Ada Awan Panas Guguran Dari Semeru, Belasan Kecamatan di Probolinggo Hujan Abu

Minggu, 17 Januari 2021 - 11:18 WIB
Abu vulkanik dari Gunung Semeru, dirasakan warga Kabupaten dan Kota Probolinggo. Foto/iNews TV/Hana Purwadi
PROBOLINGGO - Sekitar 12 kecamatan di Kota dan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, terpapar abu vulkanik akibat adanya Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru , pada Sabtu (16/1/2021). Hujan abu vulkanik dirasakan warga sejak Sabtu (16/1/2021) malam.



Salah satu warga Kelurahan Jrebeng Wetan, Kota Probolinggo, Popi menjelaskan, pada awalnya abu vulkanik tidak dirasakanya karena semalaman dirinya berada di dalam rumahnya, dan pada Minggu (17/1/2021) pagi dilihatnya kendaraanya kotor penuh dengan abu vulkanik .

"Saya keluar rumah pagi hari kaget, ternyata mobil saya banyak abu vulkaniknya. Akhirnya saya bersihkan. Saat mengenai mata, abu vulkani ini terasa sangat pedih," ujar Popi, Minggu (17/1/2021).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo mengatakan, untuk wilayah kKta Probolinggo, terpantau tiga kecamatan yang terdampak abu vulkanik dari terjadinya APG Gunung Semeru .





"Tiga kecamatan tersebut adalah Kecamatan Wonoasih, Kecamatan Kedopok, dan Kecamatan Kademangan. Untuk di Kecamatan Wonoasih, hujan abu terjadi di hampir semua kelurahan. Sedangkan di Kecamatan Kedopok, dan Kecamatan Kademangan, hanya sebagian kelurahan saja," tuturnya.

Paparan abu vulkanik dari terjadinya APG Gunung Semeru , menurut Sugito hanya tipis saja di wilayah Kota Probolinggo. Diduga, hal ini bisa terjadi akibat tiupan angin. "Untuk pagi ini (Minggu) tidak terpantau paparan abu vulkanik ," tambahnya.



Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolingo, Anggit Hermanuadi mengatakan, paparan abu vulkanik dari Gunung Semeru terjadi di sembilan kecamatan di Kabupaten Probolinggo.

Paparan abu vulkanik terjadi pada Sabtu (16/1/2021), dan di Hari Minggu (17/1/2021) kondisinya sudah tidak terpantau adanya hujan abu vulkanik . "Sabtu terpantau ada guyuran abu vulkanik, sementara pada Minggu (17/1/2021) sudah tidak terpantau lagi," pungkasnya.
(eyt)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More