Teliti Vaksin COVID-19, UNAIR Dapat Bantuan Lab dan Pendanaan dari BIN
Sabtu, 09 Mei 2020 - 21:37 WIB
“Diharapkan, dengan bantuan alat laboratorium dan dukungan pembiayaan penelitian tersebut dapat membantu Lembaga Penyakit Tropis UNAIR dan Pusat Penelitian & Pengembangan Stem Cell UNAIR untuk secepatnya menghasilkan obat dan vaksin COVID-19. Kami berharap pihak UNAIR dapat secara berkala menginformasikan perkembangan dari penelitian yang dikerjasamakan dengan BIN tersebut,” lanjut Bambang.
Penyerahan bantuan tersebut diterima langsung oleh Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Mohammad Nasih, yang didampingi oleh Ketua Senat Akademik UNAIR Prof. Djoko Santoso, Ketua Tim Peneliti UNAIR, Prof. Soetjipto, Ketua Peneliti Senyawa UNAIR Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, Ketua Peneliti Farmasi, Dr. Purwati, dan Ketua Peneliti Whole Fenomena Prof. Dr. Maria Lucia Inge Lusida, beserta jajaran.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Mohammad Nasih, juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas bantuan yang diberikan oleh BIN. Nasih berharap dengan adanya bantuan peralatan laboratorium ini, UNAIR dapat meningkatkan kapasitas uji laboratorium dan memudahkan para tenaga peneliti dalam mempercepat penanganan pandemi COVID-19.
“Melalui bantuan ini, diharapkan UNAIR secara umum, dan khususnya Lembaga Penyakit Tropis, dan Pusat Penelitian & Pengembangan Stem Cell UNAIR dapat meningkatkan kapasitas uji COVID-19 dari 320 sampel/hari menjadi 500 sampel/hari dan harapan kami para peneliti segera menemukan kandidat obat baru dari kombinasi obat-obatan yang tersedia yang memiliki potensi kemanjuran untuk pengobatan pasien COVID-19. Kecepatan dan ketepatan bantuan yang diberikan oleh BIN ini, nilainya melebihi dari bantuan uang tunai karena susahnya transportasi dan logistik untuk mendapatkan alat-alat ini”, ujar Mohammad Nasih.
Prof. Nasih juga berpesan kepada masyarakat agar terus berperan aktif dalam mencegah penyebaran wabah corona, baik melalui dukungan kepada pemerintah dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menunda pulang mudik, menjaga kesehatan pribadi hingga secara sukarela memberikan bantuan moril dan materil kepada para tenaga medis yang berjuang di garda terdepan dalam melawan COVID-19.
“Pandemi corona ini akan cepat berakhir jika seluruh masyarakat saling bahu membahu mengikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan physical distancing, menunda mudik dan secara sukarela mematuhi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah terbukti dapat menekan penyebaran virus corona. Semoga pandemi ini segera berlalu dan situasi kembali kondusif,” ujar Prof. M. Nasih mengakhiri ucapannya.
Pada penutupan serah terima bantuan peralatan laboratorium COVID-19, Ketua Peneliti Senyawa UNAIR Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, menyampaikan progres penelitian yang sudah dicapai sejak ditandatangani PKS dengan BIN.
“Kami dengan teman-teman peneliti telah berhasil melakukan analisis terhadap beberapa jenis obat baik dari luar maupun dalam negeri. Seperti laporan EijkMan yang telah berhasil memganalisa 3 genome, saat ini UNAIR juga sudah berhasil menganalisis 6 dari 20 sample genome virus COVID-19 Indonesia. Selanjutnya, UNAIR juga telah menemukan beberapa senyawa yang nantinya bisa diujicoba dengan Genome Virus COVID-19 yang telah ditemukan. Kami yakin, melalui penelitian lanjutan akan segera ditemukan kandidat obat untuk COVID-19 ini, mudah-mudahan dalam 2-3 minggu ke depan ada kabar baiknya”, ungkap Prof. Ni Nyoman sambil menutup laporan singkatnya.
Penyerahan bantuan tersebut diterima langsung oleh Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Mohammad Nasih, yang didampingi oleh Ketua Senat Akademik UNAIR Prof. Djoko Santoso, Ketua Tim Peneliti UNAIR, Prof. Soetjipto, Ketua Peneliti Senyawa UNAIR Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, Ketua Peneliti Farmasi, Dr. Purwati, dan Ketua Peneliti Whole Fenomena Prof. Dr. Maria Lucia Inge Lusida, beserta jajaran.
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Mohammad Nasih, juga menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas bantuan yang diberikan oleh BIN. Nasih berharap dengan adanya bantuan peralatan laboratorium ini, UNAIR dapat meningkatkan kapasitas uji laboratorium dan memudahkan para tenaga peneliti dalam mempercepat penanganan pandemi COVID-19.
“Melalui bantuan ini, diharapkan UNAIR secara umum, dan khususnya Lembaga Penyakit Tropis, dan Pusat Penelitian & Pengembangan Stem Cell UNAIR dapat meningkatkan kapasitas uji COVID-19 dari 320 sampel/hari menjadi 500 sampel/hari dan harapan kami para peneliti segera menemukan kandidat obat baru dari kombinasi obat-obatan yang tersedia yang memiliki potensi kemanjuran untuk pengobatan pasien COVID-19. Kecepatan dan ketepatan bantuan yang diberikan oleh BIN ini, nilainya melebihi dari bantuan uang tunai karena susahnya transportasi dan logistik untuk mendapatkan alat-alat ini”, ujar Mohammad Nasih.
Prof. Nasih juga berpesan kepada masyarakat agar terus berperan aktif dalam mencegah penyebaran wabah corona, baik melalui dukungan kepada pemerintah dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), menunda pulang mudik, menjaga kesehatan pribadi hingga secara sukarela memberikan bantuan moril dan materil kepada para tenaga medis yang berjuang di garda terdepan dalam melawan COVID-19.
“Pandemi corona ini akan cepat berakhir jika seluruh masyarakat saling bahu membahu mengikuti anjuran pemerintah untuk menerapkan physical distancing, menunda mudik dan secara sukarela mematuhi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah terbukti dapat menekan penyebaran virus corona. Semoga pandemi ini segera berlalu dan situasi kembali kondusif,” ujar Prof. M. Nasih mengakhiri ucapannya.
Pada penutupan serah terima bantuan peralatan laboratorium COVID-19, Ketua Peneliti Senyawa UNAIR Prof. Dr. Ni Nyoman Tri Puspaningsih, menyampaikan progres penelitian yang sudah dicapai sejak ditandatangani PKS dengan BIN.
“Kami dengan teman-teman peneliti telah berhasil melakukan analisis terhadap beberapa jenis obat baik dari luar maupun dalam negeri. Seperti laporan EijkMan yang telah berhasil memganalisa 3 genome, saat ini UNAIR juga sudah berhasil menganalisis 6 dari 20 sample genome virus COVID-19 Indonesia. Selanjutnya, UNAIR juga telah menemukan beberapa senyawa yang nantinya bisa diujicoba dengan Genome Virus COVID-19 yang telah ditemukan. Kami yakin, melalui penelitian lanjutan akan segera ditemukan kandidat obat untuk COVID-19 ini, mudah-mudahan dalam 2-3 minggu ke depan ada kabar baiknya”, ungkap Prof. Ni Nyoman sambil menutup laporan singkatnya.
(mpw)
tulis komentar anda