Detik-detik Menegangkan Penggerebekan 2 Rumah 'Pengantin' Terduga Pelaku Bom Gereja Katedral Makassar
Senin, 29 Maret 2021 - 16:43 WIB
MAKASSAR - Tim Densus 88 Mabes Polri bersama Brimob Polda Sulawesi Selatan dan Penjinak Bom melakukan penggerebekan di dua rumah berbeda di Jalan Tinumbu Lorong 132 A Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3/2021). Rumah diduga adalah kediaman dua pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.
Dua rumah yang digeledah yakni, kediaman orang tua pelaku bom bunuh diri dengan nama Lukman atau inisial L serta rumah yang dikontrak Lukman yang berjarak sekitar 50 meter dari kediaman orang tuanya.
Dalam aksi penggerebekan di dua rumah berbeda tersebut Tim Densus 88 Mabes Polri dan Brimob Polda Sulawesi Selatan bersama Jibom melakukan peledakan benda mencurigakan yang diduga adalah bahan peledak yang disita dalam aksi penggerebakan tersebut.
Babinsa Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan Sertu Baruddin menuturkan, aktivitas sehari-sehari terduga pelaku bom bunuh diri yakni Lukman tidak memiliki aktivitas yang mencurigakan.
“Namun memang terduga pelaku bom bunuh diri Lukman diketahui jarang bergaul dan pendiam. Sementara istrinya yakni Dewi oleh warga sekitar tidak diketahui pasti karena bukan warga setempat dan jarang bersosialisasi,” kata Sertu Barudin.
Menurut dia, keduanya tidak tinggal bersama orang tunaya dan mencari tempat tinggal lain dengan cara ngekos sekitar 50 meter dari rumah orang tuanya.
Dua rumah yang digeledah yakni, kediaman orang tua pelaku bom bunuh diri dengan nama Lukman atau inisial L serta rumah yang dikontrak Lukman yang berjarak sekitar 50 meter dari kediaman orang tuanya.
Dalam aksi penggerebekan di dua rumah berbeda tersebut Tim Densus 88 Mabes Polri dan Brimob Polda Sulawesi Selatan bersama Jibom melakukan peledakan benda mencurigakan yang diduga adalah bahan peledak yang disita dalam aksi penggerebakan tersebut.
Babinsa Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan Sertu Baruddin menuturkan, aktivitas sehari-sehari terduga pelaku bom bunuh diri yakni Lukman tidak memiliki aktivitas yang mencurigakan.
“Namun memang terduga pelaku bom bunuh diri Lukman diketahui jarang bergaul dan pendiam. Sementara istrinya yakni Dewi oleh warga sekitar tidak diketahui pasti karena bukan warga setempat dan jarang bersosialisasi,” kata Sertu Barudin.
Menurut dia, keduanya tidak tinggal bersama orang tunaya dan mencari tempat tinggal lain dengan cara ngekos sekitar 50 meter dari rumah orang tuanya.
(sms)
tulis komentar anda