RSUD Salatiga Kekurangan Puluhan Perawat
Jum'at, 15 Januari 2021 - 08:09 WIB
SALATIGA - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salatiga kekurangan puluhan perawat . Imbasnya, ada beberapa ruang rawat inap yang terpaksa belum dioperasionalkan.
Direktur RSUD Salatiga Sri Pamuji Eko Sudarko menyatakan, berdasarkan hasil analisa beban kerja, RSUD kekurangan sekitar 44 orang tenaga kesehatan (perawat). Ini harus segera dipenuhi guna menunjang peningkatan pelayanan di RSUD.
Baca juga: Ombudsman Jateng Soroti Pengelolaan Limbah Vaksin COVID-19
"Untuk memenuhi kekurangan tenaga kesehatan itu, kami berencana melakukan rekrutmen. Pelaksanaan rekruitmen akan diserahkan ke pihak ketiga yang ditunjuk," katanya, Jumat (15/1/2021).
Sri Pamuji menjelaskan, RSUD akan menggandeng pihak ketiga yang memiliki kompetensi dibidang kesehatan dan medis dalam melakukan rekrutmen puluhan tenaga kesehatan. Ini dilakukan untuk transparansi dan mendapatkan tenaga kesehatan yang andal serta profesional.
Menurut dia, guna memastikan pelasakanaan rekruitmen transparan, RSUD akan membuat pakta integritas dengan pihak ketiga yang ditunjuk. Apabila dalam proses pelaksanaan rekruitmen terbukti ada penyimpangan harus dibatalkan dan diulang.
Baca juga: Kasus COVID-19 Terus Bertambah, Bed Perawatan COVID-19 di Sleman Mulai Menipis
Lebih jauh Sri Pamuji mengungkapkan, nantinya tenaga kesehatan baru haknya tidak sama dengan pegawai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Salatiga. "Kami menyesuaikan kemampuan keuangan. Perawat yang baru, nantinya hanya mendapatkan gaji dan tunjangan. Mereka tidak mendapatkan insentif dari jasa medis," ujarnya.
Direktur RSUD Salatiga Sri Pamuji Eko Sudarko menyatakan, berdasarkan hasil analisa beban kerja, RSUD kekurangan sekitar 44 orang tenaga kesehatan (perawat). Ini harus segera dipenuhi guna menunjang peningkatan pelayanan di RSUD.
Baca juga: Ombudsman Jateng Soroti Pengelolaan Limbah Vaksin COVID-19
"Untuk memenuhi kekurangan tenaga kesehatan itu, kami berencana melakukan rekrutmen. Pelaksanaan rekruitmen akan diserahkan ke pihak ketiga yang ditunjuk," katanya, Jumat (15/1/2021).
Sri Pamuji menjelaskan, RSUD akan menggandeng pihak ketiga yang memiliki kompetensi dibidang kesehatan dan medis dalam melakukan rekrutmen puluhan tenaga kesehatan. Ini dilakukan untuk transparansi dan mendapatkan tenaga kesehatan yang andal serta profesional.
Menurut dia, guna memastikan pelasakanaan rekruitmen transparan, RSUD akan membuat pakta integritas dengan pihak ketiga yang ditunjuk. Apabila dalam proses pelaksanaan rekruitmen terbukti ada penyimpangan harus dibatalkan dan diulang.
Baca juga: Kasus COVID-19 Terus Bertambah, Bed Perawatan COVID-19 di Sleman Mulai Menipis
Lebih jauh Sri Pamuji mengungkapkan, nantinya tenaga kesehatan baru haknya tidak sama dengan pegawai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Salatiga. "Kami menyesuaikan kemampuan keuangan. Perawat yang baru, nantinya hanya mendapatkan gaji dan tunjangan. Mereka tidak mendapatkan insentif dari jasa medis," ujarnya.
(msd)
tulis komentar anda