Guru Besar FKH Unair Dapat Penghargaan Berpangkat Ksatria dari Dubes Perancis
Jum'at, 26 Maret 2021 - 14:48 WIB
Bahkan, saat ini Prof Komang merintis Program Pendidikan Dokter Hewan Spesialis di Unair bekerja sama dengan Oniris, sebuah lembaga perguruan tinggi di Perancis yang melatih ahli bedah hewan.
Program itu menawarkan spesialisasi bidang bedah, reproduksi, dan penyakit dalam bidang kedokteran hewan.
“Yang on progress adalah Program Pendidikan Dokter Hewan Spesialis yang pertama di indonesia, dimana akan bekerja sama dengan Oniris Nantes. Sudah ditandatangani oleh Rektor Unair dan Direktur Oniris di KBRI Paris,” kata Prof Komang.
Prof. Komang menyelesaikan studi S2 (DEA) di bidang Physiologie Animale Appliquee pada 1982 dan program doktor dengan menempuh Doctorat de Troicieme Cycle (S3) diselesaikan 1985 dr Universite de Rennes I.
Baca juga: Wagub Emil Minta Pembebasan Lahan Pembangunan Bendungan Bagong Trenggalek Dipercepat
Sejak 2000-an, ia menerbitkan tak kurang dari 30 artikel ilmiah di jurnal terakreditasi Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
Ia juga berpartisipasi pada sekitar 20 proyek penelitian eksperimen sejak tahun 90an yang telah dipresentasikan di jurnal dan konferensi ilmiah.
Baca juga: Kecewa Rekrutmen, Ratusan Pedagang Pasar Gambar Blitar Ancam Boikot Retribusi
Sebanyak enam buku referensi dalam bidang kedokteran hewan pernah ditulisanya.
Atas karya-karyanya itu, Prof Komang mendapat penghargaan Program Riset Unggulan Terpadu dari Pemerintah Indonesia pada tahun 1992 selama 3 tahun memberikan hasil karya riset untuk tes kebuntingan dini pada sapi dengan menggunakan progesterone paper strip.
Program itu menawarkan spesialisasi bidang bedah, reproduksi, dan penyakit dalam bidang kedokteran hewan.
“Yang on progress adalah Program Pendidikan Dokter Hewan Spesialis yang pertama di indonesia, dimana akan bekerja sama dengan Oniris Nantes. Sudah ditandatangani oleh Rektor Unair dan Direktur Oniris di KBRI Paris,” kata Prof Komang.
Prof. Komang menyelesaikan studi S2 (DEA) di bidang Physiologie Animale Appliquee pada 1982 dan program doktor dengan menempuh Doctorat de Troicieme Cycle (S3) diselesaikan 1985 dr Universite de Rennes I.
Baca juga: Wagub Emil Minta Pembebasan Lahan Pembangunan Bendungan Bagong Trenggalek Dipercepat
Sejak 2000-an, ia menerbitkan tak kurang dari 30 artikel ilmiah di jurnal terakreditasi Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi di Indonesia.
Ia juga berpartisipasi pada sekitar 20 proyek penelitian eksperimen sejak tahun 90an yang telah dipresentasikan di jurnal dan konferensi ilmiah.
Baca juga: Kecewa Rekrutmen, Ratusan Pedagang Pasar Gambar Blitar Ancam Boikot Retribusi
Sebanyak enam buku referensi dalam bidang kedokteran hewan pernah ditulisanya.
Atas karya-karyanya itu, Prof Komang mendapat penghargaan Program Riset Unggulan Terpadu dari Pemerintah Indonesia pada tahun 1992 selama 3 tahun memberikan hasil karya riset untuk tes kebuntingan dini pada sapi dengan menggunakan progesterone paper strip.
tulis komentar anda