Kotak Koin dan Pundiku Kenalkan Manfaat Fintech P2P Lending Selama Pandemi
Sabtu, 27 Februari 2021 - 19:09 WIB
KENDARI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) untuk menargetkan tingkat inklusi keuangan hingga dapat mencapai 90 persen pada 2024.
Target tersebut untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses ke fasilitas keuangan. Inklusi keuangan ditargetkan menyasar masyarakat di piramida ekonomi terbawah. Dengan hadirnya finansial teknologi (fintech) diharapkan dapat menjadi alternatif solusi untuk membantu mencapai target inklusi keuangan tersebut.
Baca juga: Unik, Pisang di Mentawai Ini Selalu Berbuah Aneh, Satu Batang Dua Jantung
Untuk mendorong tercapainya target itu, platform fintech P2P lending terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) PT Coco Digital Technology (Kotak Koin) dan PT Pundiku Mitra Sejahtera (Pundiku) menyelenggarakan talk show dengan mahasiswa Universitas Halu Oleo, Sabtu (27/2/2021).
Talkshow secara daring ini untuk mengenalkan industri fintech peer-to-peer lending serta pemahaman inovasi yang dilakukan fintech untuk tetap mendorong inklusi keuangan selama masa pandemi.
Director Kotak Koin, Okta Pramudya, berharap kehadiran industri fintech P2P lending mampu meningkatkan pengetahuan terkait layanan keuangan berbasis digital dan membuka akses finansial ke seluruh lapisan masyarakat melalui model bisnis fintech lending.
CEO Pundiku, Kadek Darma Susila menambahkan, dengan edukasi daring ini diharapkan masyarakat Kendari dapat memanfaatkan layanan produk P2P lending untuk kebutuhan dalam menghadapi masa pandemi dan tetap waspada terhadap fintech ilegal.
Sementara itu, data yang telah diterima Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait bisnis pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending telah mencapai Rp 128,7 triliun hingga kuartal III 2020, nilai itu tumbuh dari posisi tahun lalu hanya Rp 44,8 triliun.
Target tersebut untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses ke fasilitas keuangan. Inklusi keuangan ditargetkan menyasar masyarakat di piramida ekonomi terbawah. Dengan hadirnya finansial teknologi (fintech) diharapkan dapat menjadi alternatif solusi untuk membantu mencapai target inklusi keuangan tersebut.
Baca juga: Unik, Pisang di Mentawai Ini Selalu Berbuah Aneh, Satu Batang Dua Jantung
Untuk mendorong tercapainya target itu, platform fintech P2P lending terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) PT Coco Digital Technology (Kotak Koin) dan PT Pundiku Mitra Sejahtera (Pundiku) menyelenggarakan talk show dengan mahasiswa Universitas Halu Oleo, Sabtu (27/2/2021).
Talkshow secara daring ini untuk mengenalkan industri fintech peer-to-peer lending serta pemahaman inovasi yang dilakukan fintech untuk tetap mendorong inklusi keuangan selama masa pandemi.
Director Kotak Koin, Okta Pramudya, berharap kehadiran industri fintech P2P lending mampu meningkatkan pengetahuan terkait layanan keuangan berbasis digital dan membuka akses finansial ke seluruh lapisan masyarakat melalui model bisnis fintech lending.
CEO Pundiku, Kadek Darma Susila menambahkan, dengan edukasi daring ini diharapkan masyarakat Kendari dapat memanfaatkan layanan produk P2P lending untuk kebutuhan dalam menghadapi masa pandemi dan tetap waspada terhadap fintech ilegal.
Sementara itu, data yang telah diterima Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait bisnis pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending telah mencapai Rp 128,7 triliun hingga kuartal III 2020, nilai itu tumbuh dari posisi tahun lalu hanya Rp 44,8 triliun.
Lihat Juga :
tulis komentar anda