Calon Kapolri Komjen Pol Gatot Eddy, Mengawali Karir di Blitar, Dikenal Rajin Puasa Senin-Kamis

Selasa, 29 Desember 2020 - 21:29 WIB
Di tempat baru selalu tidak lebih 1-2 tahun. Karir Gatot terus menanjak. Naik pangkat sekaligus berganti ganti jabatan strategis. Pada tahun 2002 Gatot menjabat Kepala Satuan Pidana Umum Direktorat Reserse Kriminal Polda Jatim. Hanya dua tahun menjabat, pada tahun 2005 Gatot Eddy Pramono kembali ke Kabupaten Blitar sebagai Kapolres Blitar. Meski 17 tahun meninggalkan Blitar (sejak 1988), bagi Gatot, Blitar bukan daerah baru.

Masih banyak yang ia kenal dan tidak sedikit yang terkesan saat ia masih menjabat Kapolsek Srengat. "Pada saat Pak Gatot menjadi Kapolres Blitar, saya cukup intens berkomunikasi," papar Nurkhamim. Pada tahun itu Nurkhamim belum menjadi kepala desa yang sekaligus Ketua Asosiasi Pemerintah Desa (APD). Ia masih dikenal sebagai aktivis LSM Solidaritas Masyarakat Anti Korupsi (SOMASI) yang kerap berunjuk rasa.

Pada tahun 2003-2004, Kabupaten Blitar masih dalam suasana pengusutan kasus korupsi Rp94 miliar. Korupsi yang menyeret Bupati Blitar Imam Muhadi sebagai tersangka dan dijebloskan ke dalam penjara. "Saat itu, usai aksi kami kadang bertemu Pak Gatot dan berdiskusi," kata Nurkhamim. Dimulai dari diskusi kecil itu komunikasi antara para aktivis SOMASI dengan Kapolres Blitar Gatot Eddy Pramono berlangsung intens.

Mereka juga saling tukar menukar nomor ponsel. Dari komunikasi yang akrab tersebut, Nurkhamim jadi tahu, meski sudah menjadi orang nomor satu di kepolisian Kabupaten Blitar, Gatot Eddy Pramono tidak meninggalkan kebiasaanya tirakat. Sejak muda hingga berkarir di kepolisian, Gatot tidak pernah putus puasa Senin Kamis. Dalam sebuah obrolan kecil, saat itu Nurkhamim sempat berujar, mendoakan karir Gatot naik lebih baik.

"Tidak pernah putus puasa Senin Kamis. Saat itu saya sempat mengatakan semoga nanti bisa menjadi Kapolda Jatim, dan dijawab amin. Tak tahunya sekarang kandidat Kapolri," papar Nurkhamim sembari tertawa. Di Kabupaten Blitar, Gatot Eddy Pramono hanya setahun. Sebelum pindah ke Jakarta, Gatot merintis pendirian kantor Polres Kabupaten Blitar yang saat ini berada di wilayah Kecamatan Talun.

Saat menjabat Kapolres Blitar, Gatot masih berkantor di wilayah Kota Blitar yang saat ini menjadi kantor Kapolres Blitar Kota (Mapolres Blitar Kota). "Yang merintis mapolres Blitar kabupaten di Talun itu Pak Gatot," tambah Nurkhamim.

Hal senada juga pernah diceritakan mantan Ketua Ansor NU Kabupaten Blitar Aminudin Fahruda. Saat masih menjadi Koordinator LSM SOMASI, Aminudin pernah dimintai tolong Gatot mengisi acara di Mapolres Blitar.

Aminudin sempat mengira hanya forum kecil. Seperti biasanya berdiskusi santai sambil menikmati kopi. Tidak tahunya begitu tiba di ruangan aula, ternyata isinya seluruh jajaran pimpinan Polres Blitar, termasuk semua Kapolsek di 22 Kecamatan. "Intinya diminta Pak Gatot mengisi materi pemberantasan korupsi termasuk langkah pencegahannya," kata Aminudin Fahruda. Hanya setahun menjadi Kapolres Blitar, Gatot Eddy Pramono diangkat sebagai sekertaris pribadi Kapolri (2006).

Di Jakarta, karirnya terus melesat. Pada tahun 2019 Gatot menjabat Kapolda Metro Jaya. Masih di tahun yang sama ia diangkat sebagai Wakapolri dengan pangkat Komisaris Jendral Polisi. Sebagai kandidat pengganti Kapolri Jendral Idham Azis, nama Gatot Eddy Pramono bersaing dengan Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar (Akpol 1988) dan Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo (Akpol 1991).
(shf)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More