Wali Kota Parepare Bakal Evaluasi Oknum Camat yang Bentak Pedagang
Senin, 28 Desember 2020 - 16:53 WIB
PAREPARE - Wali Kota Parepare Taufan Pawe, bakal mengevaluasi oknum camat yang yang membentak pedagang saat operasi yustisi penegakan protokol kesehatan Covid-19 , yang videonya viral di media sosial.
Taufan juga meminta maaf atas sikap bawahannya tersebut, lantaran tidak memberikan rasa nyaman kepada para pedagang. Menurut Taufan , penegakan dan edukasi perwali terkait pemberlakuan batasan aktivitas malam, harusnya dilakukan dengan cara yang humanis dan mengedepankan kemanusiaan.
"Tentu akan kita lakukan evaluasi tindakan ini, izinkan kami memberikan evaluasi dan tindak tegas kepada petugas tersebut,” kata Taufan.
Taufan yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Parepare mengemukakan, dalam masa penanganan pendemi Covid-19 , pemerintah harus mementingkan kesehatan masyarakat sekaligus berusaha dalam pemulihan ekonomi.
Pihaknya, kata Taufan lagi, memita seluruh jajarannya dan tim gugus tugas terkait untuk melakukan penegakan protokol kesehatan dengan pendekatan humanis.
“Di sisi lain, kita juga harus tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Situasi yang tarik menarik, namun kami masih optimis, berupaya menemukan porsi yang pas terhadap keduanya agar dapat seimbang. Kesehatan dapat pulih dan ekonomi dapat bangkit,” papaprnya.
Taufan berharap, gesekan petugas dengan masyarakat tidak terjadi lagi. Dia juga meminta agar pelaku usaha mematuhi jam operasional usaha yang berpotensi menimbulkan keramaian dibatasi.
Pembatasan operasional yang lebih ketat ini untuk menyikapi peningkatan kasus Covid-19 . Penegakan aturan ini sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran wabah Corona.
“Pemberlakuan jam malam ini bertujuan untuk mengurangi keramaian yang terjadi di malam hari khususnya menjelang dan pasca malam tahun baru. Keputusan ini memang sangat berat, namun kami mohon maklum adanya karena untuk kebaikan bersama,” ujarnya.
Taufan juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja bersama dalam membawa kemaslahatan bagi Parepare, khususnya menekan penyebaran Covid-19 .
Taufan juga meminta maaf atas sikap bawahannya tersebut, lantaran tidak memberikan rasa nyaman kepada para pedagang. Menurut Taufan , penegakan dan edukasi perwali terkait pemberlakuan batasan aktivitas malam, harusnya dilakukan dengan cara yang humanis dan mengedepankan kemanusiaan.
"Tentu akan kita lakukan evaluasi tindakan ini, izinkan kami memberikan evaluasi dan tindak tegas kepada petugas tersebut,” kata Taufan.
Taufan yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Parepare mengemukakan, dalam masa penanganan pendemi Covid-19 , pemerintah harus mementingkan kesehatan masyarakat sekaligus berusaha dalam pemulihan ekonomi.
Pihaknya, kata Taufan lagi, memita seluruh jajarannya dan tim gugus tugas terkait untuk melakukan penegakan protokol kesehatan dengan pendekatan humanis.
“Di sisi lain, kita juga harus tetap mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Situasi yang tarik menarik, namun kami masih optimis, berupaya menemukan porsi yang pas terhadap keduanya agar dapat seimbang. Kesehatan dapat pulih dan ekonomi dapat bangkit,” papaprnya.
Taufan berharap, gesekan petugas dengan masyarakat tidak terjadi lagi. Dia juga meminta agar pelaku usaha mematuhi jam operasional usaha yang berpotensi menimbulkan keramaian dibatasi.
Pembatasan operasional yang lebih ketat ini untuk menyikapi peningkatan kasus Covid-19 . Penegakan aturan ini sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran wabah Corona.
“Pemberlakuan jam malam ini bertujuan untuk mengurangi keramaian yang terjadi di malam hari khususnya menjelang dan pasca malam tahun baru. Keputusan ini memang sangat berat, namun kami mohon maklum adanya karena untuk kebaikan bersama,” ujarnya.
Taufan juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja bersama dalam membawa kemaslahatan bagi Parepare, khususnya menekan penyebaran Covid-19 .
(agn)
tulis komentar anda