Bukan hanya Siswa yang Semangat, Orangtua Juga Antusias Beli Seragam Baru
Rabu, 04 November 2020 - 14:32 WIB
Hanya saja, belajarnya diakui tidak se-intensif jika sekolah tatap muka. Selama membantu pembelajaran di rumah, paling sulit adalah pelajaran matematika karena harus menjabarkan prosesnya menuju jawaban. Menjelang pembelajaran tatap muka, ia mendorong anaknya agar selalu menjaga kondisi tubuh agar selalu sehat.
Kemudian alat alat penunjang protokol kesehatan disiapkan. Seperti masker, face shield, handsanitizer dan tisu. Diakuinya, memang ada rasa khawatir terkait penyebaran COVID-19 karena penyakitnya tidak kelihatan. Hanya saja jika tidak sekolah tatap muka, siswa ketinggalan pelajaran.
Untuk itu, yang dilakukan adalah terus menjaga kesehatan dan pasrah kepada Tuhan. Saat mengantar dan menjemput, dirinya dari rumah dan tidak mampir ke mana mana sesuai instruksi Dinas Pendidikan Solo. Orangtua harus benar benar menjaga kesehatan dirinya agar jangan sampai terpapar COVID-19. Kesehatan anak juga diawasi ketat.
Jika merasa kurang enak badan, terlebih cuaca kini mulai memasuki penghujan, maka tidak masuk sekolah terlebih dahulu. Untuk menjaga kesehatan anak tetap fit, ia menyediakan vitamin dan madu. Selain itu juga tidak boleh sering bermain hingga lelah. Sebab jika kecapekan tentu badan menjadi drop.
Titin, orangtua siswa lainnya mengaku berangkat dari rumah ke sekolah pukul 07.15 WIB. Setelah mengantar, ia langsung pulang dan tidak mampir ke mana mana. Ia tidak mau membiarkan anaknya pulang dan berangkat sendiri karena takut mampir ke mana mana. “Senang bisa sekolah lagi, anaknya juga sudah bosan,” ungkap Titin. Selama belajar online, anaknya terkadang mengeluh merasa bosan. (BACA JUGA: Pembelajaran Tatap Muka Belum Bisa Dilakukan, DKI Akan Tingkatkan Layanan Internet)
Sehingga ketika SMP Negeri 4 Surakarta menjadi salah satu sekolah yang mengawali pembelajaran tatap muka, maka rasanya sangat senang sekali. Salah satu persiapan yang dilakukan menjelang masuk sekolah kembali adalah membeli seragam baru. “Beberapa bulan di rumah bajunya sudah tidak semua,” imbuhnya.
Sementara itu, Adinda, salah satu siswa kelas 9 SMP 4 Surakarta mengaku senang dapat kembali bersekolah dan mengikuti pembelajaran tatap muka. Ia juga senang karena dapat kembali bertemu dengan teman temannya di sekolah. “selama pembelajaran daring, tidak terlalu paham dengan materinya,” ucap Adinda.
Ketika mengikuti pembelajaran tatap muka selama dua jam mulai pukul 08.00 WIB, dirinya merasa lebih paham karena diterangkan guru secara langsung. Beda halnya jika pembelajaran daring, sesekali ada yang benar benar belum paham. Ia kemudian bertanya kepada guru melalui pesan singkat Whatsapp.
Sementara pelajaran yang diberikan hari pertama saat pembelajaran tatap muka adalah IPA dan Bahasa Indonesia. Meski waktunya singkat, namun ia bisa memahami pelajaran yang diberikan. Diakuinya, memakai masker dan face shield selama pembelajaran cukup pengap.
Kemudian alat alat penunjang protokol kesehatan disiapkan. Seperti masker, face shield, handsanitizer dan tisu. Diakuinya, memang ada rasa khawatir terkait penyebaran COVID-19 karena penyakitnya tidak kelihatan. Hanya saja jika tidak sekolah tatap muka, siswa ketinggalan pelajaran.
Untuk itu, yang dilakukan adalah terus menjaga kesehatan dan pasrah kepada Tuhan. Saat mengantar dan menjemput, dirinya dari rumah dan tidak mampir ke mana mana sesuai instruksi Dinas Pendidikan Solo. Orangtua harus benar benar menjaga kesehatan dirinya agar jangan sampai terpapar COVID-19. Kesehatan anak juga diawasi ketat.
Jika merasa kurang enak badan, terlebih cuaca kini mulai memasuki penghujan, maka tidak masuk sekolah terlebih dahulu. Untuk menjaga kesehatan anak tetap fit, ia menyediakan vitamin dan madu. Selain itu juga tidak boleh sering bermain hingga lelah. Sebab jika kecapekan tentu badan menjadi drop.
Titin, orangtua siswa lainnya mengaku berangkat dari rumah ke sekolah pukul 07.15 WIB. Setelah mengantar, ia langsung pulang dan tidak mampir ke mana mana. Ia tidak mau membiarkan anaknya pulang dan berangkat sendiri karena takut mampir ke mana mana. “Senang bisa sekolah lagi, anaknya juga sudah bosan,” ungkap Titin. Selama belajar online, anaknya terkadang mengeluh merasa bosan. (BACA JUGA: Pembelajaran Tatap Muka Belum Bisa Dilakukan, DKI Akan Tingkatkan Layanan Internet)
Sehingga ketika SMP Negeri 4 Surakarta menjadi salah satu sekolah yang mengawali pembelajaran tatap muka, maka rasanya sangat senang sekali. Salah satu persiapan yang dilakukan menjelang masuk sekolah kembali adalah membeli seragam baru. “Beberapa bulan di rumah bajunya sudah tidak semua,” imbuhnya.
Sementara itu, Adinda, salah satu siswa kelas 9 SMP 4 Surakarta mengaku senang dapat kembali bersekolah dan mengikuti pembelajaran tatap muka. Ia juga senang karena dapat kembali bertemu dengan teman temannya di sekolah. “selama pembelajaran daring, tidak terlalu paham dengan materinya,” ucap Adinda.
Ketika mengikuti pembelajaran tatap muka selama dua jam mulai pukul 08.00 WIB, dirinya merasa lebih paham karena diterangkan guru secara langsung. Beda halnya jika pembelajaran daring, sesekali ada yang benar benar belum paham. Ia kemudian bertanya kepada guru melalui pesan singkat Whatsapp.
Sementara pelajaran yang diberikan hari pertama saat pembelajaran tatap muka adalah IPA dan Bahasa Indonesia. Meski waktunya singkat, namun ia bisa memahami pelajaran yang diberikan. Diakuinya, memakai masker dan face shield selama pembelajaran cukup pengap.
Lihat Juga :
tulis komentar anda