Berawal Menegur Seorang Remaja, Tukang Parkir Dihajar Oknum Anggota Perguruan Silat
Minggu, 28 Februari 2021 - 00:31 WIB
KARANGANYAR - Insiden pemukulan dialami tukang parkir yang biasa mangkal di kawasan wisata Tawangmangu, Karanganyar. Akibatnya tukang parkir berinisial EW (35) Warga Tawangmangu mengalami luka-luka.
Informasi yang berhasil dihimpun MNC Portal Indonesia, kejadian itu terjadi saat rombongan remaja yang berasal dari salah satu perguruan silat hendak menggelar aksi sosial penggalangan dana dari para pengguna jalan.
Namun, karena rombongan belum komplit, maka rombongan yang telah tiba terlebih dahulu memutuskan untuk menunggu rombongan lainnya.
Saat tengah menunggu rombongan lainnya, rombongan yang telah tiba terlebih dahulu itu terlihat mondar-mandir di kawasan itu dengan menggunakan sepeda motor. Melihat situasi lalu lintas saat akhir pekan agak rame, EW pun menegur salah satu remaja dirombongan tersebut.
EW meminta agar mereka untuk tidak selalu mondar-mandir. Karena mengganggu arus lalu lintas didaerah dimana para remaja dari perguruan silat ini berkumpul. Namun ternyata teguran EW itu diartikan lain oleh para remaja ini. Terjadilah selisih paham antara remaja tersebut dengan tukang parkir tersebut.
Kapolsek Tawangmangu AKP Ismugiyanto saat dikonfirmasi mengatakan, saat EW dan rombongan remaja itu tengah berselisih paham, tiba-tiba, entah siapa yang melakukan, ada lemparan sebuah benda kearah EW. Lemparan itu pun tepat mengenai EW. Akibatnya EW pun mengalami luka.
"Benar, kejadiannya di daerah Cemoro Kandang, Tawangmangu. Awalnya itu EW menegur salah satu remaja dari rombongan tersebut. Soalnya,waktu menunggu rombongan lainnya kumpul, rombongan ini mondar-mandir dan EW merasa itu bisa mengganggu arus lalu lintas,"papar Ismu, Sabtu (27/2/2021).
Baca juga: Sehari Setelah Dilantik Jadi Wali Kota Solo, Ini yang Dilakukan Gibran
Polisi yang mendapatkan adannya keributan didaerah wisata Cemoro Kandang pun, ungkap Ismu, langsung bergerak menuju lokasi kejadian perkara bersama pihak TNI dari Koramil, Tawangmangu.
Bahkan Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni pun langsung turun membubarkan massa. Delapan orang dari perguruan silat itupun langsung diamankan polisi dibawa ke Polsek untuk dimintai keterangan. "Saat itu ada delapan orang yang diamankan untuk dimintai keterangan,"ungkapnya.
Baca juga: Banjir Kaligawe Semarang Surut, Arus Lalin di Genuk Padat Merayap
Dari hasil pemeriksaan, ternyata kejadian itu dipicu karena kesalahpahaman. Setelah mediasi, sebelum dibebaskan dan diserahkan pada Ketua Ranting perguruan silat, mereka terlebih dahulu mengisi surat perjanjian. Termasuk EW yang berjanji tidak akan menuntut para remaja tersebut.
Informasi yang berhasil dihimpun MNC Portal Indonesia, kejadian itu terjadi saat rombongan remaja yang berasal dari salah satu perguruan silat hendak menggelar aksi sosial penggalangan dana dari para pengguna jalan.
Namun, karena rombongan belum komplit, maka rombongan yang telah tiba terlebih dahulu memutuskan untuk menunggu rombongan lainnya.
Saat tengah menunggu rombongan lainnya, rombongan yang telah tiba terlebih dahulu itu terlihat mondar-mandir di kawasan itu dengan menggunakan sepeda motor. Melihat situasi lalu lintas saat akhir pekan agak rame, EW pun menegur salah satu remaja dirombongan tersebut.
EW meminta agar mereka untuk tidak selalu mondar-mandir. Karena mengganggu arus lalu lintas didaerah dimana para remaja dari perguruan silat ini berkumpul. Namun ternyata teguran EW itu diartikan lain oleh para remaja ini. Terjadilah selisih paham antara remaja tersebut dengan tukang parkir tersebut.
Kapolsek Tawangmangu AKP Ismugiyanto saat dikonfirmasi mengatakan, saat EW dan rombongan remaja itu tengah berselisih paham, tiba-tiba, entah siapa yang melakukan, ada lemparan sebuah benda kearah EW. Lemparan itu pun tepat mengenai EW. Akibatnya EW pun mengalami luka.
"Benar, kejadiannya di daerah Cemoro Kandang, Tawangmangu. Awalnya itu EW menegur salah satu remaja dari rombongan tersebut. Soalnya,waktu menunggu rombongan lainnya kumpul, rombongan ini mondar-mandir dan EW merasa itu bisa mengganggu arus lalu lintas,"papar Ismu, Sabtu (27/2/2021).
Baca juga: Sehari Setelah Dilantik Jadi Wali Kota Solo, Ini yang Dilakukan Gibran
Polisi yang mendapatkan adannya keributan didaerah wisata Cemoro Kandang pun, ungkap Ismu, langsung bergerak menuju lokasi kejadian perkara bersama pihak TNI dari Koramil, Tawangmangu.
Bahkan Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni pun langsung turun membubarkan massa. Delapan orang dari perguruan silat itupun langsung diamankan polisi dibawa ke Polsek untuk dimintai keterangan. "Saat itu ada delapan orang yang diamankan untuk dimintai keterangan,"ungkapnya.
Baca juga: Banjir Kaligawe Semarang Surut, Arus Lalin di Genuk Padat Merayap
Dari hasil pemeriksaan, ternyata kejadian itu dipicu karena kesalahpahaman. Setelah mediasi, sebelum dibebaskan dan diserahkan pada Ketua Ranting perguruan silat, mereka terlebih dahulu mengisi surat perjanjian. Termasuk EW yang berjanji tidak akan menuntut para remaja tersebut.
(boy)
tulis komentar anda