Main Korek Api, Sekujur Tubuh Balita di Lampung Utara Terbakar
Kamis, 10 Desember 2020 - 03:00 WIB
LAMPUNG UTARA - Pelajaran berharga bagi para orang tua untuk selalu mengawasi buah hatinya, terutama bagi anak yang masih balita.
Di Lampung Utara , seorang bocah berusia 4 tahun warga Tanah Miring, Kelurahan Kota Alam, Kotabumi Selatan, mengalami luka bakardi bagian tubuhnya setelah bermain korek api. (Baca Juga: Pegawai BPKAD Lampung Utara Positif COVID, Kantor Ditutup)
Ramadani Wijaya, anak dari pasangan Siswanto (40) dan Supartini (33), ini harus terbaring lemah di rumahnya. Keterbatasan ekonomi membuat Siswanto terpaksa harus merawat buah hatinya di rumah dengan mengandalkan obat seadanya. Sebab, mereka tak punya biaya untuk merawat bocah malang itu ke rumah sakit.
Sang ayah, hanya seorang pedagang es kelapa muda. Siswanto bercerita, musibah yang dialami Ramadani terjadi pada Selasa (8/12/) pagi. “Saat itu, Ramadani sedang memainkan korek api. Namun, tanpa saya sadari dan membiarkanya memainkan korek. Justru menjadi petaka bagi anak saya. Tiba-tiba korek api yang dimainkannya membakar celana sehingga menyebabkan kulit dari bagian perut ke bawah sampai ke paha melepuh, " kata Siswanto.
Tak pikir panjang, dia melarikan bocah malang itu ke rumah sakit. Namun, karena belum terdaftar sebagai peserta BPJS dan keterbatasan ekonomi, akhirnya Siswanto membawa pulang anaknya kembali kerumah. (Baca Juga: Aipda Edi Anggota Bhabinkamtibmas Terkapar Diserang Pisau saat Buka Logistik Pilkada)
Dia mengaku, jika dirinya sudah berupaya untuk mendaftarkan Ramdani sebagai peserta BPJS dan mengurus prosedur sebagai pasien tidak mampu ke rumah sakit. "Saya tidak tahu jika peserta baru BPJS dapat digunakan minimal satu bulan setelah mendaftar,” kata Siswanto dengan wajah pasrah. (Baca Juga: Turuti Pesan Megawati, Cabup Kediri Putra Pramono Anung Kembali Kenakan Sepatu Taufik Kiemas)
Karena ketidakmampuannya dan sulitnya birokrasi dalam kepengurusan mendapatkan pengobatan gratis,dia pun akhirnya pasrah dan membawa anaknya pulang kembali ke rumah. Padahal, anaknya harus mendapatkan pengobatan serius mengingat kondisi luka yang dialami Ramadani cukup parah. Meski begitu, dia tetap berharap kepada pemerintah daerah agar dapat membantu nasib anaknya itu.
Di Lampung Utara , seorang bocah berusia 4 tahun warga Tanah Miring, Kelurahan Kota Alam, Kotabumi Selatan, mengalami luka bakardi bagian tubuhnya setelah bermain korek api. (Baca Juga: Pegawai BPKAD Lampung Utara Positif COVID, Kantor Ditutup)
Ramadani Wijaya, anak dari pasangan Siswanto (40) dan Supartini (33), ini harus terbaring lemah di rumahnya. Keterbatasan ekonomi membuat Siswanto terpaksa harus merawat buah hatinya di rumah dengan mengandalkan obat seadanya. Sebab, mereka tak punya biaya untuk merawat bocah malang itu ke rumah sakit.
Sang ayah, hanya seorang pedagang es kelapa muda. Siswanto bercerita, musibah yang dialami Ramadani terjadi pada Selasa (8/12/) pagi. “Saat itu, Ramadani sedang memainkan korek api. Namun, tanpa saya sadari dan membiarkanya memainkan korek. Justru menjadi petaka bagi anak saya. Tiba-tiba korek api yang dimainkannya membakar celana sehingga menyebabkan kulit dari bagian perut ke bawah sampai ke paha melepuh, " kata Siswanto.
Tak pikir panjang, dia melarikan bocah malang itu ke rumah sakit. Namun, karena belum terdaftar sebagai peserta BPJS dan keterbatasan ekonomi, akhirnya Siswanto membawa pulang anaknya kembali kerumah. (Baca Juga: Aipda Edi Anggota Bhabinkamtibmas Terkapar Diserang Pisau saat Buka Logistik Pilkada)
Dia mengaku, jika dirinya sudah berupaya untuk mendaftarkan Ramdani sebagai peserta BPJS dan mengurus prosedur sebagai pasien tidak mampu ke rumah sakit. "Saya tidak tahu jika peserta baru BPJS dapat digunakan minimal satu bulan setelah mendaftar,” kata Siswanto dengan wajah pasrah. (Baca Juga: Turuti Pesan Megawati, Cabup Kediri Putra Pramono Anung Kembali Kenakan Sepatu Taufik Kiemas)
Karena ketidakmampuannya dan sulitnya birokrasi dalam kepengurusan mendapatkan pengobatan gratis,dia pun akhirnya pasrah dan membawa anaknya pulang kembali ke rumah. Padahal, anaknya harus mendapatkan pengobatan serius mengingat kondisi luka yang dialami Ramadani cukup parah. Meski begitu, dia tetap berharap kepada pemerintah daerah agar dapat membantu nasib anaknya itu.
(nic)
tulis komentar anda