Cegah COVID-19, Masjid Ini Pakai Pembatas Plastik untuk Salat Jamaah
Minggu, 17 Mei 2020 - 02:58 WIB
“Yang terpenting adalah kita tetap bisa melaksanakan salat berjamaah sesuai aturan agama, namun kita tetap melaksanakan anjuran pemerintah. Aturan kesehatan tetap kita taati. Kita salat juga pakai masker, dan untuk wudhu sudah dilakukan jamaah dari rumah-masing-masing,” ungkapnya.
Menurutnya, batas plastik tak hanya digunakan sekali salat berjamaah. Pihaknya juga rutin menyemprotkan cairan desinfektan ke lembar-lembar plastik maupun lantai jika selesai menggelar salat berjamaah.
“Kita rutin penyemprotan desinfektan untuk antisipasi jika mungkin ada droplet yang tertinggal di plastik maupun lantai. Kita tetap jaga kebersihannya. Monggo jika ada yang mau menerapkan di tempat lain, caranya mudah dan enggak terlau mahal, dan bisa dipakai dalam jangka waktu lama,” ujarnya.
“Kita enggak tahu sampai kapan masa pandemi ini akan berakhir. Pemerintah kan juga bilang kalau kita mesti berdamai dengan COVID-19. Termasuk batas plastik ini juga sebagai upaya kita untuk berdamai dalam salat,” paparnya.
Seorang warga, Abdul Lathif, mengaku nyaman ketika mengikuti salat berjamaah yang menerapkan protokol kesehatan tersebut. Dia tak khawatir bakal terkena droplet, karena telah tertutup plastik di kanan maupun kirinya.
“Saya mendukung sekali dengan inovasi ini, karena bisa salat dengan nyaman kembali. Kalau berjauh-jauhan kok rasanya enggak enak. Kan tujuannya berjauhan itu agar tak bersentuhan maupun terkena droplet, tapi dengan plastik ini kita akan terlindungi,” ungkapnya.
Pengusaha muda itu juga berharap, inovasi tersebut diterapkan di musala atau masjid-masjid yang lain. Penerapannya pun bukan hanya pada salat wajib berjamaah, namun bisa pula pada salat Jumat atau Idul Fitri.
“Semoga nanti bisa untuk Salat Jumat. Asal ada batas plastik dan semua tertib, tidak akan masalah. Apalagi sebentar lagi kita akan melaksanakan Salat Ied, semoga bisa diterapkan agar kita tidak Salat Ied di rumah. Ini (batas plastik) mungkin sebagai solusinya,” harapnya.
“Jika perlu diterapkan di masjid-masjid seluruh dunia yang saat ini banyak tutup untuk salat berjamaah. Bahkan, untuk thowaf di Kakbah juga bisa jika ditata sedemikian rupa. Memang terbatas tapi ini solusi yang bagus,” ujarnya.
Lihat Juga: Cerita Masjid Bungkuk Malang Tempat Penggemblengan Pejuang 10 November hingga Kebal Senjata
Menurutnya, batas plastik tak hanya digunakan sekali salat berjamaah. Pihaknya juga rutin menyemprotkan cairan desinfektan ke lembar-lembar plastik maupun lantai jika selesai menggelar salat berjamaah.
“Kita rutin penyemprotan desinfektan untuk antisipasi jika mungkin ada droplet yang tertinggal di plastik maupun lantai. Kita tetap jaga kebersihannya. Monggo jika ada yang mau menerapkan di tempat lain, caranya mudah dan enggak terlau mahal, dan bisa dipakai dalam jangka waktu lama,” ujarnya.
“Kita enggak tahu sampai kapan masa pandemi ini akan berakhir. Pemerintah kan juga bilang kalau kita mesti berdamai dengan COVID-19. Termasuk batas plastik ini juga sebagai upaya kita untuk berdamai dalam salat,” paparnya.
Seorang warga, Abdul Lathif, mengaku nyaman ketika mengikuti salat berjamaah yang menerapkan protokol kesehatan tersebut. Dia tak khawatir bakal terkena droplet, karena telah tertutup plastik di kanan maupun kirinya.
“Saya mendukung sekali dengan inovasi ini, karena bisa salat dengan nyaman kembali. Kalau berjauh-jauhan kok rasanya enggak enak. Kan tujuannya berjauhan itu agar tak bersentuhan maupun terkena droplet, tapi dengan plastik ini kita akan terlindungi,” ungkapnya.
Pengusaha muda itu juga berharap, inovasi tersebut diterapkan di musala atau masjid-masjid yang lain. Penerapannya pun bukan hanya pada salat wajib berjamaah, namun bisa pula pada salat Jumat atau Idul Fitri.
“Semoga nanti bisa untuk Salat Jumat. Asal ada batas plastik dan semua tertib, tidak akan masalah. Apalagi sebentar lagi kita akan melaksanakan Salat Ied, semoga bisa diterapkan agar kita tidak Salat Ied di rumah. Ini (batas plastik) mungkin sebagai solusinya,” harapnya.
“Jika perlu diterapkan di masjid-masjid seluruh dunia yang saat ini banyak tutup untuk salat berjamaah. Bahkan, untuk thowaf di Kakbah juga bisa jika ditata sedemikian rupa. Memang terbatas tapi ini solusi yang bagus,” ujarnya.
Lihat Juga: Cerita Masjid Bungkuk Malang Tempat Penggemblengan Pejuang 10 November hingga Kebal Senjata
(nbs)
tulis komentar anda