Keluarga Korban Protes Pemindahan Penumpang Pesawat Nam Air ke Sriwijaya Air
Minggu, 10 Januari 2021 - 16:46 WIB
PONTIANAK - Keluarga korban penumpang Sriwijaya Air SJ 182 menyayangkan pemindahan penumpang dari pesawat Nam Air yang berangkat pada pagi hari ke pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Keluarga korban meminta tanggungjawab pihak maskapai dan memberikan informasi yang valid terhadap nasib keluarga mereka.
Iwan Kurniawan, warga Kota Pontianak yang lima anggota keluarganya menjadi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mendatangi posko krisis senter Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat.( Baca juga: Rumah Pilot Sriwijaya Air Terus Dikunjungi Kerabat, Keponakan: Belum Ada Kabar Terbaru )
Iwan ingin mempertanyakan kepada pihak maskapai kenapa, lima keluarganya yang terdiri dari anak, paman dan bibi serta keponakannya yang seharusnya naik pesawat Nam Air pada pukul tujuh pagi, dipindahkan ke pesawat Sriwijaya Air SJ 182, yang berangkat pada pukul dua siang. “Apalagi pihak maskapai belum memberi alasan yang kuat terkait pemindahan jadwal dan pesawat tersebut,” kata Iwan, Minggu (10/1/2021).
Selain itu, lanjut Iwan, juga meminta pihak otoritas bandara, memudahkan pihak keluarga untuk mendapatkan informasi terkait nasib keluarga mereka yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. (Baca juga: Rahmania Ekananda, Istri Perwira TNI AU Jadi korban Sriwijaya Air, Ini Kata Temannya)
Ia mengatakan, saat ini pihaknya hanya diminta sampel DNA dan data ante mortem saja, namun belum ada informasi yang valid. Iwan meminta maskapai harus membukan informasi secara terbuka dan mudah agar memudahkan pihak keluarga yang datang ke krisis senter Bandara Supadio.
Hingga Minggu siang, sejumlah pihak keluarga terus mendatangi posko krisis senter bandara internasional Supadio Pontianak.
Rofik Yusuf Alidrus, keluarga korban yang istrinya turut menumpang di pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menuturkan, anaknya yang akan melakukan pemeriksaan antem mortem dan pengambilan sampel DNA .
Rofik sendiri kehilangan istrinya bernama Panca Widia Nursanti yang menumpang pesawat tersebut. Rofik mengaku, terakhir dirinya menghubungi istrinya pada pukul 15.00 WIB. Istrinya mengatakan cuaca saat itu sedang buruk dan memohon doa kepada Rofik.Kini Rofik masih menanti informasi keberadaan istrinya, dengan terus berkoorndinasi dengan pihak bandara Supadio Pontianak.
Iwan Kurniawan, warga Kota Pontianak yang lima anggota keluarganya menjadi korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 mendatangi posko krisis senter Bandara Supadio Pontianak, Kalimantan Barat.( Baca juga: Rumah Pilot Sriwijaya Air Terus Dikunjungi Kerabat, Keponakan: Belum Ada Kabar Terbaru )
Iwan ingin mempertanyakan kepada pihak maskapai kenapa, lima keluarganya yang terdiri dari anak, paman dan bibi serta keponakannya yang seharusnya naik pesawat Nam Air pada pukul tujuh pagi, dipindahkan ke pesawat Sriwijaya Air SJ 182, yang berangkat pada pukul dua siang. “Apalagi pihak maskapai belum memberi alasan yang kuat terkait pemindahan jadwal dan pesawat tersebut,” kata Iwan, Minggu (10/1/2021).
Selain itu, lanjut Iwan, juga meminta pihak otoritas bandara, memudahkan pihak keluarga untuk mendapatkan informasi terkait nasib keluarga mereka yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. (Baca juga: Rahmania Ekananda, Istri Perwira TNI AU Jadi korban Sriwijaya Air, Ini Kata Temannya)
Ia mengatakan, saat ini pihaknya hanya diminta sampel DNA dan data ante mortem saja, namun belum ada informasi yang valid. Iwan meminta maskapai harus membukan informasi secara terbuka dan mudah agar memudahkan pihak keluarga yang datang ke krisis senter Bandara Supadio.
Hingga Minggu siang, sejumlah pihak keluarga terus mendatangi posko krisis senter bandara internasional Supadio Pontianak.
Rofik Yusuf Alidrus, keluarga korban yang istrinya turut menumpang di pesawat Sriwijaya Air SJ 182 menuturkan, anaknya yang akan melakukan pemeriksaan antem mortem dan pengambilan sampel DNA .
Rofik sendiri kehilangan istrinya bernama Panca Widia Nursanti yang menumpang pesawat tersebut. Rofik mengaku, terakhir dirinya menghubungi istrinya pada pukul 15.00 WIB. Istrinya mengatakan cuaca saat itu sedang buruk dan memohon doa kepada Rofik.Kini Rofik masih menanti informasi keberadaan istrinya, dengan terus berkoorndinasi dengan pihak bandara Supadio Pontianak.
(don)
tulis komentar anda