Lansia Tewas Dibunuh, Kasatreskrim: Kepalanya Dipukul Pakai Benda Tumpul
loading...
A
A
A
BANDUNG - Kasus pembunuhan terhadap perempuan lansia, Dewi Romlah (80) di kamar mandi rumahnya di Komplek Buana Cigi Regency, Jalan Cijawura Girang 5, Kelurahan Sekejati Kecamatan Buahbatu Kota Bandung pada pada Kamis (18/2/2021), masih dalam penyelidikan polisi. Korban tewas akibat pukulan benda tumpul di kepala.
Berdasarkan hasil penyelidikan Satreskrim Polrestabes Bandung dan hasil visum, korban Dewi Romlah mengalami luka di kepala. Luka tersebut diduga menyebabkan korban meninggal. "Korban meninggal) diduga karena (pukulan) benda tumpul," kata Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Adanan Mangopang, Rabu (24/2/2021).
Baca juga: Lansia Tewas Dibunuh, Saksi Curigai 2 Orang Berperawakan Tinggi Besar
AKBP Adanan mengemukakan, penyidik telah mencurigai seseorang sebagai pelaku. Namun Adanan tak menyebut identitas atau petunjuk siapa yang tengah dicurigai penyidik sebagai pelaku pembunuhan terhadap korban itu.
"Kasusnya pembunuhan (korban Dewi Romlah), masih dalam penyelidikan. Masih proses, tapi sudah ada yang kami curigai. Doakan saja segera terungkap," ujar AKBP Adanan.
Diberitakan sebelumnya, Dewi Romlah ditemukan tewas di kamar mandi dengan luka di kepala. Tubuh korban yang mengenakan mukena putih terkapar di kamar mandi dan bersimbah darah.
Baca juga: Terbukti Korupsi, Wali Kota Tasikmalaya Nonaktif Divonis 1 Tahun Penjara
Kondisi korban itu diungkap saksi Riki Suchendar (38) yang sempat melihat ke dalam rumah. Saat itu, Riki didatangi Ratna (20), pembantu di rumah Dewi Romlah. Saksi Ratna meminta tolong dan memberitahu ada dua pria tinggi besar membawa linggis masuk rumah dan menganiaya Ratna dan Dewi.
Namun berdasarkan kesaksian Yadi Hermansah, satpam Kompleks Buana Cigi Regency, sebelum Ratna meminta tolong ke saksi Riki Suchendar, tak satupun tamu masuk dan keluar kompleks perumahan. Kebetulan pada Kamis (18/2/2021) petang itu, Yadi tengah berjaga di pos penjagaan kompleks.
Padahal, Kompleks Perumahan Buana Cigi Regency menerapkan pengamanan cukup ketat. Hanya ada satu pintu gerbang untuk masuk ke lingkungan kompleks perumahan. Tamu atau pendatang wajib melapor ke petugas keamanan yang berjaga di pos.
Yadi Hermansah mengatakan, saat pembunuhan terjadi sekitar pukul 18.40 WIB, dirinya sedang berjaga di pos. Saat itu, Yadi, tak mendengar suara gaduh atau keributan di rumah korban.
"Gak ada orang yang masuk (ke kompleks perumahan). Kalau ada orang masuk mah pasti saya liat. Gak ada tamu sama sekali. Walaupun ada tamu pasti kan lapor dulu, kemarin gak ada. Gak ada yang keluar juga," kata Yadi ditemui wartawan di lokasi kejadian, Jumat (19/2/2021).
Tak lama kemudian, telepon seluler (ponsel) Yadi berdering. Panggilan telepon itu dari Riki Suchendar, tetangga korban Dewi Romlah yang menginformasikan ada dua orang membawa linggis di dalam rumah korban. Kemudian, Yadi dan rekan satpam, mendatangi lokasi kejadian.
"Saya berjaga di luar. Sedangkan teman saya masuk ke dalam (rumah korban Dewi Romlah). Teman saya yang masuk ke dalam rumah menemukan korban (Dewi Romlah) masih mengenakan mukena putih, tergeletak bersimbah darah di kamar mandi. Kondisi rumah korban rapi, tak ada barang berserakan," ujar Yadi.
Yadi menuturkan, tak ada melihat dua orang berperawakan tinggi besar dan mengenakan jaket warna hitam seperti keterangan pembantu rumah tangga (PRT), Ratna kepada warga.
Selain itu, tak satu pun jendela dan pintu rumah korban Dewi Romlah, tidak ada yang rusak. Bahkan jendela terkunci rapat dari dalam. Polisi dari Polsek Buahbatu yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pun tak menemukan linggis. "Pintu (dan jendela) belakang masih terkunci. Teralis juga terkunci. Keadaan rumah korban juga rapi," ujarnya.
Menurut Yadi, jika memang ada dua orang yang masuk ke dalam rumah, tentau akan ditemukan jejaknya. Minimal bekas sepatu atau alas kakinya. Apalagi saat saat kejadian sedang hujan.
Namun, kondisi teras dan lantai rumah korban saat itu bersih. "Gak ada bekas jejak kaki padahal saat itu hujan. Di luar ataupun di dalam rumah juga rapi," tutur Yadi.
Sayangnya, tak ada kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian. Padahal kamera CCTV cukup membantu untuk mengungkap kasus seperti ini. Minimal memberikan petunjukkan awal bagi penyidik untuk melakukan pengembangan penyelidikan.
