2 Jembatan Ambruk Diterjang Banjir, TNI Datangkan Jembatan Acrow Panel ke Bima

Selasa, 06 April 2021 - 16:34 WIB
Jembatan di Desa Rade, Madapangga, Bima, NTB yang terputus usai diterjang banjir bandang. Foto/iNews TV/Edy Irawan
BIMA - Dua jembatan ambruk diterjang banjir bandang di Madapangga, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat 2 April 2021 lalu. TNI kini telah mendatangkan bantuan jembatan acrow panel atau jembatan besi.

Baca juga: Pembalakan Liar Penyebab Banjir Bandang Bima, Ini Pernyataan Tegas Petinggi TNI-Polri di NTB

Jembatan tersebut merupakan bantuan Mabes TNI. Dua jembatan acrow panel itu akan dipasang di Desa Rade dan Desa Campa, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima. "Jembatan telah diberangkatkan pada hari ini dengan menggunakan kapal laut. Diperkirakan akan tiba di Bima setelah tiga hari perjalanan," kata Danrem 162 Wira Bhakti (WB), Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, Selasa (6/4/2021).



Baca juga: Bima Diterjang Banjir Bandang, 4 Kecamatan Tergenang Air Setinggi 2 Meter

Rizal berharap, jembatan acrow panel dapat segera tiba dalam pekan ini sehingga dapat dikerjakan pada pekan depan oleh seluruh anggota TNI. Diakuinya, jembatan acrow panel sebagai alternatif sementara untuk aktivitas masyarakat sebelum pemerintah mendatangkan anggaran pembangunan jembatan yang ambruk pasca banjir bandang.

"Jembatan di Desa Rade merupakan jembatan penghubung antara Kecamatan Bolo dan Kecamatan Madapangga, jadi sesegera mungkin harus segera dibangun. Sementara di Desa Campa sendiri, jika tidak dipasang jembatan acrow panel, maka dipastikan terisolir karena berada di paling ujung Desa di Kecamatan Madapangga," terangnya.

Jembatan penghubung yang merupakan akses penting bagi kehidupan masyarakat. Jika akses jalan raya tidak normal, maka dipastikan menghambat kebutuhan warga yang sedang mencari nafkah ditengah banjir yang menerja pemukiman mereka.

"Sebagai rasa peduli kemanusiaan, TNI akan segera membangun akses jalan itu. Upaya tersebut sebagai salah satu langkah menormal kondisi pasca banjir bandang Bima," pungkasnya.

Sementara saat ini, sejumlah warga bergotongroyong untuk membangun jembatan dengan menggunakan bambu dan kayu sebagai alternatif yang diperuntukkan pejalan kaki. Sebab, jika tidak maka warga harus menempuh perjalanan keliling yang jaraknya lumayan jauh untuk sampai ditujuan.
(shf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content