Banjir Terjang Panti Rehabilitasi, Pengurus Panti Berjibaku Evakuasi Pasien Gangguan Jiwa
Minggu, 28 Februari 2021 - 09:43 WIB
DEMAK - Banjir kembali menerjang Panti Rehabilitasi Sosial Maunatul Mubarok di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Air menggenang di seluruh bagian panti, sehingga para pasien gangguan jiwa dan kecanduan narkoba harus dievakuasi.
Para pengurus panti yang berada di Dukuh Lengkong, Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, harus berjibaku untuk mengevakuasi para pasien gangguan jiwa di tengah kepungan banjir.
Para pasien gangguan jiwa tersebut, dievakuasi ke lokasi yang lebih aman dari genangan banjir. Beberapa pasien dievakusi ke kamar khusus, dan pasien lainnya ditempatkan di teras gedung panti rehabilitasi.
"Usai dievakuasi, kami langsung mengolesi kaki para pasien dengan saleb anti gatal. Hal ini untuk mencegah para pasien terserang gatal akibat air yang menggenang . Evakuasi dilakukan, untuk menjaga kesehatan para pasien," ujar Pangasuh Panti Rehabilitasi Sosial Maunatul Mubarok, K. Khalim.
Genangan air akibat banjir yang kedua ini cukup tinggi, di area panti air mencapai ketinggian 40-80 cm. Limpasan banjir juga membawa kotoran lumut masuk ke kompleks panti rehabilitasi tersebut.
Khalim mengaku, setelah terjadinya banjir pertama , upaya persiapan untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan telah dilakukan dengan melepas pagar bambu dan membangun balai yang lebih tinggi. "Balai tersebut kini bisa menjadi lokasi evakuasi," tuturnya.
Dampak banjir ini, diakuinya sebagain pasien menderita sakit kulit lantaran sering bermain di lokasi genangan air. Selain sakit kulit, beberapa pasien lain menderita masuk angin. Demi menjaga kesehatan pasien, pengurus panti selalu mengecek kesehatan pasien.
Semula jumlah pasien Panti rehabilitasi Sosial Maunatul Mubarok, berjumlah 103 orang. Namun karena banjir , dua orang pasien sudah dijemput keluarganya. Sementara pasien rehabilitasi narkoba semula 17 orang, kini berkurang satu pasien setelah dinyatakan sembuh dan dipulangkan.
Para pengurus panti yang berada di Dukuh Lengkong, Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, harus berjibaku untuk mengevakuasi para pasien gangguan jiwa di tengah kepungan banjir.
Para pasien gangguan jiwa tersebut, dievakuasi ke lokasi yang lebih aman dari genangan banjir. Beberapa pasien dievakusi ke kamar khusus, dan pasien lainnya ditempatkan di teras gedung panti rehabilitasi.
Baca Juga
"Usai dievakuasi, kami langsung mengolesi kaki para pasien dengan saleb anti gatal. Hal ini untuk mencegah para pasien terserang gatal akibat air yang menggenang . Evakuasi dilakukan, untuk menjaga kesehatan para pasien," ujar Pangasuh Panti Rehabilitasi Sosial Maunatul Mubarok, K. Khalim.
Genangan air akibat banjir yang kedua ini cukup tinggi, di area panti air mencapai ketinggian 40-80 cm. Limpasan banjir juga membawa kotoran lumut masuk ke kompleks panti rehabilitasi tersebut.
Khalim mengaku, setelah terjadinya banjir pertama , upaya persiapan untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan telah dilakukan dengan melepas pagar bambu dan membangun balai yang lebih tinggi. "Balai tersebut kini bisa menjadi lokasi evakuasi," tuturnya.
Dampak banjir ini, diakuinya sebagain pasien menderita sakit kulit lantaran sering bermain di lokasi genangan air. Selain sakit kulit, beberapa pasien lain menderita masuk angin. Demi menjaga kesehatan pasien, pengurus panti selalu mengecek kesehatan pasien.
Semula jumlah pasien Panti rehabilitasi Sosial Maunatul Mubarok, berjumlah 103 orang. Namun karena banjir , dua orang pasien sudah dijemput keluarganya. Sementara pasien rehabilitasi narkoba semula 17 orang, kini berkurang satu pasien setelah dinyatakan sembuh dan dipulangkan.
(eyt)
tulis komentar anda