Jadi Negara Prioritas, Vaksin AstraZeneca Mulai Masuk Indonesia
Minggu, 14 Maret 2021 - 09:58 WIB
JAKARTA - Indonesia menjadi negara prioritas pertama diantara negara-negara di Asia Tenggara sebagai penerima vaksin AstraZeneca asal Inggris.
Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca dalam bentuk jadi, sudah diterima di Indonesia. Baru setelah itu, dibawa ke Bandung untuk disimpan di Bio Farma .
Vaksin tersebut merupakan tahap pertama dosis dari 11.704.800 juta dosis vaksin. Pengirimannya dilakukan secara bertahap. Diperkirakan akan selesai pada Mei 2021.
Pengamat Imunisasi dr Elizabeth Jane Soepardi menyambut gembira kehadiran vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca Inggris ke Indonesia. " WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) memberikan apresiasi yang tinggi kepada Indonesia,” katanya, lewat keterangan tertulis.
Jane mengakui, pemerintah sangat pro aktif dalam program vaksinasi. Presiden Joko Widodo meminta semua menteri bekerja keras mendapatkan vaksin dari beragam produsen dan kelembagaan.
"Tak cuma Menteri Kesehatan, tetapi juga menteri-menteri yang lain seperti Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan,” jelas Jane.
Jane juga menambahkan, Indonesia beruntung punya pabrik vaksin Bio Farma . Menurutnya, di Asia Selatan dan Asia Tenggara, hanya Indonesia dan India yang punya pabrik vaksin.
Dengan adanya pabrik vaksin, Indonesia tidak perlu membeli vaksin jadi. Di Bio Farma , vaksin bisa selesai dibuat dalam tempo empat minggu.
“Kalau beli vaksin jadi, volumenya lebih besar dan harganya jadi lebih mahal,” ujarnya.
Sedangkan bila membeli dalam bulk (bahan baku), Bio Farma bisa mengolahnya untuk dibuat vaksin jadi. "Satu botol bulk bisa digunakan untuk membuat 8-10 dosis vaksin," imbuh Jane.
Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca dalam bentuk jadi, sudah diterima di Indonesia. Baru setelah itu, dibawa ke Bandung untuk disimpan di Bio Farma .
Vaksin tersebut merupakan tahap pertama dosis dari 11.704.800 juta dosis vaksin. Pengirimannya dilakukan secara bertahap. Diperkirakan akan selesai pada Mei 2021.
Pengamat Imunisasi dr Elizabeth Jane Soepardi menyambut gembira kehadiran vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca Inggris ke Indonesia. " WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) memberikan apresiasi yang tinggi kepada Indonesia,” katanya, lewat keterangan tertulis.
Jane mengakui, pemerintah sangat pro aktif dalam program vaksinasi. Presiden Joko Widodo meminta semua menteri bekerja keras mendapatkan vaksin dari beragam produsen dan kelembagaan.
"Tak cuma Menteri Kesehatan, tetapi juga menteri-menteri yang lain seperti Menteri Luar Negeri dan Menteri Keuangan,” jelas Jane.
Jane juga menambahkan, Indonesia beruntung punya pabrik vaksin Bio Farma . Menurutnya, di Asia Selatan dan Asia Tenggara, hanya Indonesia dan India yang punya pabrik vaksin.
Dengan adanya pabrik vaksin, Indonesia tidak perlu membeli vaksin jadi. Di Bio Farma , vaksin bisa selesai dibuat dalam tempo empat minggu.
“Kalau beli vaksin jadi, volumenya lebih besar dan harganya jadi lebih mahal,” ujarnya.
Sedangkan bila membeli dalam bulk (bahan baku), Bio Farma bisa mengolahnya untuk dibuat vaksin jadi. "Satu botol bulk bisa digunakan untuk membuat 8-10 dosis vaksin," imbuh Jane.
(agn)
tulis komentar anda