Miris Petani Milenial di Kota Cimahi Hanya Ada 12 Orang, Ketahanan Pangan Terancam

Sabtu, 19 Desember 2020 - 07:14 WIB
Petani di Kota Cimahi, sedang memanen padi. Di tengah keterbatasan lahan pertanian, Pemkot Cimahi, terus mendorong lahirnya petani milenial. Foto/Dok.Humas BBPP Lembang
CIMAHI - Perkembangan industri dan minimnya lahan garapan, membuat banyak generasi muda enggan untuk melirik bidang pertanian . Oleh karenanya keberadaan petani muda di Cimahi masih sangat minim dan bisa dihitung dengan jari.

(Baca juga: Curi Tanaman Hias, Remaja di Medan Menangis Histeris Saat Dipertemukan dengan Ibunya )

"Hingga kini petani milenial (muda) di Cimahi yang terdata hanya ada 12 orang dengan rata-rata usia 19 sampai 39 tahun," sebut Kabid Pertanian Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi , Mita Mustikasari.



Mereka di antaranya berkecimpung dalam sejumlah komoditas petanian . Seperti hortikultura, sapi perah, palawaija (ubi jalar, ubi kayu, kacang tanah), padi, sawi, cabai rawit, dan sayur mayur lainnya.

Mita mengatakan, akan terus mendorong kaum muda di Kota Cimahi untuk menjadi petani. Hal ini sejalan dengan program petani milenial dari provinsi yang menargetkan bisa mencetak 1.000 petani milenial di tahun 2021.

(Baca juga: Wali Kota Beragama Konghucu Pertama di Indonesia Positif COVID-19, Andrei: Mohon Doanya )

"Kalau melihat minat sebenarnya mereka itu cukup tinggi, hanya masih perlu bimbingan dan suport dari pemerintah, seperti fasilitasi dan sarana produksi," ucapnya.

Keberadaan petani muda sangat dibutuhkan sebagai upaya regenerasi petani, dan menciptakan pertanian yang maju, mandiri, serta modern. Terlebih dengan kemajuan teknologi seperti sekarang, bertani kini tidak harus selalu identik dengan cangkul.

Plt Wali Kota Cimahi , Ngatiyana menyebutkan, Pemkot Cimahi akan terus mendorong lahirnya petani muda. Salah satunya dengan menyediakan lahan untuk digarap oleh petani milenial. Rencanannya akan menggunakan lahan yang ada di Brigif 15/Kujang II Jalan Kebon Rumput, Kota Cimahi .

(Baca juga: Tolak Rapid Test di Pelabuhan Bakauheni, Ratusan Massa Pendukung Habib Rizieq Gagal ke Jakarta )

"Kalau ada izin dari Komandan Brigif, lahan itu bisa dimanfaatkan oleh petani milenial. Nilai ekonomisnya bisa dirasakan, baik untuk masyarakat, keluarga Brigif, ataupun anak-anak muda itu sendiri," ucapnya.
(eyt)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content