Laskar Hizbullah dan Sejarah Perang di Kota Pahlawan

Senin, 09 November 2020 - 05:00 WIB


Bambu runcing yang dipakai para pejuang dalam pertempuran 10 November di Surabaya menjadi senjata utama melawan sekutu. Bambu runcing dalam sebuah kisah juga diberikan suwuk (doa) dari para kiai. Ratusan ribu bambu runcing sebelum dikirim ke Surabaya diberikan doa KH Mansyur, pendiri Pondok Pesantren Al Fattah Kalipucang, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.

Sementara para prajurit kemerdekaan juga mendapat perlakuan yang sama. Mbah Makruf Kedunglo Kediri, sebagaimana riwayat yang diceritakan di kalangan santri, sebelum berangkat bertempur pada 10 November, para tentara dan santri yang ikut berjuang diberi suwuk oleh Mbah Makruf dengan harapan mereka kebal dengan berbagai senjata. Mereka diberi minum air jeding dekat Masjid.

Battle of Surabaya tetap menjadi sejarah panjang dalam terbentuknya republik ini. Keberanian dan semangat pantang menyerah dari arek-arek Suroboyo selalu memberikan teladan bagi setiap generasi untuk pantang menyerah.
(nag)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More