Vaksinasi COVID-19 Pacu Kinerja Ekonomi Jawa Timur
Senin, 18 Januari 2021 - 12:49 WIB
SURABAYA - Pemprov Jatim mulai Kamis (14/1/2021) menggelar vaksinasi COVID-19 . Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jatim menyebut, vaksinasi bakal menggerakkan roda perekonomian, utamanya di Jatim.
"Dimulainya proses vaksinasi di Jatim, perekonomian memiliki harapan untuk tumbuh lebih baik dibandingkan 2019. Potensi pertumbuhan ekonomi Jatim inipun terutama akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga," kata Kepala KPBI Jatim Difi Ahmad Johansyah, Senin (18/1/2021).
Baca juga: Pandemi COVID-19, Pakar Imunologi: Pemakaian Masker Setidaknya 4 Tahun Lagi
Menurutnya, secara triwulanan di 2020, ekonomi Jatim perlahan terus bergerak naik setelah sempat mengalami kontraksi dalam pada triwulan II 2020 atau saat pandemi COVID-19 mulai menyebar luas. Tercatat pada triwulan II 2020, pertumbuhan ekonomi Jatim terkontraksi -5,9%. Lalu pada triwulan III 2020 masih terkontraksi tetapi tidak sebesar kuartal II yakni -3,75%.
"Memang secara keseluruhan di tahun 2020, ekonomi Jatim diperkirakan akan kontraksi dibandingkan 2019 yang bisa tumbuh 5,52%.. Perlambatan tahun lalu ini terjadi di hampir seluruh komponen permintaan akibat pandemi, dan perlambatan permintaan domestik ini berdampak pada penurunan konsumsi rumah tangga,” terang Difi.
Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya, Jamhadi mengatakan, vaksinasi akan mengurangi peluang masyarakat terpapar COVID-19. Hal itu akan mendongkrak kinerja perekonomian. "Penggunaan vaksin kepada jutaan masyarakat di tanah air bisa membuat laju perekonomian negara tumbuh positif," katanya.
Baca juga: Pendaki Cantik Kedinginan di Gunung Muria, Dievakuasi Tim SAR Gabungan
Untuk memulihkan kondisi ekonomi, imbuhnya, pemerintah harus berfokus pada konsumsi dalam negeri agar banyak usaha-usaha yang bisa tumbuh.
Sedangkan untuk sektor usaha yang diprediksi berkembang tahun depan adalah pertanian. "Pertanian masih memiliki peluang bisnis yang paling besar baru disusul sektor informasi dan komunikasi, lalu kesehatan," ujar Jamhadi.
"Dimulainya proses vaksinasi di Jatim, perekonomian memiliki harapan untuk tumbuh lebih baik dibandingkan 2019. Potensi pertumbuhan ekonomi Jatim inipun terutama akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga," kata Kepala KPBI Jatim Difi Ahmad Johansyah, Senin (18/1/2021).
Baca juga: Pandemi COVID-19, Pakar Imunologi: Pemakaian Masker Setidaknya 4 Tahun Lagi
Menurutnya, secara triwulanan di 2020, ekonomi Jatim perlahan terus bergerak naik setelah sempat mengalami kontraksi dalam pada triwulan II 2020 atau saat pandemi COVID-19 mulai menyebar luas. Tercatat pada triwulan II 2020, pertumbuhan ekonomi Jatim terkontraksi -5,9%. Lalu pada triwulan III 2020 masih terkontraksi tetapi tidak sebesar kuartal II yakni -3,75%.
"Memang secara keseluruhan di tahun 2020, ekonomi Jatim diperkirakan akan kontraksi dibandingkan 2019 yang bisa tumbuh 5,52%.. Perlambatan tahun lalu ini terjadi di hampir seluruh komponen permintaan akibat pandemi, dan perlambatan permintaan domestik ini berdampak pada penurunan konsumsi rumah tangga,” terang Difi.
Sementara itu, Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya, Jamhadi mengatakan, vaksinasi akan mengurangi peluang masyarakat terpapar COVID-19. Hal itu akan mendongkrak kinerja perekonomian. "Penggunaan vaksin kepada jutaan masyarakat di tanah air bisa membuat laju perekonomian negara tumbuh positif," katanya.
Baca juga: Pendaki Cantik Kedinginan di Gunung Muria, Dievakuasi Tim SAR Gabungan
Untuk memulihkan kondisi ekonomi, imbuhnya, pemerintah harus berfokus pada konsumsi dalam negeri agar banyak usaha-usaha yang bisa tumbuh.
Sedangkan untuk sektor usaha yang diprediksi berkembang tahun depan adalah pertanian. "Pertanian masih memiliki peluang bisnis yang paling besar baru disusul sektor informasi dan komunikasi, lalu kesehatan," ujar Jamhadi.
(msd)
tulis komentar anda