Menteri KKP Trenggono Dorong Pengembangan PPN Brondong
Sabtu, 01 Mei 2021 - 21:33 WIB
LAMONGAN - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mengungkapkan pentingnya pengembangan PPN Brondong sebagai pelabuhan terbesar di wilayah pantai utara Jawa Timur. Hal tersebut disampaikannya saat kunjungan di PPN Brondong, Sabtu (1/5/2021).
“Pengembangan Pelabuhan itu penting karena akan menunjang produktivitas nelayan dan pembudidaya serta mendorong usaha perikanan dalam negeri menjadi lebih maju. Apalagi PPN Brondong merupakan Pelabuhan terbesar wilayah pantai utara Jawa Timur,” ungkap Trenggono.
Baca juga: Diam-diam ke Sidoarjo, Gubernur NTB Beri Santunan untuk Keluarga Awak KRI Nanggala 402
Menurutnya jika pengembangan ini dilakukan maka peningkatan volume dan putaran uang harus meningkat. Nanti ada industri perikanan yang sumber bahan bakunya dari tangkap dan budidaya.
Trenggono juga mengungkapkan, pengembangan pelabuhan juga untuk mengurai hambatan yang selama ini terjadi, seperti pendangkalan alur lintasan kapal, tidak adanya area doking kapal, kolam pelabuhan yang mulai over kapasitas, hingga infrastruktur instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Namun dia meminta pengembangan disertai dengan peningkatan produktivitas.
“Pengembangan nantinya juga harus mengakomodir adanya industri perikanan di pelabuhan sehingga proses hulu hingga hilir terintegrasi. Ikan yang didaratkan pun bukan hanya ikan hasil tangkapan tapi juga hasil budidaya,” tambah Trenggono.
Baca juga: Dongkrak Kunjungan Wisata, Alumni Unusa Hadirkan Aplikasi Lokania
Aktivitas bongkar ikan di PPN Brondong per tahunnya lebih dari 53.000 ton dengan nilai produksi hampir Rp1 triliun. Sedangkan ikan yang didaratkan didominasi oleh ikan jenis swanggi, kurisi, kuniran, kapas-kapas, biji nangka dan ikan ayam-ayam. Setiap harinya ada 900 kapal yang melakukan aktivitas di pelabuhan, dengan kapasitas terbanyak di bawah 30 GT.
Selain mendukung pengembangan pelabuhan, Trenggono juga menyoroti pentingnya kebersihan pelabuhan karena salah satu target dari Kementrian KKP yakni transformasi pelabuhan perikanan menjadi lebih higienis dan modern.
“Pengembangan Pelabuhan itu penting karena akan menunjang produktivitas nelayan dan pembudidaya serta mendorong usaha perikanan dalam negeri menjadi lebih maju. Apalagi PPN Brondong merupakan Pelabuhan terbesar wilayah pantai utara Jawa Timur,” ungkap Trenggono.
Baca juga: Diam-diam ke Sidoarjo, Gubernur NTB Beri Santunan untuk Keluarga Awak KRI Nanggala 402
Menurutnya jika pengembangan ini dilakukan maka peningkatan volume dan putaran uang harus meningkat. Nanti ada industri perikanan yang sumber bahan bakunya dari tangkap dan budidaya.
Trenggono juga mengungkapkan, pengembangan pelabuhan juga untuk mengurai hambatan yang selama ini terjadi, seperti pendangkalan alur lintasan kapal, tidak adanya area doking kapal, kolam pelabuhan yang mulai over kapasitas, hingga infrastruktur instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Namun dia meminta pengembangan disertai dengan peningkatan produktivitas.
“Pengembangan nantinya juga harus mengakomodir adanya industri perikanan di pelabuhan sehingga proses hulu hingga hilir terintegrasi. Ikan yang didaratkan pun bukan hanya ikan hasil tangkapan tapi juga hasil budidaya,” tambah Trenggono.
Baca juga: Dongkrak Kunjungan Wisata, Alumni Unusa Hadirkan Aplikasi Lokania
Aktivitas bongkar ikan di PPN Brondong per tahunnya lebih dari 53.000 ton dengan nilai produksi hampir Rp1 triliun. Sedangkan ikan yang didaratkan didominasi oleh ikan jenis swanggi, kurisi, kuniran, kapas-kapas, biji nangka dan ikan ayam-ayam. Setiap harinya ada 900 kapal yang melakukan aktivitas di pelabuhan, dengan kapasitas terbanyak di bawah 30 GT.
Selain mendukung pengembangan pelabuhan, Trenggono juga menyoroti pentingnya kebersihan pelabuhan karena salah satu target dari Kementrian KKP yakni transformasi pelabuhan perikanan menjadi lebih higienis dan modern.
tulis komentar anda