Dosen UNS Ubah Limbah Popok Menjadi Peredam Suara Dalam Ruang

Selasa, 12 Mei 2020 - 17:30 WIB
Sadar akan kebutuhan strategi industri untuk produk ini, Prabang turut menggandeng Hary Setianto dari Teknik Industri untuk menyusun strategi pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan industri hingga sampai ke hilir atau masyarakat. Ia juga berencana melakukan penelitian payung bersama mahasiswa untuk terus mengembangkan produk ini.

Mahasiswa nanti dapat meneliti dimensi atau bentuknya agar tidak melulu berbentuk persegi. Atau bisa juga casing selain kertas daur ulang. Penelitian dan karya ini juga dipandang sebagai sebuah circular economy atau lingkaran ekonomi. Yakni bagaimana mendaur ulang limbah tanpa nilai menjadi teknologi tepat guna dan ramah lingkungan yang dapat bernilai jual tinggi.

Harapannya, produk ini dapat menggantikan peredam suara sintetis dari gipsum dan peredam suara glasswool yang selama ini beredar di pasaran dengan harga yang lebih terjangkau. Selain itu, pemulung yang juga berperan dalam pengumpulan bahan, dapat meningkat penghasilannya.

Pihaknya masih dalam tahap sosialisasi prototipe dan pengajuan proposal pendanaan penelitian lebih lanjut. "Saya sangat berharap, segera difabrikasi dan dapat sampai ke hilir sehingga bermanfaat bagi masyarakat dalam skala besar. Setidaknya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dulu," katanya.
(abd)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content