Lansia Tewas Dibunuh, Kasatreskrim: Kepalanya Dipukul Pakai Benda Tumpul
Rabu, 24 Februari 2021 - 20:14 WIB
Padahal, Kompleks Perumahan Buana Cigi Regency menerapkan pengamanan cukup ketat. Hanya ada satu pintu gerbang untuk masuk ke lingkungan kompleks perumahan. Tamu atau pendatang wajib melapor ke petugas keamanan yang berjaga di pos.
Yadi Hermansah mengatakan, saat pembunuhan terjadi sekitar pukul 18.40 WIB, dirinya sedang berjaga di pos. Saat itu, Yadi, tak mendengar suara gaduh atau keributan di rumah korban.
"Gak ada orang yang masuk (ke kompleks perumahan). Kalau ada orang masuk mah pasti saya liat. Gak ada tamu sama sekali. Walaupun ada tamu pasti kan lapor dulu, kemarin gak ada. Gak ada yang keluar juga," kata Yadi ditemui wartawan di lokasi kejadian, Jumat (19/2/2021).
Tak lama kemudian, telepon seluler (ponsel) Yadi berdering. Panggilan telepon itu dari Riki Suchendar, tetangga korban Dewi Romlah yang menginformasikan ada dua orang membawa linggis di dalam rumah korban. Kemudian, Yadi dan rekan satpam, mendatangi lokasi kejadian.
"Saya berjaga di luar. Sedangkan teman saya masuk ke dalam (rumah korban Dewi Romlah). Teman saya yang masuk ke dalam rumah menemukan korban (Dewi Romlah) masih mengenakan mukena putih, tergeletak bersimbah darah di kamar mandi. Kondisi rumah korban rapi, tak ada barang berserakan," ujar Yadi.
Yadi menuturkan, tak ada melihat dua orang berperawakan tinggi besar dan mengenakan jaket warna hitam seperti keterangan pembantu rumah tangga (PRT), Ratna kepada warga.
Selain itu, tak satu pun jendela dan pintu rumah korban Dewi Romlah, tidak ada yang rusak. Bahkan jendela terkunci rapat dari dalam. Polisi dari Polsek Buahbatu yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pun tak menemukan linggis. "Pintu (dan jendela) belakang masih terkunci. Teralis juga terkunci. Keadaan rumah korban juga rapi," ujarnya.
Menurut Yadi, jika memang ada dua orang yang masuk ke dalam rumah, tentau akan ditemukan jejaknya. Minimal bekas sepatu atau alas kakinya. Apalagi saat saat kejadian sedang hujan.
Namun, kondisi teras dan lantai rumah korban saat itu bersih. "Gak ada bekas jejak kaki padahal saat itu hujan. Di luar ataupun di dalam rumah juga rapi," tutur Yadi.
Sayangnya, tak ada kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian. Padahal kamera CCTV cukup membantu untuk mengungkap kasus seperti ini. Minimal memberikan petunjukkan awal bagi penyidik untuk melakukan pengembangan penyelidikan.
Yadi Hermansah mengatakan, saat pembunuhan terjadi sekitar pukul 18.40 WIB, dirinya sedang berjaga di pos. Saat itu, Yadi, tak mendengar suara gaduh atau keributan di rumah korban.
"Gak ada orang yang masuk (ke kompleks perumahan). Kalau ada orang masuk mah pasti saya liat. Gak ada tamu sama sekali. Walaupun ada tamu pasti kan lapor dulu, kemarin gak ada. Gak ada yang keluar juga," kata Yadi ditemui wartawan di lokasi kejadian, Jumat (19/2/2021).
Tak lama kemudian, telepon seluler (ponsel) Yadi berdering. Panggilan telepon itu dari Riki Suchendar, tetangga korban Dewi Romlah yang menginformasikan ada dua orang membawa linggis di dalam rumah korban. Kemudian, Yadi dan rekan satpam, mendatangi lokasi kejadian.
"Saya berjaga di luar. Sedangkan teman saya masuk ke dalam (rumah korban Dewi Romlah). Teman saya yang masuk ke dalam rumah menemukan korban (Dewi Romlah) masih mengenakan mukena putih, tergeletak bersimbah darah di kamar mandi. Kondisi rumah korban rapi, tak ada barang berserakan," ujar Yadi.
Yadi menuturkan, tak ada melihat dua orang berperawakan tinggi besar dan mengenakan jaket warna hitam seperti keterangan pembantu rumah tangga (PRT), Ratna kepada warga.
Selain itu, tak satu pun jendela dan pintu rumah korban Dewi Romlah, tidak ada yang rusak. Bahkan jendela terkunci rapat dari dalam. Polisi dari Polsek Buahbatu yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pun tak menemukan linggis. "Pintu (dan jendela) belakang masih terkunci. Teralis juga terkunci. Keadaan rumah korban juga rapi," ujarnya.
Menurut Yadi, jika memang ada dua orang yang masuk ke dalam rumah, tentau akan ditemukan jejaknya. Minimal bekas sepatu atau alas kakinya. Apalagi saat saat kejadian sedang hujan.
Namun, kondisi teras dan lantai rumah korban saat itu bersih. "Gak ada bekas jejak kaki padahal saat itu hujan. Di luar ataupun di dalam rumah juga rapi," tutur Yadi.
Sayangnya, tak ada kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian. Padahal kamera CCTV cukup membantu untuk mengungkap kasus seperti ini. Minimal memberikan petunjukkan awal bagi penyidik untuk melakukan pengembangan penyelidikan.
tulis komentar anda