Gelar Simulasi Bencana di Batujajar, Kepala BNPB Apresiasi Keterlibatan Masyarakat

Jum'at, 12 Maret 2021 - 15:25 WIB
Masyarakat mengikuti simulasi kebencanaan berkumpul di titik evakuasi dibantu petugas guna menghindari ancaman bahaya lebih besar. Simulasi digelar BNPB dan dihadiri BPBD se-Jawa Barat di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (12/3/2021). Foto/MPI/Adi
BANDUNG BARAT - Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) melakukan simulasi kebencanaan di Desa Giri Asih, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jumat (12/3/2021).

Kepala BNPB Doni Munardo mengatakan, simulasi kebencaan penting sebagai antisipasi ketika sewaktu-waktu terjadi bencana. Simulasi menjadi acuan apa yang harus dilakukan masyarakat jika bencana sebenarnya terjadi, sehingga mereka tidak kebingungan.

"Saya mengapresiasi simulasi kebencanaan ini, apalagi masyarakat juga antusias untuk ikut terlibat," kata Doni usai pelaksanaan simulasi.



Baca juga: Jangan Terlena Relaksasi Acara Seni, Pemkot Bakal Evaluasi Dua Minggu

Menurutnya, berdasarkan data world bank, Indonesia menjadi negara ke-35 di dunia yang memiliki tingkat risiko kerawanan bencana sangat tinggi. Mulai dari kebakaran hutan yang terjadi setiap tahun, banjir bandang, tanah longsor, selalu muncul dan tidak jarang menimbulkan korban jiwa.

Dirinya selalu mengingat pesan Presiden Jokowi, agar selalu melakukan pencegahan dan mitigasi bencana. Kemudian pembangunan harus sensitif terhadap risiko bencana, jangam hanya peraturan tapi perlu implementasi, dan jangan sampai ketika bencana sudah terjadi baru pontang-panting.

"Itu amanat presiden yang selalu terngiang-ngiang. Oleh sebab itu semulasi kebencanaan seperti ini sangat positif, dan BNPB siap membantu daerah untuk melakukan kegiatan simulasi bencana termasuk dengan TNI, Polri," sebutnya.

Baca juga: Ternyata Bus Sri Padma Kencana yang Masuk Jurang di Sumedang Baru Dibeli Tahun 2019 dan Rutin Diservis

Lebih lanjut dikatakannya, simulasi bencana harus menjadi budaya mitigasi kebencanaan. Namun jangan hanya melibatkan BNPB, BPBD, TNI, Polri saja. Masyarakat juga harus dilibatkan termasuk kaum difabel. Sebab menjadi tugas personel aparatur pemerintahan TNI dan Polri untuk selalu mengingatkan masyarakat.

"Sosialisasi yang terus menerus akan menumbuhkan kesadaran yang pada akhirnya mengubah perilaku supaya aman menghadapi bencana. Tugas kita mengingatkan supaya ketika terjadi bencana jangan sampai ada korban jiwa," pungkasnya.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content