Wagub Emil Minta Pembebasan Lahan Pembangunan Bendungan Bagong Trenggalek Dipercepat
loading...
A
A
A
SURABAYA - Proses pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bagong yang terletak di Kabupaten Trenggalek terus dikebut.
Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak meminta agar pembangunan bendungan yang terkendala pembebasan lahan warga itu segera diselesaikan dengan cepat dan tepat.
Emil mengatakan, agar jadwal pembangunan Bendungan Bagong dapat segera dikerjakan dan diselesaikan sesuai rencana, dia meminta agar Pemda Trenggalek bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk segera melakukan percepatan pembebasan lahan.
Total ada 1.500 bidang dan sudah ada 1.124 bidang yang diukur. “Kami mengakselerasi proses-proses yang ada. Sehingga muncul langkah-langkah konkret yang sama-sama bisa kita tempuh,” kata Emil, Jumat (26/3/2021).
Dia menambahkan, dari 1.124 bidang yang telah diukur, terdapat 57 bidang menunggu salinan putusan, 140 bidang sudah dilakukan appraisal, serta 296 bidang sudah disepakati daftar normatifnya bersama masyarakat.
Selain itu, 83 bidang berupa daftar nominatif sudah diumumkan, 548 bidang masih berupa peta bidang serta 376 bidang belum diurus.
“Khusus 376 bidang lahan yang belum diurus, Pemkab Trenggalek bersama BPN menargetkan April 2021 sudah selesai,” ujarnya.
Mantan Bupati Trenggalek ini menjelaskan, lambatnya pembebasan lahan juga dipengaruhi nilai tawar harga tanah dari tim appraisal kepada warga terdampak proyek.
“Ini yang akan kita bahas secara persis. Apa tindak lanjutnya termasuk progres konstruksi harus bisa berjalan dengan cepat. Pekerjaan rumah lain yang harus dikerjakan Pemkab Trenggalek yakni relokasi atau menyiapkan pemukiman baru bagi warga terdampak pembangunan,” tandas Emil.
Baca juga: Teliti Makanan di Ponpes Darul Ulum Jombang, Ini Temuan Unusa
Adapun tujuan dan manfaat pembangunan Bendungan Bagong, kata dia, diantaranya untuk pengendalian banjir, penyediaan air irigasi, penyediaan air baku untuk 3 kecamatan, yakni di Kecamatan Bendungan, Kecamatan Trenggalek dan Kecamatan Pogalan serta destinasi pariwisata.
Baca juga: Selamat! Binaan Laznas LMI Keterima di ITS Jalur SNMPTN
“Dari hasil rapat ada 38 rumah yang bakal direlokasi pada bulan Juni. Selanjutnya, pada Agustus ada 107 rumah yang direlokasi,” ungkap Emil.
Wakil Gubernur Jawa Timur (Jatim) Emil Elestianto Dardak meminta agar pembangunan bendungan yang terkendala pembebasan lahan warga itu segera diselesaikan dengan cepat dan tepat.
Emil mengatakan, agar jadwal pembangunan Bendungan Bagong dapat segera dikerjakan dan diselesaikan sesuai rencana, dia meminta agar Pemda Trenggalek bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN) serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas untuk segera melakukan percepatan pembebasan lahan.
Total ada 1.500 bidang dan sudah ada 1.124 bidang yang diukur. “Kami mengakselerasi proses-proses yang ada. Sehingga muncul langkah-langkah konkret yang sama-sama bisa kita tempuh,” kata Emil, Jumat (26/3/2021).
Dia menambahkan, dari 1.124 bidang yang telah diukur, terdapat 57 bidang menunggu salinan putusan, 140 bidang sudah dilakukan appraisal, serta 296 bidang sudah disepakati daftar normatifnya bersama masyarakat.
Selain itu, 83 bidang berupa daftar nominatif sudah diumumkan, 548 bidang masih berupa peta bidang serta 376 bidang belum diurus.
“Khusus 376 bidang lahan yang belum diurus, Pemkab Trenggalek bersama BPN menargetkan April 2021 sudah selesai,” ujarnya.
Mantan Bupati Trenggalek ini menjelaskan, lambatnya pembebasan lahan juga dipengaruhi nilai tawar harga tanah dari tim appraisal kepada warga terdampak proyek.
“Ini yang akan kita bahas secara persis. Apa tindak lanjutnya termasuk progres konstruksi harus bisa berjalan dengan cepat. Pekerjaan rumah lain yang harus dikerjakan Pemkab Trenggalek yakni relokasi atau menyiapkan pemukiman baru bagi warga terdampak pembangunan,” tandas Emil.
Baca juga: Teliti Makanan di Ponpes Darul Ulum Jombang, Ini Temuan Unusa
Adapun tujuan dan manfaat pembangunan Bendungan Bagong, kata dia, diantaranya untuk pengendalian banjir, penyediaan air irigasi, penyediaan air baku untuk 3 kecamatan, yakni di Kecamatan Bendungan, Kecamatan Trenggalek dan Kecamatan Pogalan serta destinasi pariwisata.
Baca juga: Selamat! Binaan Laznas LMI Keterima di ITS Jalur SNMPTN
“Dari hasil rapat ada 38 rumah yang bakal direlokasi pada bulan Juni. Selanjutnya, pada Agustus ada 107 rumah yang direlokasi,” ungkap Emil.
(boy)