Sekprov Terima Kunjungan dari Ketua Komite Jalur Rempah Kemendikbud
Rabu, 21 April 2021 - 15:44 WIB
MAKASSAR - Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani, menerima kunjungan dari Ketua Komite Jalur Rempah 2020 Ananto Kusuma Seta yang berlangsung di Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulsel, Rabu, (21/04/21021).
Dalam kesempatan itu, Ananto Kusuma Seta menyampaikan, bahwa Makassar adalah bagian titik yang sangat-sangat penting dalam jalur rempah dunia.
Di mana, kata Ananto, Makassar adalah pintu gerbang jalur rempah untuk kawasan Indonesia timur. Kemudian, orang-orang Makassar adalah orang-orang yang pertama kali mengarungi nusantara dan dunia dengan membawa rempah ia menyatukan pulau,suku, bangsa dan dengan kehangatan tangan di atas.
Kemudian, bagaimana festival jalur rempah ini, digunungi oleh masyarakat Sulawesi khususnya Sulawesi Selatan itu meningkat kembali. "Kita akan menampilkan, memamerkan kekayaan kuliner, kekayaan fashion, kekayaan jamu-jamuan, kekayaan pengetahuan dan history (Sejarah) seperti peninggalan-peninggalan Benteng Somba Opu, Benteng Rotterdam," ucap Ananto yang juga mantan staf ahli Kemendikbud.
Terakhir kata Ananto, mengusulkan jalur rempah sebagai warisan dunia yang menjadi salah satu kebanggaan Indonesia bahkan diplomasi Indonesia di Internasional dan sekaligus meneguhkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"Intinya adalah dari Makassar untuk dunia," terangnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Abdul Hayat mengatakan, bahwa tentunya Pemprov sangat mengapresiasi dengan langkah-langkah pengembangan dan pemanfaatan sejarah budaya rempah.
"Saya rasa ini bagus sekali untuk diperkenalkan kepada masyarakat guna menghindari para remaja, pemuda, mahasiswa, yang sering terjadi bentrokan. Karena, jika mereka disatukan dalam kapal tidak mungkin lagi mereka bentrok," ucap Abdul Hayat.
Hal ini juga, akhirnya bisa membangun spirit kejayaan rempah-rempah bisa hidup kembali menjadi nilai dan gaya hidup dalam masyarakat. Untuk mewujudkan dalam bentuk pemberdayaan komunitas budaya rempah, pengembangan eduwisata jalur rempah, hingga pertunjukan seni.
"Kita berharap agar rancangan bangun awalnya awareness masyarakat terhadap budaya rempah dalam rangka membangun masa depan bangsa Indonesia yang jauh lebih baik," harapnya.
Dalam kesempatan itu, Ananto Kusuma Seta menyampaikan, bahwa Makassar adalah bagian titik yang sangat-sangat penting dalam jalur rempah dunia.
Di mana, kata Ananto, Makassar adalah pintu gerbang jalur rempah untuk kawasan Indonesia timur. Kemudian, orang-orang Makassar adalah orang-orang yang pertama kali mengarungi nusantara dan dunia dengan membawa rempah ia menyatukan pulau,suku, bangsa dan dengan kehangatan tangan di atas.
Kemudian, bagaimana festival jalur rempah ini, digunungi oleh masyarakat Sulawesi khususnya Sulawesi Selatan itu meningkat kembali. "Kita akan menampilkan, memamerkan kekayaan kuliner, kekayaan fashion, kekayaan jamu-jamuan, kekayaan pengetahuan dan history (Sejarah) seperti peninggalan-peninggalan Benteng Somba Opu, Benteng Rotterdam," ucap Ananto yang juga mantan staf ahli Kemendikbud.
Terakhir kata Ananto, mengusulkan jalur rempah sebagai warisan dunia yang menjadi salah satu kebanggaan Indonesia bahkan diplomasi Indonesia di Internasional dan sekaligus meneguhkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"Intinya adalah dari Makassar untuk dunia," terangnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Abdul Hayat mengatakan, bahwa tentunya Pemprov sangat mengapresiasi dengan langkah-langkah pengembangan dan pemanfaatan sejarah budaya rempah.
"Saya rasa ini bagus sekali untuk diperkenalkan kepada masyarakat guna menghindari para remaja, pemuda, mahasiswa, yang sering terjadi bentrokan. Karena, jika mereka disatukan dalam kapal tidak mungkin lagi mereka bentrok," ucap Abdul Hayat.
Hal ini juga, akhirnya bisa membangun spirit kejayaan rempah-rempah bisa hidup kembali menjadi nilai dan gaya hidup dalam masyarakat. Untuk mewujudkan dalam bentuk pemberdayaan komunitas budaya rempah, pengembangan eduwisata jalur rempah, hingga pertunjukan seni.
"Kita berharap agar rancangan bangun awalnya awareness masyarakat terhadap budaya rempah dalam rangka membangun masa depan bangsa Indonesia yang jauh lebih baik," harapnya.
(agn)
tulis komentar anda