Alat Tangkap Ikan Masih Tradisional, Nelayan Kangean Terancam Pendatang
Sabtu, 06 Februari 2021 - 12:50 WIB
SURABAYA - Pimpinan Cabang Badan Kemaritiman Nahdhatul Ulama (PC BKNU) Kangean didukung Pimpinan Wilayah BKNU Jawa Timur bekerjasama dengan Universitas Trunojoyo (UTM) Bangkalan Madura menggelar Ngaji Kemaritiman secara daring, Sabtu (6/2/2021).
Kegiatan memeriahkan harlah ke-95 Nahdlatul Ulama (NU) ini mengambil tema Pengelolaan Kemaritiman Menuju Masyarakat Nelayan Sejahtera. Ngaji Kemaritiman ini diadakan karena ada keresahan masyarakat nelayan Kangean atas banyaknya nelayan luar yang menggunakan alat tangkap purse seine untuk menangkap ikan di area perairan di daerah Kangean.
Baca juga: Tragis! Ayah dan Anak yang Digendongnya Tewas Ditabrak Truk yang Menabrak Kantor Balai Desa
Ketua PC BKNU Kangean, Mihosen mengakui, banyak nelayan lokal resah dan melaporkan banyak nelayan pendatang yang menangkap ikan dengan alat tangkap purse seine. Karena alat tangkap nelayan lokal tidak begitu canggih, mereka khawatir akan menurunkan hasil tangkapan ikan.
"Apalagi pada masa-masa saat ini dengan sering terjadinya angin dan gelombang besar, sulit mendapatkan hasil tangkapan yang memadai,” ujarnya seperti rilis yang diterima sindonews.com, Sabtu (6/2/2021).
Ketua PW BKNU Jawa Timur, Mahmud Mustain juga dosen dari Departemen Teknik Kelautan ITS Surabaya, menyampaikan, pihaknya concern dengan adanya keluhan nelayan Kangean tersebut. Hal ini sesuai dengan tujuan dibentuknya BKNU oleh PW NU Jawa Timur dua tahun lalu.
Menurutnya, dibentuknya BKNU Jawa Timur selain sebagai amanah dari Muktamar NU di Lirboyo, bertujuan mewujudkan kemaritiman untuk kesejahteraan dan kemaslahatan umat, terutama masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil yang didominasi oleh warga nahdiyin.
Dia menambahkan, pelaksanaan Ngaji Kemaritimann ini juga merupakan pelaksanaan program dari salah satu misi BKNU Jawa Timur yakni menguatkan peran masyarakat Jam’iyyah Nahdlatul Ulama di pesisir dan pulau-pulau kecil supaya sejahtera, mandiri dan bermartabat.
Seperti diketahui, Kangean merupakan lumbung ikan dari Propinsi Jawa Timur yang selama ini menjadi handalan produksi perikanan tangkap dari berbagai jenis ikan pelagis dan demersal.
Kegiatan memeriahkan harlah ke-95 Nahdlatul Ulama (NU) ini mengambil tema Pengelolaan Kemaritiman Menuju Masyarakat Nelayan Sejahtera. Ngaji Kemaritiman ini diadakan karena ada keresahan masyarakat nelayan Kangean atas banyaknya nelayan luar yang menggunakan alat tangkap purse seine untuk menangkap ikan di area perairan di daerah Kangean.
Baca juga: Tragis! Ayah dan Anak yang Digendongnya Tewas Ditabrak Truk yang Menabrak Kantor Balai Desa
Ketua PC BKNU Kangean, Mihosen mengakui, banyak nelayan lokal resah dan melaporkan banyak nelayan pendatang yang menangkap ikan dengan alat tangkap purse seine. Karena alat tangkap nelayan lokal tidak begitu canggih, mereka khawatir akan menurunkan hasil tangkapan ikan.
"Apalagi pada masa-masa saat ini dengan sering terjadinya angin dan gelombang besar, sulit mendapatkan hasil tangkapan yang memadai,” ujarnya seperti rilis yang diterima sindonews.com, Sabtu (6/2/2021).
Ketua PW BKNU Jawa Timur, Mahmud Mustain juga dosen dari Departemen Teknik Kelautan ITS Surabaya, menyampaikan, pihaknya concern dengan adanya keluhan nelayan Kangean tersebut. Hal ini sesuai dengan tujuan dibentuknya BKNU oleh PW NU Jawa Timur dua tahun lalu.
Menurutnya, dibentuknya BKNU Jawa Timur selain sebagai amanah dari Muktamar NU di Lirboyo, bertujuan mewujudkan kemaritiman untuk kesejahteraan dan kemaslahatan umat, terutama masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil yang didominasi oleh warga nahdiyin.
Dia menambahkan, pelaksanaan Ngaji Kemaritimann ini juga merupakan pelaksanaan program dari salah satu misi BKNU Jawa Timur yakni menguatkan peran masyarakat Jam’iyyah Nahdlatul Ulama di pesisir dan pulau-pulau kecil supaya sejahtera, mandiri dan bermartabat.
Seperti diketahui, Kangean merupakan lumbung ikan dari Propinsi Jawa Timur yang selama ini menjadi handalan produksi perikanan tangkap dari berbagai jenis ikan pelagis dan demersal.
tulis komentar anda