Dewan Sebut Penjelasan Bupati Simalungun Terkait Perjalanan Idul Fitri Multitafsir
Kamis, 29 April 2021 - 12:37 WIB
SIMALUNGUN - Ketua Fraksi Nasdem DPRD Simalungun, Bernhard Damanik meminta Bupati Radiapoh H Sinaga tidak memberikan penjelasan yang membingungkan dan keliru kepada masyarakat terkait perjalanan Idul Fitri sehingga tidak betentangan dengan anjuran pemerintah.
Pasalnya menurut politisi Nasdem itu, dalam penjelasannya kepada media, usai rapat persiapan Operasi Ketupat Toba dalam rangka Idul Fitri, dengan Forkompimda, Bupati Radiapoh menyampaikan rapat yang digelar untuk persiapan kelancaran perjalanan Idul Fitri, sehingga bisa menimbulkan multitafsir atau berbeda pemahaman bagi masyarakat seolah-olah masyarakat boleh mudik.
Padahal pada bagian lain Bupati Radiapoh juga menyampaikan larangan mudik bagi perantau maupun masyarakat Simalungun.
"Saya membaca di media Bupati Simalungun Radiapoh mengatakan rapat persiapan Operasi Ketupat Toba untuk memperlancar perjalanan Idul Fitri, masyarakat bisa salah tafsir dengan kalimat itu, seolah-olah mengijinkan mudik, padahal di bagian lain bupati melarang perantau untuk mudik begiti juga dengan warga Simalungun," ujar Bernhard.
Bernhard berharap Bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga tidak memberikan penjelasan yang keliru terkait perjalanna Idul Fitri, karena sudah jelas pemerintah melarang mudik Lebaran tahun 2021 karena masih di masa pandemi COVID-19. Baca: Kejam, Ibu Bunuh Anak Kandung Dibantu Selingkuhan.
Sebelumnya kepada wartawan Bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga menyampaikan akan melakukan sekat-sekat dan pemeriksaan terhadap pendatang di sejumlah titik bersama polisi dan instansi terkait lainnya mencegah pemudik melintasi wilayah Simalungun.
Masyarakat kabupaten Simalungun bingung dengan penjelasan Bupati Radiapoh H Sinaga terkait kelancaran perjalanan Idul Fitri kepada media usai rapat persiapan Operasi Ketupat Toba dengan Forkompimda. Baca Juga: Gerebek Kios Jamu, Petugas Gabungan Temukan Miras di Lemari Pakaian.
Pasalnya menurut politisi Nasdem itu, dalam penjelasannya kepada media, usai rapat persiapan Operasi Ketupat Toba dalam rangka Idul Fitri, dengan Forkompimda, Bupati Radiapoh menyampaikan rapat yang digelar untuk persiapan kelancaran perjalanan Idul Fitri, sehingga bisa menimbulkan multitafsir atau berbeda pemahaman bagi masyarakat seolah-olah masyarakat boleh mudik.
Padahal pada bagian lain Bupati Radiapoh juga menyampaikan larangan mudik bagi perantau maupun masyarakat Simalungun.
"Saya membaca di media Bupati Simalungun Radiapoh mengatakan rapat persiapan Operasi Ketupat Toba untuk memperlancar perjalanan Idul Fitri, masyarakat bisa salah tafsir dengan kalimat itu, seolah-olah mengijinkan mudik, padahal di bagian lain bupati melarang perantau untuk mudik begiti juga dengan warga Simalungun," ujar Bernhard.
Bernhard berharap Bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga tidak memberikan penjelasan yang keliru terkait perjalanna Idul Fitri, karena sudah jelas pemerintah melarang mudik Lebaran tahun 2021 karena masih di masa pandemi COVID-19. Baca: Kejam, Ibu Bunuh Anak Kandung Dibantu Selingkuhan.
Sebelumnya kepada wartawan Bupati Simalungun Radiapoh H Sinaga menyampaikan akan melakukan sekat-sekat dan pemeriksaan terhadap pendatang di sejumlah titik bersama polisi dan instansi terkait lainnya mencegah pemudik melintasi wilayah Simalungun.
Masyarakat kabupaten Simalungun bingung dengan penjelasan Bupati Radiapoh H Sinaga terkait kelancaran perjalanan Idul Fitri kepada media usai rapat persiapan Operasi Ketupat Toba dengan Forkompimda. Baca Juga: Gerebek Kios Jamu, Petugas Gabungan Temukan Miras di Lemari Pakaian.
(nag)
Lihat Juga :
tulis komentar anda