HUT Ke-816 Kota Banda Aceh, Tegaskan Banda Aceh Milik Kita
Kamis, 22 April 2021 - 13:01 WIB
Karenanya, Pemko Banda Aceh bersama DPRK hanya menggelar acara sidang paripurna dan kegiatan sosial santunan anak yatim saja serta event olahraga yang bersifat internal. Ini sebagai ajang silaturahim antar OPD guna mewujudkan semangat dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Pencapaian
Di usianya yang menginjak 816 tahun dan di usia lebih kurang tiga tahun kepemimpinan Amin-Zainal, banyak pencapaian yang telah diraih "Kota Gemilang" .
Indikatornya, dapat dilihat dari berbagai prestasi dan penghargaan yang telah ditorehkan, terutama dalam satu tahun terakhir. Di tingkat nasional, Banda Aceh mampu mendapatkan nilai tertinggi dalam Pencapaian Program Pencegahan Korupsi Terintegrasi dengan angka 77 persen dari Kopsurgah KPK RI, Penghargaan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) 12 kali berturut dari BPK-RI, dan Penghargaan Kota Peduli HAM dari Kemenkum HAM RI.
Lalu Banda Aceh juga menjadi Finalis One Planet City Challenge (OPCC) 2020 dari WWF Indonesia. Kota Serambi Mekah ini juga menyabet Juara Inovasi Penyiapan New Normal Tingkat Nasional, Innovative Government Award (IGA) dan Kategori Kota Sangat Inovatif dari Kemendagri RI, Baznas Award, Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2020 . Banda Aceh terpilih sebagai Ibukota Kebudayaan Indonesia 2021 oleh Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).
Khusus soal ibukota kebudayaan, itu merupakan salah satu hasil mufakat atau produk Pra Kongres V JKPI yang digelar di Banda Aceh beberapa waktu lalu. Banda Aceh sebagai Ibukota Kebudayaan Indonesia diharapkan menjadi pemicu bagaimana kota-kota lain bisa bangkit dan bangga akan potensi budayanya.
Seluruh pencapaian tersebut juga dibarengi dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), dimana IPM Banda Aceh pada tahun 2020 tercatat berada di angka 85,41. Angka ini naik 0,34 poin dari 85,07 yang kita dapatkan pada tahun 2019. Sehingga menempatkan Kota Banda Aceh sebagai kota dengan IPM tertinggi kedua secara nasional setelah Yogyakarta.
Naiknya IPM Banda Aceh tak terlepas dari terus menurunnya angka kemiskinan. Tingkat kemiskinan di Kota Banda Aceh menurun dari 7,44 persen pada 2017 menjadi 7,25 persen pada 2018. Angka kemiskinan tersebut terus menurun pada 2019 sebesar 7,22 persen, hingga pada 2020 tinggal 6,90 persen saja. Banda Aceh sendiri satu-satunya daerah yang masuk dalam zona hijau kemiskinan di Aceh di masa pandemi ini.
Di sektor pelayanan publik, yakni air bersih saat ini cakupan pelayanan PDAM Tirta Daroy sudah mencapai 98 persen lebih dengan jumlah pelanggan sekitar 52 ribu sambungan. PDAM Tirta Daroy Banda Aceh juga mendapatkan predikat sehat dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Aceh.
Di sektor keindahan kota, Banda Aceh terus dipercantik, suasana malam hari menjadi lebih terang dengan pemasangan sejumlah Lampu LED Strip dan Lampu LED Big Tree di sejumlah titik di pusat kota. Selain itu, Pemko juga telah menata sejumlah tempat wisata, di antaranya Dermaga Wisata Ulee Lheu, Taman Meuraxa, Taman Kuliner Ulee Lheue, PLTD Apung, dan Kapal di Atas Rumah.
Pencapaian
Di usianya yang menginjak 816 tahun dan di usia lebih kurang tiga tahun kepemimpinan Amin-Zainal, banyak pencapaian yang telah diraih "Kota Gemilang" .
Indikatornya, dapat dilihat dari berbagai prestasi dan penghargaan yang telah ditorehkan, terutama dalam satu tahun terakhir. Di tingkat nasional, Banda Aceh mampu mendapatkan nilai tertinggi dalam Pencapaian Program Pencegahan Korupsi Terintegrasi dengan angka 77 persen dari Kopsurgah KPK RI, Penghargaan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) 12 kali berturut dari BPK-RI, dan Penghargaan Kota Peduli HAM dari Kemenkum HAM RI.
Lalu Banda Aceh juga menjadi Finalis One Planet City Challenge (OPCC) 2020 dari WWF Indonesia. Kota Serambi Mekah ini juga menyabet Juara Inovasi Penyiapan New Normal Tingkat Nasional, Innovative Government Award (IGA) dan Kategori Kota Sangat Inovatif dari Kemendagri RI, Baznas Award, Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2020 . Banda Aceh terpilih sebagai Ibukota Kebudayaan Indonesia 2021 oleh Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI).
Khusus soal ibukota kebudayaan, itu merupakan salah satu hasil mufakat atau produk Pra Kongres V JKPI yang digelar di Banda Aceh beberapa waktu lalu. Banda Aceh sebagai Ibukota Kebudayaan Indonesia diharapkan menjadi pemicu bagaimana kota-kota lain bisa bangkit dan bangga akan potensi budayanya.
Seluruh pencapaian tersebut juga dibarengi dengan meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), dimana IPM Banda Aceh pada tahun 2020 tercatat berada di angka 85,41. Angka ini naik 0,34 poin dari 85,07 yang kita dapatkan pada tahun 2019. Sehingga menempatkan Kota Banda Aceh sebagai kota dengan IPM tertinggi kedua secara nasional setelah Yogyakarta.
Naiknya IPM Banda Aceh tak terlepas dari terus menurunnya angka kemiskinan. Tingkat kemiskinan di Kota Banda Aceh menurun dari 7,44 persen pada 2017 menjadi 7,25 persen pada 2018. Angka kemiskinan tersebut terus menurun pada 2019 sebesar 7,22 persen, hingga pada 2020 tinggal 6,90 persen saja. Banda Aceh sendiri satu-satunya daerah yang masuk dalam zona hijau kemiskinan di Aceh di masa pandemi ini.
Di sektor pelayanan publik, yakni air bersih saat ini cakupan pelayanan PDAM Tirta Daroy sudah mencapai 98 persen lebih dengan jumlah pelanggan sekitar 52 ribu sambungan. PDAM Tirta Daroy Banda Aceh juga mendapatkan predikat sehat dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Aceh.
Di sektor keindahan kota, Banda Aceh terus dipercantik, suasana malam hari menjadi lebih terang dengan pemasangan sejumlah Lampu LED Strip dan Lampu LED Big Tree di sejumlah titik di pusat kota. Selain itu, Pemko juga telah menata sejumlah tempat wisata, di antaranya Dermaga Wisata Ulee Lheu, Taman Meuraxa, Taman Kuliner Ulee Lheue, PLTD Apung, dan Kapal di Atas Rumah.
tulis komentar anda