Aktivitas Gunung Merapi Masih Membahayakan, Terjadi 40 Kali Guguran Lava Pijar

Selasa, 26 Januari 2021 - 09:22 WIB
Gunung Merapi, masih menunjukkan aktivitas vulkanik yang membahayakan. Tercatat ada 40 kali lava pijar dan empat kali semburan awan panas. Foto/Ilustrasi
YOGYAKARTA - Gunung Merapi terus saja mengeluarkan awan panas dan lava pijar. Sejak Senin (25/1/2021) malam, tercatat empat kali awan panas dan 40 kali guguran lava pijar meluncur dari puncak Merapi.



Awan panas terjadi pada pukul 20:24 WIB. Awan panas guguran ini tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 103 detik, tinggi kolom 400 meter dengan jarak luncur 1000 m ke arah barat daya.



Kemudian pada pukul 20:33 WIB, juga terjadi awan panas guguran yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 20 mm, dan durasi 65 detik, tinggi kolom 300 meter, jarak luncur 600 meter ke arah barat daya yaitu hulu Kali Krasak dan Boyong.

Pada pukul 21:03 WIB kembali terjadi awan panas guguran yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 27 mm dan durasi 106 detik, tinggi kolom 400 meter dengan jarak luncur 1000 m ke arah barat daya.

"Jadi pada Senin (25/1/2021) pukul 18.00-24.00 WIB, tercatat terjadi tiga kali guguran awan panas ," terang Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, Selasa (26/1/2021).

Dijelaskannya, di periode tersebut juga tercatat 14 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur antara 300-700 meter menuju arah barat daya juga. Begitu juga dengan pemantauan pada Selasa (26/1/2021) pukul 00.00-06.00 WIB, dilaporkan terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur 1 km dengan ketinggian kolong asap mencapai 400 meter di atas permukaan kawah.



Selain itu juga guguran lava pijar sebanyak 26 kali dengan jarak luncur maksimum 1000 meter menuju ke ke hulu Kali Krasak dan Boyong. Di periode tersebut terjadi 65 kali gempa guguran, satu kali gempa hembusan serta satu kali gempa fase banyak. "Status Merapi masih siaga atau level III," pungkas Hanik.
(eyt)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content