei 2021 - 11:21 WIB
CIMAHI - Seorang ibu dan anak yang mengaku tinggal di Kota Cimahi, Jawa Barat, mengaku tidak makan selama tiga hari. Keterbatasan pekerjaan dan tak tersentuh bantuan, menyebabkan keluarga ini mesti membuat cuitan di media sosial atas kondisi tragis yang dialaminya.
Keluhan tersebut dianggap oleh account Twitter @eLAmaravati bernama Langit Amaravati. Pada cuitannya, dia mengaku sudah tidak makan tiga hari besama anaknya. Bahkan, dia pun mention account Twitter Presiden RI Joko Widodo. "Yth Bapak @jokowi, ini hari ketiga saya & anak saya tidak makan. Kami bertahan dengan saaya-aya (seadanya)," tulis dia pada Sabtu, (1/5/2021).
Menurut dia, sebetulnya dia termasuk kriteria penerima bansos terdampak pandemi Covid-19. Namun karena persoalan KTP, sehingga tidak menerima bantuan tersebut. "KTP saya bermasalah karena kesalahan input data di kecamatan dan sampai sekarang tidak bisa diperbaiki," tulis dia.
Pada cuitan berikutnya, dia menulis tidak minta uang. Karena, dia menyebut orang miskin sepertinya sudah terbiasa. "Tapi apakah Bapak ingat kisah tentang seorang ibu yang menanak batu di masa kekhalifahan Umar? Ibu itu bisa jadi saya & jutaan lainnya. Pertanyaannya adalah, apakah Bapak bisa seperti Umar?," cuit dia.
Cuitannya pun tampaknya langsung mendapat respons dari netizen. Buktinya, tiga jam setelah cuitannya itu, dia mengupdate telah makan. "Update. Yak, kami berdua sudah makan. Mohon maaf itu ada kepala bocah, emang posenya suka aneh-aneh. Terima kasih kepada temen-temen Sarikat Blogger Indonesia (ter-hari buruh) & temen-temen lainnya yang selalu sigap dalam situasi seperti ini," tulis dia.
Pada malam harinya, dia pun membuat update status di Twitter bahwa sudah ditindaklanjuti oleh Jabar Quick Response. "Katanya nanti ada tim yang telpon saya. Untung hp-nya belum dijual," imbuh dia. Baca: Penumpang Bus Pilih Naik di Pintu Keluar Purabaya, Mudik Awal Dirasa Aman.
Hingga kini, banyak netizen yang mendoakan agar persoalan ekonomi yang menghimpit keluarganya bisa segera teratasi. Namun, tidak sedikit netizen yang justru lebih banyak mengomentari persoalan administrasi kependudukan (KTP).
Banyak netizen menyebut, persoalan administrasi kependudukan ini cukup ribet. Sehingga urusan pindah domisili dan KTP sulit selesai dalam waktu cepat.
"Kadang urusan begini lingkaran setan mas. Mau perbaikan ke dukcapil disuruh ke kecamatan dulu. Pas ud di kecamatan disuruh ke lurah. Di lurah dilempar ke RT, terus RW. Dari RW disuruh langsung ke dukcapil. Gitu aja terus," cuit account @drh_sahara. Baca Juga: Video Viral, Suami Istri di Kabupaten Bandung Cekcok di Jalan Lalu Ditusuk.
"Cepat selesai masalahnya ya teh. Aku mirip2 sm teteh, domisili bantul. Ktp jogja. Krn males keribetan aku ga urus2 dokumen dll. Jd kl ada program2 begitu aku ga pernah dpt. Doaku semoga kita semua dicukupkan, dikasih sehat selalu," tulis warganet lainnya.
Keluhan tersebut dianggap oleh account Twitter @eLAmaravati bernama Langit Amaravati. Pada cuitannya, dia mengaku sudah tidak makan tiga hari besama anaknya. Bahkan, dia pun mention account Twitter Presiden RI Joko Widodo. "Yth Bapak @jokowi, ini hari ketiga saya & anak saya tidak makan. Kami bertahan dengan saaya-aya (seadanya)," tulis dia pada Sabtu, (1/5/2021).
Menurut dia, sebetulnya dia termasuk kriteria penerima bansos terdampak pandemi Covid-19. Namun karena persoalan KTP, sehingga tidak menerima bantuan tersebut. "KTP saya bermasalah karena kesalahan input data di kecamatan dan sampai sekarang tidak bisa diperbaiki," tulis dia.
Pada cuitan berikutnya, dia menulis tidak minta uang. Karena, dia menyebut orang miskin sepertinya sudah terbiasa. "Tapi apakah Bapak ingat kisah tentang seorang ibu yang menanak batu di masa kekhalifahan Umar? Ibu itu bisa jadi saya & jutaan lainnya. Pertanyaannya adalah, apakah Bapak bisa seperti Umar?," cuit dia.
Cuitannya pun tampaknya langsung mendapat respons dari netizen. Buktinya, tiga jam setelah cuitannya itu, dia mengupdate telah makan. "Update. Yak, kami berdua sudah makan. Mohon maaf itu ada kepala bocah, emang posenya suka aneh-aneh. Terima kasih kepada temen-temen Sarikat Blogger Indonesia (ter-hari buruh) & temen-temen lainnya yang selalu sigap dalam situasi seperti ini," tulis dia.
Pada malam harinya, dia pun membuat update status di Twitter bahwa sudah ditindaklanjuti oleh Jabar Quick Response. "Katanya nanti ada tim yang telpon saya. Untung hp-nya belum dijual," imbuh dia. Baca: Penumpang Bus Pilih Naik di Pintu Keluar Purabaya, Mudik Awal Dirasa Aman.
Hingga kini, banyak netizen yang mendoakan agar persoalan ekonomi yang menghimpit keluarganya bisa segera teratasi. Namun, tidak sedikit netizen yang justru lebih banyak mengomentari persoalan administrasi kependudukan (KTP).
Banyak netizen menyebut, persoalan administrasi kependudukan ini cukup ribet. Sehingga urusan pindah domisili dan KTP sulit selesai dalam waktu cepat.
"Kadang urusan begini lingkaran setan mas. Mau perbaikan ke dukcapil disuruh ke kecamatan dulu. Pas ud di kecamatan disuruh ke lurah. Di lurah dilempar ke RT, terus RW. Dari RW disuruh langsung ke dukcapil. Gitu aja terus," cuit account @drh_sahara. Baca Juga: Video Viral, Suami Istri di Kabupaten Bandung Cekcok di Jalan Lalu Ditusuk.
"Cepat selesai masalahnya ya teh. Aku mirip2 sm teteh, domisili bantul. Ktp jogja. Krn males keribetan aku ga urus2 dokumen dll. Jd kl ada program2 begitu aku ga pernah dpt. Doaku semoga kita semua dicukupkan, dikasih sehat selalu," tulis warganet lainnya.
(nag)
tulis komentar anda