Tekanan Tinggi, Kesehatan Mental Isu Krusial di Tengah Pandemi COVID-19

Jum'at, 05 Maret 2021 - 11:04 WIB
Ilustrasi/SINDOnews/Dok
BANDUNG - Tingginya tekanan akibat situasi pandemi COVID-19 yang telah berlangsung selama lebih dari satu tahun mendorong masyarakat untuk lebih memerhatikan kondisi kesehatannya.

Banyak orang menerapkan disiplin gaya hidup lebih sehat seperti rutin berolahraga dari rumah, mengatur pola makan seperti intermittent fasting, flexitarian di samping lebih rajin mengonsumsi suplemen dan multivitamin untuk menjaga kondisi tubuh tetap stabil.

"Selain masalah kesehatan fisik, masa pandemi COVID-19 sebenarnya membuat isu kesehatan mental menjadi sangat krusial," ujar Direktur Guardian, Naresh Kalani dalam keterangan resminya, Jumat (5/3/2021).

Meski begitu, lanjut Naresh, tingkat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan mental masih kurang.

Seseorang akan segera menemui dokter, makan teratur, dan beristirahat cukup untuk kembali bugar jika kondisi kesehatan fisiknya terganggu.



Namun tidak demikian jika yang menjadi masalah adalah hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan mentalnya seperti stres, depresi, trauma masa lalu, dan sebagainya.

"Padahal jika hal itu dibiarkan berlarut-larut maka akan berdampak buruk bagi penderitanya di masa depan, serta dapat mengganggu kesehatan mentalnya juga," imbuhnya.

Ada juga yang menyadari bahwa mereka memerlukan bantuan profesional (psikolog), tetapi terkendala beberapa hal seperti khawatir mendapat stigma buruk, merasa terintimidasi karena belum pernah bertemu psikolog, tidak tahu bagaimana memulainya atau adanya keterbatasan dana dan akses.

Melihat kondisi ini, kata Naresh, Guardian sebagai retailer produk kesehatan dan kecantikan nomor satu di Indonesia mengadakan campaign ‘Healthy Inside & Out’ untuk meningkatkan kesadaran bahwa kesehatan fisik dan mental adalah sama pentingnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More