Tertimbun Longsor, Pasutri Lansia di Tasikmalaya Menderita Luka-luka
Senin, 14 Desember 2020 - 10:41 WIB
TASIKMALAYA - Pasangan suami istri (Pasutri) Sudinta (75), Engkom (65) mengalami luka-luka dan harus mendapatkan perawatan medis, setelah tertimbun puing-puing reruntuhan bangunan rumahnya yang ambruk akibat diterjang longsor , Minggu (13/12/2020) malam.
(Baca juga: 6 Pengawal Habib Rizieq Tewas Ditembak, Aktivis Jabar: Tak Perlu Dibentuk TPF )
Tebing di belakang rumah warga Kampung Jolok, Desa Sundawenang, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya tersebut, ambruk setelah diterjang hujan lebat. Material longsoran langsung menghantam rumah korban.
Puluhan warga bersama TNI, Polri, dan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, gotong-royong membersihkan material longsoran yang menghancurkan rumah korban. Rumah korban hancur dan tak bisa ditempati lagi.
(Baca juga: Machfud Arifin-Mujiaman Diselimuti Duka, Ketua Tim Sukses MAJU, Gus Amik Meninggal Dunia )
Sudinta mengalami luka ringan di bagian kaki, serta tubuhnya memar akibat tertimbun puing-puing reruntuhan rumahnya. Sedangkan Engkom, mengalami luka cukup parah pada bagian wajah serta tubuhnya.
Ambruknya rumah pasutri lansia tersebut, membuat keduanya kini harus mengungsi dan tinggal di rumah keluarganya yang berada tidak jauh dengan rumah korban. Menurut Sudinta, sebelum kejadian memang kondisinya hujan lebat terus-menerus.
(Baca juga: Mobil Patroli Ditabrak Kereta Api, 2 Polisi Tewas dan 1 Anggota TNI dalam Pencarian )
"Saat itu saya sedang salat, lalu makam malam. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan rumah langsung roboh . Saya sama istri tertimbun puing-puing bangunan rumah yang ambruk terbawa longsor," ungkapnya.
Sudinta berusaha menyelamatkan diri dan keluar melalui atap rumahnya, sementara sang istri masih tertimbun di dalam rumah hingga akhirnya warga berdatangan dan memberikan pertolongan.
(Baca juga: Gresik Masih Kebanjiran, Sampai Mana Revitalisasi Sungai Kali Lamong? )
Menurut tetangga korban, Endang saat kejadian terdengar suara gemuruh yang keras, dan saat melihat keluar ternyata rumah korban sudah ambruk tertimbun longsor . "Saya cepat-cepat lari keluar rumah, bersama warga lainnya berusaha menolong korban," tuturnya.
(Baca juga: 6 Pengawal Habib Rizieq Tewas Ditembak, Aktivis Jabar: Tak Perlu Dibentuk TPF )
Tebing di belakang rumah warga Kampung Jolok, Desa Sundawenang, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya tersebut, ambruk setelah diterjang hujan lebat. Material longsoran langsung menghantam rumah korban.
Puluhan warga bersama TNI, Polri, dan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, gotong-royong membersihkan material longsoran yang menghancurkan rumah korban. Rumah korban hancur dan tak bisa ditempati lagi.
(Baca juga: Machfud Arifin-Mujiaman Diselimuti Duka, Ketua Tim Sukses MAJU, Gus Amik Meninggal Dunia )
Sudinta mengalami luka ringan di bagian kaki, serta tubuhnya memar akibat tertimbun puing-puing reruntuhan rumahnya. Sedangkan Engkom, mengalami luka cukup parah pada bagian wajah serta tubuhnya.
Ambruknya rumah pasutri lansia tersebut, membuat keduanya kini harus mengungsi dan tinggal di rumah keluarganya yang berada tidak jauh dengan rumah korban. Menurut Sudinta, sebelum kejadian memang kondisinya hujan lebat terus-menerus.
(Baca juga: Mobil Patroli Ditabrak Kereta Api, 2 Polisi Tewas dan 1 Anggota TNI dalam Pencarian )
"Saat itu saya sedang salat, lalu makam malam. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dan rumah langsung roboh . Saya sama istri tertimbun puing-puing bangunan rumah yang ambruk terbawa longsor," ungkapnya.
Sudinta berusaha menyelamatkan diri dan keluar melalui atap rumahnya, sementara sang istri masih tertimbun di dalam rumah hingga akhirnya warga berdatangan dan memberikan pertolongan.
(Baca juga: Gresik Masih Kebanjiran, Sampai Mana Revitalisasi Sungai Kali Lamong? )
Menurut tetangga korban, Endang saat kejadian terdengar suara gemuruh yang keras, dan saat melihat keluar ternyata rumah korban sudah ambruk tertimbun longsor . "Saya cepat-cepat lari keluar rumah, bersama warga lainnya berusaha menolong korban," tuturnya.
(eyt)
tulis komentar anda