Aktivitas Tambang Liar di Area Pegunungan Luwu Disoroti
Selasa, 30 Maret 2021 - 14:32 WIB
LUWU - Sejumlah aktivitas tambang liar di gunung yang terletak di Kabupaten Luwu, menuai sorotan dari berbagai pihak.
Termasuk dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulsel, Husmaruddin. Ia menyorot dan mulai angkat bicara adanya aktivitas tambang di Luwu yang tidak mengantongi izin.
Salah satunya, dugaan aktivitas tambang di pegunungan (Buntu) Lebani. Menurutnya, dirinya telah melakukan pengawasan di wilayah ini dan ditemuinya sejumlah fakta.
"Hari Ahad saya naik motor mengelilingi Buntu (gunung.red) Lebani. Wilayah ini kita ketahui sebagai pusat segi tiga emas Kota Belopa, Luwu. Dan ini sudah dicanangkan sejak 20 tahun lalu," ujarnya.
"Saya menyaksikan gunung ini dirusak di beberapa titik, ditambang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Celakanya alatnya PUPR Pemkab Luwu yang digunakan untuk merusak," lanjutnya.
Melihat hal itu, Husmaruddin, melakukan komunikasi dengan masyarakat dan mencari tahu apa yang terjadi di lokasi ini. "Informasinya, lokasi yang digali adalah milik pribadi dan kata warga dan Kepala Desa Lebani, pemiliknya orang dekat bupati," ujar polisiti senior di Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Menurut mantan Kepala Desa di Luwu selama dua periode ini, pegunungan Lebani luasnya mencapai 134 hektar. Kawasan ini terdiri dari hutan kota di mana dalam lokasi ini terdapat cagar budaya , situs sejarah yang menjadi kekayaan dunia dan Tana Luwu.
Termasuk dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulsel, Husmaruddin. Ia menyorot dan mulai angkat bicara adanya aktivitas tambang di Luwu yang tidak mengantongi izin.
Salah satunya, dugaan aktivitas tambang di pegunungan (Buntu) Lebani. Menurutnya, dirinya telah melakukan pengawasan di wilayah ini dan ditemuinya sejumlah fakta.
"Hari Ahad saya naik motor mengelilingi Buntu (gunung.red) Lebani. Wilayah ini kita ketahui sebagai pusat segi tiga emas Kota Belopa, Luwu. Dan ini sudah dicanangkan sejak 20 tahun lalu," ujarnya.
"Saya menyaksikan gunung ini dirusak di beberapa titik, ditambang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Celakanya alatnya PUPR Pemkab Luwu yang digunakan untuk merusak," lanjutnya.
Melihat hal itu, Husmaruddin, melakukan komunikasi dengan masyarakat dan mencari tahu apa yang terjadi di lokasi ini. "Informasinya, lokasi yang digali adalah milik pribadi dan kata warga dan Kepala Desa Lebani, pemiliknya orang dekat bupati," ujar polisiti senior di Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Menurut mantan Kepala Desa di Luwu selama dua periode ini, pegunungan Lebani luasnya mencapai 134 hektar. Kawasan ini terdiri dari hutan kota di mana dalam lokasi ini terdapat cagar budaya , situs sejarah yang menjadi kekayaan dunia dan Tana Luwu.
tulis komentar anda