Anak-anak di Video Deklarasi Jundullah Diberikan Trauma Healing
Jum'at, 08 Januari 2021 - 16:06 WIB
BANDUNG BARAT - Deklarasi Jundullah atau tentara allah yang digelar di Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang melibatkan anak-anak mendapatkan sorotan.
Guna menghilangkan trauma psikologis berkepanjangan Muspika Cihampelas menggelar trauma healing dan pendampingan kepada anak-anak dan orang tua yang ikut dalam deklarasi.
(Baca juga: Pemimpin Deklarasi Jundullah Erwan Sa'ad Masih Dicari, Warga Diminta Tak Resah )
Kepala Desa Mekarmukti Andriawan Burhanudin menyebutkan, trauma healing diberikan khususnya kepada anak-anak agar tidak lagi merasa cemas, takut, dan khawatir ada dampak psikologis. Mereka adalah kalangan rentan yang bisa terganggu psikologisnya dalam jangka panjang.
"Anak-anak yang tidak tahu apa-apa dan ikut-ikutan deklarasi, diikutkan trauma healing ini, untuk memulihkan psikologisnya. Alhamdulillah anak-anak ceria dan semangat untuk ikut," ucapnya, Jumat (8/1/2021).
Menurutnya, trauma healing akan diberikan secara berkala untuk membangun komunikasi dengan anak-anak tersebut. Kedepannya akan dihadirkan tutor yang berbeda supaya lebih bervariasi. Pendampingan ini tidak hanya sekali agar jangan sampai psikologis anak-anak terganggu.
Salah seorang orang tua anak yang ikut dalam deklarasi, Ikrimah Nur Syaidah mengatakan, anaknya saat ini sering merasa takut dan malu ketika bertemu temannya usai video deklarasi tersebut viral. "Anak saya sekarang suka merasa takut dan malu kalau ketemu teman-temannya. Kegiatan ini sangat membantu," ucapnya.
(Baca juga: Tanpa Gejala, Wali Kota Bandung Umumkan Positif COVID-19 Lewat Video )
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), KBB, Dian Darmawan, mengaku cukup menyayangkan dengan adanya anak-anak dalam deklarasi jundullah yang viral tersebut. Ini menjadi pelajaran bahwa anak-anak menjadi objek yang rentan untuk dieksploitasi.
"Cukup disayangkan ada anak-anak di video itu. Makanya trauma healing diperlukan agar aspek kejiwaannya tidak terganggu, apalagi videonya viral bisa diakses oleh siapapun," ujarnya
Guna menghilangkan trauma psikologis berkepanjangan Muspika Cihampelas menggelar trauma healing dan pendampingan kepada anak-anak dan orang tua yang ikut dalam deklarasi.
(Baca juga: Pemimpin Deklarasi Jundullah Erwan Sa'ad Masih Dicari, Warga Diminta Tak Resah )
Kepala Desa Mekarmukti Andriawan Burhanudin menyebutkan, trauma healing diberikan khususnya kepada anak-anak agar tidak lagi merasa cemas, takut, dan khawatir ada dampak psikologis. Mereka adalah kalangan rentan yang bisa terganggu psikologisnya dalam jangka panjang.
"Anak-anak yang tidak tahu apa-apa dan ikut-ikutan deklarasi, diikutkan trauma healing ini, untuk memulihkan psikologisnya. Alhamdulillah anak-anak ceria dan semangat untuk ikut," ucapnya, Jumat (8/1/2021).
Menurutnya, trauma healing akan diberikan secara berkala untuk membangun komunikasi dengan anak-anak tersebut. Kedepannya akan dihadirkan tutor yang berbeda supaya lebih bervariasi. Pendampingan ini tidak hanya sekali agar jangan sampai psikologis anak-anak terganggu.
Salah seorang orang tua anak yang ikut dalam deklarasi, Ikrimah Nur Syaidah mengatakan, anaknya saat ini sering merasa takut dan malu ketika bertemu temannya usai video deklarasi tersebut viral. "Anak saya sekarang suka merasa takut dan malu kalau ketemu teman-temannya. Kegiatan ini sangat membantu," ucapnya.
(Baca juga: Tanpa Gejala, Wali Kota Bandung Umumkan Positif COVID-19 Lewat Video )
Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), KBB, Dian Darmawan, mengaku cukup menyayangkan dengan adanya anak-anak dalam deklarasi jundullah yang viral tersebut. Ini menjadi pelajaran bahwa anak-anak menjadi objek yang rentan untuk dieksploitasi.
"Cukup disayangkan ada anak-anak di video itu. Makanya trauma healing diperlukan agar aspek kejiwaannya tidak terganggu, apalagi videonya viral bisa diakses oleh siapapun," ujarnya
(msd)
tulis komentar anda