Terjadi Guguran Lava Pijar Dari Puncak Merapi, Warga Diminta untuk Lebih Waspada
Selasa, 05 Januari 2021 - 05:49 WIB
YOGYAKARTA - Gunung Merapi masih menunjukkan aktivitas vulkanik yang membahayakan, yakni berupa guguran lava pijar. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan, guguran lava pijar terjadi pada Senin (4/1/2021) pukul 19.50 WIB.
(Baca juga: Aktivitas Kegempaan Meningkat, Analisa Erupsi Merapi Cenderung Eksplosif )
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, guguran lava pijar terpantau dari CCTV di sisi barat daya Gunung Merapi , dan kamera thermal di Stasiun Panguk. Guguran lava pijar ini merupakan perkembangan peningkatan suhu lava tahun 1997 yang terlihat sinarnya pada 31 Desember 2020.
"Pada tanggal 4 Januari 2021 pukul 19.50 WIB, terjadi guguran yang tercatat di seismograf dengan amplitudo 33 mm dan durasi 60 detik. Suara guguran terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan," terangnya kepada wartawan, Senin (4/1/2021) malam.
Dijelaskannya, kejelasan video CCTV ini juga diperkuat dengan foro DSLR serta foto dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang yang menunjukkan rona merah di lokasi yang sama.
Dengan kejadian tersebut, Hanik menyimpulkan bahwa lava pijar telah muncul di dasar Lava 1997. Sinar yang teramati sebelumnya, yaitu pada tanggal 31 Desember 2020 pukul 21.08 WIB, bisa jadi merupakan indikasi awal akan munculnya api diam dan lava pijar.
(Baca juga: Pedangdut Seksi Mantan Trio Macan, Chacha Sherly Luka Berat Akibat Kecelakaan di Tol Semarang-Solo )
Dengan munculnya lava pijar ini, dia meminta masyarakat untuk meningkatakan kewaspadaan. Masyarakat diharapkan untuk tetap mengikuti arahan dari BPBD dan pemerintah daerah setempat, serta selalu mengikuti informasi dari sumber yang terpercaya.
"Status Gunung Merapi masih siaga. BPPTKG belum merevisi rekomendasi aktivitas Gunung Merapi di mana daerah potensi bahaya masih dalam jarak maksimal 5 km dari puncak Gunung Merapi ," pungkasnya.
(Baca juga: Aktivitas Kegempaan Meningkat, Analisa Erupsi Merapi Cenderung Eksplosif )
Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, guguran lava pijar terpantau dari CCTV di sisi barat daya Gunung Merapi , dan kamera thermal di Stasiun Panguk. Guguran lava pijar ini merupakan perkembangan peningkatan suhu lava tahun 1997 yang terlihat sinarnya pada 31 Desember 2020.
"Pada tanggal 4 Januari 2021 pukul 19.50 WIB, terjadi guguran yang tercatat di seismograf dengan amplitudo 33 mm dan durasi 60 detik. Suara guguran terdengar hingga Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan," terangnya kepada wartawan, Senin (4/1/2021) malam.
Dijelaskannya, kejelasan video CCTV ini juga diperkuat dengan foro DSLR serta foto dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Kaliurang yang menunjukkan rona merah di lokasi yang sama.
Dengan kejadian tersebut, Hanik menyimpulkan bahwa lava pijar telah muncul di dasar Lava 1997. Sinar yang teramati sebelumnya, yaitu pada tanggal 31 Desember 2020 pukul 21.08 WIB, bisa jadi merupakan indikasi awal akan munculnya api diam dan lava pijar.
(Baca juga: Pedangdut Seksi Mantan Trio Macan, Chacha Sherly Luka Berat Akibat Kecelakaan di Tol Semarang-Solo )
Dengan munculnya lava pijar ini, dia meminta masyarakat untuk meningkatakan kewaspadaan. Masyarakat diharapkan untuk tetap mengikuti arahan dari BPBD dan pemerintah daerah setempat, serta selalu mengikuti informasi dari sumber yang terpercaya.
"Status Gunung Merapi masih siaga. BPPTKG belum merevisi rekomendasi aktivitas Gunung Merapi di mana daerah potensi bahaya masih dalam jarak maksimal 5 km dari puncak Gunung Merapi ," pungkasnya.
(eyt)
tulis komentar anda