Ruang Isolasi Pasien Covid-19 RSDK Makassar Sudah Penuh
Rabu, 13 Januari 2021 - 19:58 WIB
"Data terakhir per tanggal 7 Januari masih ada 68 orang ODGJ positif. Sebelumnya, ada 91 orang. Jadi ada OTG yang telah sembuh sehingga untuk kasus pasien gangguan jiwa sudah berkurang," ucapnya.
Banyaknya pasien jiwa yang terpapar, karena pihak rumah sakit juga menerima pasien rujukan, sehingga diduga penyebab penyebaran itu pasien rujukan dari luar yang masuk.
Awalnya, pasien rujukan hanya di tes cepat, hasilnya non reaktif, namun setelah dites usap hasilnya positif. Ketika pasien ODGJ ditemukan positif sebanyak 10 orang, langsung dilakukan tracing dan testing melalui tes usap, ternyata jumlah bertambah, sehingga dilakukan pemisahan terhadap pasien Covid-19 dengan pasien lain di ruang isolasi.
Untuk penanganan pasien OTG, kata Arman, tetap dipantau kondisinya serta memberikan asupan vitamin dan istirahat yang cukup. Pasien jiwa berstatus positif pada umumnya memiliki nafsu makan bagus, dan tidak memerlukan terapi psikis, karena tidak memikirkan penyakitnya, berbeda dengan pasien umum normal, tentu stres memikirkannya.
"Kita hanya pantau saja dan berikan makanan. Bagi pasien ODGJ, menu makanan diambil alih katering yang menangani pasien Covid-19 ," katanya.
Banyaknya pasien jiwa yang terpapar, karena pihak rumah sakit juga menerima pasien rujukan, sehingga diduga penyebab penyebaran itu pasien rujukan dari luar yang masuk.
Awalnya, pasien rujukan hanya di tes cepat, hasilnya non reaktif, namun setelah dites usap hasilnya positif. Ketika pasien ODGJ ditemukan positif sebanyak 10 orang, langsung dilakukan tracing dan testing melalui tes usap, ternyata jumlah bertambah, sehingga dilakukan pemisahan terhadap pasien Covid-19 dengan pasien lain di ruang isolasi.
Untuk penanganan pasien OTG, kata Arman, tetap dipantau kondisinya serta memberikan asupan vitamin dan istirahat yang cukup. Pasien jiwa berstatus positif pada umumnya memiliki nafsu makan bagus, dan tidak memerlukan terapi psikis, karena tidak memikirkan penyakitnya, berbeda dengan pasien umum normal, tentu stres memikirkannya.
"Kita hanya pantau saja dan berikan makanan. Bagi pasien ODGJ, menu makanan diambil alih katering yang menangani pasien Covid-19 ," katanya.
(agn)
tulis komentar anda