Selama PJJ, Ada 1.126 Siswa Kelas II SD di Cimahi Tak Bisa Baca
Selasa, 16 Februari 2021 - 06:00 WIB
CIMAHI - Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Jawa Barat merilis data siswa kelas dua SD yang belum bisa membaca selama diberlakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring.
Dari total jumlah siswa kelas II SD di Kota Cimahi yang mencapai 7.515 orang, sebanyak 6.389 orang atau 85,02% dinilai sudah bisa membaca. Sementara sisanya sebanyak 1.126 atau 14,98% siswa belum bisa baca.
Baca juga: Modus Ayo Ngabdi ke Guru, Pria Bejat Ini Cabuli 5 Murid Madrasah
"Jumlah anak yang belum bisa baca yang sebanyak 1.126 (14,98%) itu berdasarkan hasil survei kuisioner yang disampaikan ke orang tua siswa," terang Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono, Senin (15/2/2021).
Dijelaskannya, survei kuesioner diajukan kepada orang tua siswa dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan. Seperti pertanyaan, 'Sudah bisakah anak mengenal huruf?', 'Bisakah anak membaca?' atau 'Sudahkah anak memahami bacaan?, dan sejumlah pertanyaan lainnya.
Berdasarkan jawaban yang disampaikan orang tua itulah diketahui berapa siswa yang sudah bisa baca dan berapa yang belum. Nantinya bagi siswa kelas II SD yang kedapatan belum bisa membaca, tentunya akan diberikan perhatian lebih di sisa Semester II Tahun Ajaran 2020/2021 ini.
Baca juga: Gemparkan Cianjur Melahirkan Tanpa Hamil, KUA Cidaun Sebut Siti Zainah Bukan Janda
"Kalau melihat data itu, justru saat daring ini angka siswa yang tidak bisa baca justru lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya saat sekolah dilakukan tatap muka langsung. Ini bisa saja karena dimasa PJJ, anak-anak dibawah pengasuhan orang tua langsung sehingga bisa cepat bisa melafalkan huruf," terangnya.
Pihaknya akan kembali melakukan survei ulang saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dibuka kembali. Sebab data yang sudah masuk saat ini dibutuhkan untuk penanganan lanjutan bagi siswa yang belum bisa membaca selama pembelajaran daring. Paling tidak guru bisa lebih intens dan fokus kepada siswa yang belum bisa baca agar cepat bisa.
"Tentunya guru dan orang tua harus memberikan perhatian lebih kepada siswa yang belum bisa baca. Supaya mereka tidak tertinggal jauh dari yang lain. Saat daring ini, guru bisa berkunjung ke rumah siswa, seperti pola yang dilakukan untuk permasalahan siswa yang tidak memiliki ponsel untuk belajar daring," pungkasnya.
Dari total jumlah siswa kelas II SD di Kota Cimahi yang mencapai 7.515 orang, sebanyak 6.389 orang atau 85,02% dinilai sudah bisa membaca. Sementara sisanya sebanyak 1.126 atau 14,98% siswa belum bisa baca.
Baca juga: Modus Ayo Ngabdi ke Guru, Pria Bejat Ini Cabuli 5 Murid Madrasah
"Jumlah anak yang belum bisa baca yang sebanyak 1.126 (14,98%) itu berdasarkan hasil survei kuisioner yang disampaikan ke orang tua siswa," terang Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono, Senin (15/2/2021).
Dijelaskannya, survei kuesioner diajukan kepada orang tua siswa dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan. Seperti pertanyaan, 'Sudah bisakah anak mengenal huruf?', 'Bisakah anak membaca?' atau 'Sudahkah anak memahami bacaan?, dan sejumlah pertanyaan lainnya.
Berdasarkan jawaban yang disampaikan orang tua itulah diketahui berapa siswa yang sudah bisa baca dan berapa yang belum. Nantinya bagi siswa kelas II SD yang kedapatan belum bisa membaca, tentunya akan diberikan perhatian lebih di sisa Semester II Tahun Ajaran 2020/2021 ini.
Baca juga: Gemparkan Cianjur Melahirkan Tanpa Hamil, KUA Cidaun Sebut Siti Zainah Bukan Janda
"Kalau melihat data itu, justru saat daring ini angka siswa yang tidak bisa baca justru lebih sedikit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya saat sekolah dilakukan tatap muka langsung. Ini bisa saja karena dimasa PJJ, anak-anak dibawah pengasuhan orang tua langsung sehingga bisa cepat bisa melafalkan huruf," terangnya.
Pihaknya akan kembali melakukan survei ulang saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dibuka kembali. Sebab data yang sudah masuk saat ini dibutuhkan untuk penanganan lanjutan bagi siswa yang belum bisa membaca selama pembelajaran daring. Paling tidak guru bisa lebih intens dan fokus kepada siswa yang belum bisa baca agar cepat bisa.
"Tentunya guru dan orang tua harus memberikan perhatian lebih kepada siswa yang belum bisa baca. Supaya mereka tidak tertinggal jauh dari yang lain. Saat daring ini, guru bisa berkunjung ke rumah siswa, seperti pola yang dilakukan untuk permasalahan siswa yang tidak memiliki ponsel untuk belajar daring," pungkasnya.
(msd)
tulis komentar anda