"Gak ada. Dari dulu saya udah ajuin minta dipasang CCTV tapi gak ada. Gak ada juga bekas jejak padahal itu hujan. Di luar ataupun di dalam. Rapih," ucapnya.
Berdasarkan hasil penyelidikan Satreskrim Polrestabes Bandung dan hasil visum, korban Dewi Romlah mengalami luka di kepala. Luka tersebut diduga menyebabkan korban meninggal. "Korban meninggal) diduga karena (pukulan) benda tumpul," kata Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Adanan Mangopang, Rabu (24/2/2021).
Baca juga: Lansia Tewas Dibunuh, Saksi Curigai 2 Orang Berperawakan Tinggi Besar
AKBP Adanan mengemukakan, penyidik telah mencurigai seseorang sebagai pelaku. Namun Adanan tak menyebut identitas atau petunjuk siapa yang tengah dicurigai penyidik sebagai pelaku pembunuhan terhadap korban itu.
"Kasusnya pembunuhan (korban Dewi Romlah), masih dalam penyelidikan. Masih proses, tapi sudah ada yang kami curigai. Doakan saja segera terungkap," ujar AKBP Adanan.
Diberitakan sebelumnya, Dewi Romlah ditemukan tewas di kamar mandi dengan luka di kepala. Tubuh korban yang mengenakan mukena putih terkapar di kamar mandi dan bersimbah darah.
Baca juga: Terbukti Korupsi, Wali Kota Tasikmalaya Nonaktif Divonis 1 Tahun Penjara
Kondisi korban itu diungkap saksi Riki Suchendar (38) yang sempat melihat ke dalam rumah. Saat itu, Riki didatangi Ratna (20), pembantu di rumah Dewi Romlah. Saksi Ratna meminta tolong dan memberitahu ada dua pria tinggi besar membawa linggis masuk rumah dan menganiaya Ratna dan Dewi.
Namun berdasarkan kesaksian Yadi Hermansah, satpam Kompleks Buana Cigi Regency, sebelum Ratna meminta tolong ke saksi Riki Suchendar, tak satupun tamu masuk dan keluar kompleks perumahan. Kebetulan pada Kamis (18/2/2021) petang itu, Yadi tengah berjaga di pos penjagaan kompleks.
Padahal, Kompleks Perumahan Buana Cigi Regency menerapkan pengamanan cukup ketat. Hanya ada satu pintu gerbang untuk masuk ke lingkungan kompleks perumahan. Tamu atau pendatang wajib melapor ke petugas keamanan yang berjaga di pos.
Yadi Hermansah mengatakan, saat pembunuhan terjadi sekitar pukul 18.40 WIB, dirinya sedang berjaga di pos. Saat itu, Yadi, tak mendengar suara gaduh atau keributan di rumah korban.
"Gak ada orang yang masuk (ke kompleks perumahan). Kalau ada orang masuk mah pasti saya liat. Gak ada tamu sama sekali. Walaupun ada tamu pasti kan lapor dulu, kemarin gak ada. Gak ada yang keluar juga," kata Yadi ditemui wartawan di lokasi kejadian, Jumat (19/2/2021).
Tak lama kemudian, telepon seluler (ponsel) Yadi berdering. Panggilan telepon itu dari Riki Suchendar, tetangga korban Dewi Romlah yang menginformasikan ada dua orang membawa linggis di dalam rumah korban. Kemudian, Yadi dan rekan satpam, mendatangi lokasi kejadian.
"Saya berjaga di luar. Sedangkan teman saya masuk ke dalam (rumah korban Dewi Romlah). Teman saya yang masuk ke dalam rumah menemukan korban (Dewi Romlah) masih mengenakan mukena putih, tergeletak bersimbah darah di kamar mandi. Kondisi rumah korban rapi, tak ada barang berserakan," ujar Yadi.
Yadi menuturkan, tak ada melihat dua orang berperawakan tinggi besar dan mengenakan jaket warna hitam seperti keterangan pembantu rumah tangga (PRT), Ratna kepada warga.
Selain itu, tak satu pun jendela dan pintu rumah korban Dewi Romlah, tidak ada yang rusak. Bahkan jendela terkunci rapat dari dalam. Polisi dari Polsek Buahbatu yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pun tak menemukan linggis. "Pintu (dan jendela) belakang masih terkunci. Teralis juga terkunci. Keadaan rumah korban juga rapi," ujarnya.
Menurut Yadi, jika memang ada dua orang yang masuk ke dalam rumah, tentau akan ditemukan jejaknya. Minimal bekas sepatu atau alas kakinya. Apalagi saat saat kejadian sedang hujan.
Namun, kondisi teras dan lantai rumah korban saat itu bersih. "Gak ada bekas jejak kaki padahal saat itu hujan. Di luar ataupun di dalam rumah juga rapi," tutur Yadi.
Sayangnya, tak ada kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian. Padahal kamera CCTV cukup membantu untuk mengungkap kasus seperti ini. Minimal memberikan petunjukkan awal bagi penyidik untuk melakukan pengembangan penyelidikan.
"Gak ada. Dari dulu saya udah ajuin minta dipasang CCTV tapi gak ada. Gak ada juga bekas jejak padahal itu hujan. Di luar ataupun di dalam. Rapih," ucapnya.
(msd)