Peringatan Hari Korban 40 Ribu Jiwa, Begini Pesan Pangerang Rahim
Jum'at, 11 Desember 2020 - 15:10 WIB
Wakil Wali Kota Parepare Pangerang Rahim saat memimpin upacara peringatan Hari Korab 40 Ribu Jiwa. Foto: Sindonews/Darwiaty Dalle
PAREPARE - Peringatan Hari Korban 40.000 jiwa tetap digelar di tengah pandemi Covid-19 di Monumen 40 Ribu Jiwa Kota Parepare, Jumat, (11/12/2020).
Pada upacara ini dipimpin langsung Wakil Wali Kota Parepare , Pangerang Rahim. yang juga dihadir Kapolres Parepare, AKBP Welly Abdillah, dan Sekretaris Kota Parepare, Iwan Asaad.
Waki Wali Kota Parepare, Pangerang Rahim mengatakan, peringatan pembantaian korban 40 ribu jiwa Rakyat Sulawesi Selatan dan Barat ini, diperingati setiap tahunnya untuk mengenang para perjuangan para pahlawan membela Rakyat Indonesia dari Wasterling, yang terjadi 74 tahun yang lalu.
Peringatan Hari Korban 40.000 jiwa , kata Pangerang, diharapkan dapat mengambil semangat perlawanan Rakyat Sulselbar yang menolak imprealisme penjajah juga diwujudkan dalam bentuk memperkuat persatuan dan menumbuhkan Nasionalisme.
Generasi penerus, jelas Pangeran, seharusnya mengambil hikmah dan manfaat atas peristiwa tersebut, bahwa perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan para pejuang, merupakan upaya dari rakyat Sulselbar, untuk mempertahankan eksistensi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Patut dihargai dan diaktualisasikan terus menerus," katanya.
Rakyat Sulselbar secara umum, serta generasi muda pada khususnya diharapkan, tambah Pangerang, dapat menghargai perjuangan dan pengorbanan para pejuang dan mewariskan jiwa semangat dan nilai kejuangan para pejuang dalam mengisi kemerdekaan dan melaksanakan pembangunan Nasional.
Usai pelaksanaan upacara peringatan korban 40 ribu juwa , bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Pangerang melakukan ziarah dan tabur bunga ke Makam Kesuma dan Monumen 40.000 Jiwa di Watang Bacukiki.
Pada upacara ini dipimpin langsung Wakil Wali Kota Parepare , Pangerang Rahim. yang juga dihadir Kapolres Parepare, AKBP Welly Abdillah, dan Sekretaris Kota Parepare, Iwan Asaad.
Waki Wali Kota Parepare, Pangerang Rahim mengatakan, peringatan pembantaian korban 40 ribu jiwa Rakyat Sulawesi Selatan dan Barat ini, diperingati setiap tahunnya untuk mengenang para perjuangan para pahlawan membela Rakyat Indonesia dari Wasterling, yang terjadi 74 tahun yang lalu.
Peringatan Hari Korban 40.000 jiwa , kata Pangerang, diharapkan dapat mengambil semangat perlawanan Rakyat Sulselbar yang menolak imprealisme penjajah juga diwujudkan dalam bentuk memperkuat persatuan dan menumbuhkan Nasionalisme.
Generasi penerus, jelas Pangeran, seharusnya mengambil hikmah dan manfaat atas peristiwa tersebut, bahwa perjuangan dan pengorbanan yang dilakukan para pejuang, merupakan upaya dari rakyat Sulselbar, untuk mempertahankan eksistensi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Patut dihargai dan diaktualisasikan terus menerus," katanya.
Rakyat Sulselbar secara umum, serta generasi muda pada khususnya diharapkan, tambah Pangerang, dapat menghargai perjuangan dan pengorbanan para pejuang dan mewariskan jiwa semangat dan nilai kejuangan para pejuang dalam mengisi kemerdekaan dan melaksanakan pembangunan Nasional.
Usai pelaksanaan upacara peringatan korban 40 ribu juwa , bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Pangerang melakukan ziarah dan tabur bunga ke Makam Kesuma dan Monumen 40.000 Jiwa di Watang Bacukiki.
(agn)
tulis komentar anda