1,2 Juta Vaksin COVID-19 Mulai Didistribusikan, Pengamat: Tidak Akan Berdampak Apapun
Senin, 04 Januari 2021 - 16:30 WIB
BANDUNG - PT Bio Farma dalam dua hari terakhir mulai mendistribusikan vaksin dari hasil pembelian 1,2 juta dosis ke Sinovac, China. Kendati begitu, vaksinasi yang nantinya akan diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes) ini, tidak akan berdampak apapun terhadap pandemi.
(Baca juga: Kemenkes Sepakat Beli 50 Juta Dosis Vaksin AZD1222 dari AstraZeneca )
" Memvaksin sebanyak 1,2 juta dosis itu tidak akan ada dampaknya terhadap laju pandemi. Karena, untuk vaksin tahap pertama ini, dialokasikan bagi tenaga kesehatan," kata epidemiologi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Panji Fortuna Hadisoemarto.
Menurut dia, pandemi di Indonesia akan terkendali bila lebih dari setengah penduduk rentan di Indonesia telah vaksinasi dalam waktu cepat. Namun mempertimbangkan ketersediaan vaksin ini, diperkirakan baru bisa terealisasi lewat pertengahan tahun 2021.
"Saya gak bilang vaksin buat Nakes gak penting, bagi nakes itu sangat penting karena mereka berisiko tinggi tertular. Itu sangat bagus untuk melindungi mereka. Tapi kalau dilihat dalam rangka pengendalian pandemi, enggak akan menahan sedikitpun," tegas dia.
(Baca juga: Dicopot Dari Jabatan Wakil Dekan Unpad Karena Terlibat HTI, Ini Komentar AHS )
Oleh karenanya, dia mengimbau kepada masyarakat, agar tetap menerapkan 3M agar mencegah terjadinya peningkatan kasus COVID-19 . Pemejentah juga diminta meningkatkan testing, tracing, treatment (3T) agar memberi dampak lebih luas lagi.
Lihat Juga: Klaklik Connection Goes To Campus Buka Peluang Kolaborasi Mahasiswa dan Industri Kreatif
(Baca juga: Kemenkes Sepakat Beli 50 Juta Dosis Vaksin AZD1222 dari AstraZeneca )
" Memvaksin sebanyak 1,2 juta dosis itu tidak akan ada dampaknya terhadap laju pandemi. Karena, untuk vaksin tahap pertama ini, dialokasikan bagi tenaga kesehatan," kata epidemiologi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Panji Fortuna Hadisoemarto.
Menurut dia, pandemi di Indonesia akan terkendali bila lebih dari setengah penduduk rentan di Indonesia telah vaksinasi dalam waktu cepat. Namun mempertimbangkan ketersediaan vaksin ini, diperkirakan baru bisa terealisasi lewat pertengahan tahun 2021.
"Saya gak bilang vaksin buat Nakes gak penting, bagi nakes itu sangat penting karena mereka berisiko tinggi tertular. Itu sangat bagus untuk melindungi mereka. Tapi kalau dilihat dalam rangka pengendalian pandemi, enggak akan menahan sedikitpun," tegas dia.
(Baca juga: Dicopot Dari Jabatan Wakil Dekan Unpad Karena Terlibat HTI, Ini Komentar AHS )
Oleh karenanya, dia mengimbau kepada masyarakat, agar tetap menerapkan 3M agar mencegah terjadinya peningkatan kasus COVID-19 . Pemejentah juga diminta meningkatkan testing, tracing, treatment (3T) agar memberi dampak lebih luas lagi.
Lihat Juga: Klaklik Connection Goes To Campus Buka Peluang Kolaborasi Mahasiswa dan Industri Kreatif
(eyt)
tulis komentar anda