Bencana Alam Intai Blitar hingga Akhir Tahun, BPBD: Apalagi Kalau Cuaca Mendung
Kamis, 12 November 2020 - 19:43 WIB
BLITAR - Bencana alam berupa tanah longsor, angin puting beliung, tanah ambles hingga banjir bandang, masih mengintai sejumlah wilayah di Kabupaten Blitar hingga akhir tahun 2020. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Apalagi kalau cuaca mulai mendung. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan pada lingkungan sekitar," ujar Kepala BPBD Kabupaten Blitar Achmad Cholik, Kamis (12/11/2020). Dari data dihimpun, sedikitnya ada 4 kecamatan di Kabupaten Blitar yang rawan diterjang musibah longsor. (Baca juga: Tragis, Ayah, Ibu, dan Anak Meninggal Berurutan Usai Gelar Hajatan Nikah)
Keempatnya adalah Kecamatan Wlingi, Kecamatan Doko, Kecamatan Gandusari dan Kecamatan Selorejo. Kerawanan dipengaruhi topografi yang sebagian besar berupa perbukitan. Belum lama ini longsor terjadi di dua dusun di Desa Semen, Kecamatan Gandusari, yakni Parang dan Jengglong. (Baca juga: Tenaga Kesehatan Terpapar Corona, Sudah 5 Puskesmas Blitar Ditutup Sementara)
Saat hujan deras tebing setinggi 20 meter ambrol dan menimpa pemukiman warga. "Untung tidak sampai terjadi korban jiwa," kata Cholik. Selain empat kecamatan di wilayah Timur (Wlingi, Doko, Gandusari dan Selorejo), sebagian kawasan di dua kecamatan wilayah selatan juga berpotensi diintai bencana longsor.
Kawasan itu yakni Kecamatan Wates dan Panggungrejo. Kemudian juga sebagian wilayah Kecamatan Nglegok, khususnya yang berada di lereng Gunung Kelud. Tidak hanya longsor, bencana banjir bandang juga ikut mengancam sejumlah kawasan di sekitar sungai lahar Gunung Kelud. Sementara bencana angin puting beliung kerap terjadi di sebagian wilayah Blitar barat.
"Puting beliung termasuk bencana yang juga patut diwaspadai," papar Cholik. Menurut Cholik, cuaca ekstrim, yakni hujan deras disertai angin kencang diperkirakan masih akan terjadi hingga akhir tahun. Yang bisa dilakukan masyarakat ketika situasi itu datang hanya meningkatkan kewaspadaan. "Sekali lagi tetap waspada," imbaunya.
"Apalagi kalau cuaca mulai mendung. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan pada lingkungan sekitar," ujar Kepala BPBD Kabupaten Blitar Achmad Cholik, Kamis (12/11/2020). Dari data dihimpun, sedikitnya ada 4 kecamatan di Kabupaten Blitar yang rawan diterjang musibah longsor. (Baca juga: Tragis, Ayah, Ibu, dan Anak Meninggal Berurutan Usai Gelar Hajatan Nikah)
Keempatnya adalah Kecamatan Wlingi, Kecamatan Doko, Kecamatan Gandusari dan Kecamatan Selorejo. Kerawanan dipengaruhi topografi yang sebagian besar berupa perbukitan. Belum lama ini longsor terjadi di dua dusun di Desa Semen, Kecamatan Gandusari, yakni Parang dan Jengglong. (Baca juga: Tenaga Kesehatan Terpapar Corona, Sudah 5 Puskesmas Blitar Ditutup Sementara)
Saat hujan deras tebing setinggi 20 meter ambrol dan menimpa pemukiman warga. "Untung tidak sampai terjadi korban jiwa," kata Cholik. Selain empat kecamatan di wilayah Timur (Wlingi, Doko, Gandusari dan Selorejo), sebagian kawasan di dua kecamatan wilayah selatan juga berpotensi diintai bencana longsor.
Kawasan itu yakni Kecamatan Wates dan Panggungrejo. Kemudian juga sebagian wilayah Kecamatan Nglegok, khususnya yang berada di lereng Gunung Kelud. Tidak hanya longsor, bencana banjir bandang juga ikut mengancam sejumlah kawasan di sekitar sungai lahar Gunung Kelud. Sementara bencana angin puting beliung kerap terjadi di sebagian wilayah Blitar barat.
"Puting beliung termasuk bencana yang juga patut diwaspadai," papar Cholik. Menurut Cholik, cuaca ekstrim, yakni hujan deras disertai angin kencang diperkirakan masih akan terjadi hingga akhir tahun. Yang bisa dilakukan masyarakat ketika situasi itu datang hanya meningkatkan kewaspadaan. "Sekali lagi tetap waspada," imbaunya.
(shf)
tulis komentar anda