UKM Bandrek dan Kunyit Asam Joeli dari Batubara Jejaki Pasar Moderen

Senin, 19 April 2021 - 06:03 WIB
“Walaupun produk kita masih kecil, namun perizinan ini sangat penting dalam bidang usaha. Dengan adanya izin ini, produk Joeli semakin matang menembus pasar modern,” katanya.

Di Batubara, banderk jahe dan kunyit asam Joeli kemasan botol 200 ml sudah menembus pasar-pasar tradisional maupun warung melalui sales roda dua.

“Untuk 200 ml harga jual pasaran Rp25 ribu untuk takaran 4 hingga 5 gelas. Untuk rasa, silahkan dicoba sendiri. Yang pasti, harga sesuai rasa,” kata Ayu Armiati atau yang biasa dipanggil Joeli.

Optimistis ini ternyata sudah diakui beberapa kafe resto di luar Batubara, seperti Jakarta, Batam, Tebing Tinggi dan Kota Medan.

“Mereka yang pesan sebelumnya sudah menjual produk yang sama dengan merek yang berbeda. Mereka akui produk Batubara pedas Jahenya begitu terasa, termasuk juga kunyitnya,” katanya.

Untuk tahap awal, UD.Sinar Baru setiap harinya baru mampu memenuhi 20 kilogram atau 100 botol. Minimnya produksi tak lepas dari proses pengerjaan yang masih dilakukan manual.

“Keterbatasan modal, jika semua dikerjakan secara modern produksi bisa dikebut sesuai permintaan pasar,” ujarnya.

Kelak, sambung Bari, UD.Sinar Baru akan memenuhi permintaan pasar untuk kemasan saset, namun tentunya hal ini kembali kependanaan karena untuk kebutuhan mesin saset mencapai puluhan juta rupiah.

“Untuk mesin saset butuh modal besar. Namun itu harus kita capai, karena pasarnya jelas,” ujar Bari, yang dalam waktu dekat akan meluncurkan produk temu lawak.

Selain memasarkan produk, UD.Sinar Baru juga mengedukasi warga desa untuk gemar menanam jahe, kunyit dan temu lawak.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content