Gara-gara Ikan Sapu-sapu, Dewan Minta Nasfari Mundur sebagai Kadis Perikanan
Rabu, 28 Oktober 2020 - 17:24 WIB
WAJO - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo , Herman Arif meminta Nasfari mundur dari jabatan Kepala Dinas Perikanan (Diskan). Oleh dewan, Nasfari dianggap tidak becus mengatasi masalah ikan sapu-sapu di Danau Tempe.
Herman bilang, ikan sapu-sapu atau dikenal dengan bahasa latin Loricariidae merupakan ikan yang termasuk golongan invasive species.
Populasi ikan tersebut sangat melimpah di perairan Danau Tempe . Namun keberadaannya sejauh ini tak bernilai ekonomis, bahkan nelayan menganggap ikan tersebut hanya hama bagi spesies ikan asli Danau Tempe .
"Ikan sapu-sapu menjadi masalah utama dan sudah bertahun-tahun dikeluhkan oleh nelayan, Pak Kadis kerjanya apa? Kenapa sampai sekarang belum ada solusi, kalau sudah tidak sanggup silahkan mundur," ujarnya kepada SINDOnews, Rabu (28/10/2020).
Olehnya itu, legislator fraksi Gerindra ini mendorong agar Bupati Wajo , Amran Mahmud mengevaluasi kinerja Nasfari, sebab tidak mampu mengatasi keberadaan ikan sapu-sapu.
Apalagi saat peringatan dies natalis Unhas yang ke-64, Bupati Wajo sampai meminta akademisi Unhas untuk melakukan riset terhadap ikan sapu-sapu, agar dapat memberikan manfaat kepada nelayan di Danau Tempe .
"Saya menganggap permintaan pak Bupati kepada sejumlah akademisi untuk melakukan riset terhadap ikan sapu-sapu, merupakan suatu tanda hilangnya kepercayaan Bupati Wajo terhadap Pak Kadis. Sudah tiga tahun lebih kepala Diskan tidak bisa berkontribusi maksimal. Inilah salah satu organisasi perangkat daerah (OPD) harus dievaluasi," teganya.
Sebelumnya, Bupati Wajo , Amran Mahmud berharap kepada akademisi Unhas agar melakukan riset manfaat ikan sapu-sapu. Hal tersebut disampaikan saat Amran Mahmud memberi sambutan dalam dies natalis Unhas ke- 64 di ruangan pola kantor Bupati Wajo, beberapa waktu lalu.
Herman bilang, ikan sapu-sapu atau dikenal dengan bahasa latin Loricariidae merupakan ikan yang termasuk golongan invasive species.
Populasi ikan tersebut sangat melimpah di perairan Danau Tempe . Namun keberadaannya sejauh ini tak bernilai ekonomis, bahkan nelayan menganggap ikan tersebut hanya hama bagi spesies ikan asli Danau Tempe .
"Ikan sapu-sapu menjadi masalah utama dan sudah bertahun-tahun dikeluhkan oleh nelayan, Pak Kadis kerjanya apa? Kenapa sampai sekarang belum ada solusi, kalau sudah tidak sanggup silahkan mundur," ujarnya kepada SINDOnews, Rabu (28/10/2020).
Olehnya itu, legislator fraksi Gerindra ini mendorong agar Bupati Wajo , Amran Mahmud mengevaluasi kinerja Nasfari, sebab tidak mampu mengatasi keberadaan ikan sapu-sapu.
Apalagi saat peringatan dies natalis Unhas yang ke-64, Bupati Wajo sampai meminta akademisi Unhas untuk melakukan riset terhadap ikan sapu-sapu, agar dapat memberikan manfaat kepada nelayan di Danau Tempe .
"Saya menganggap permintaan pak Bupati kepada sejumlah akademisi untuk melakukan riset terhadap ikan sapu-sapu, merupakan suatu tanda hilangnya kepercayaan Bupati Wajo terhadap Pak Kadis. Sudah tiga tahun lebih kepala Diskan tidak bisa berkontribusi maksimal. Inilah salah satu organisasi perangkat daerah (OPD) harus dievaluasi," teganya.
Sebelumnya, Bupati Wajo , Amran Mahmud berharap kepada akademisi Unhas agar melakukan riset manfaat ikan sapu-sapu. Hal tersebut disampaikan saat Amran Mahmud memberi sambutan dalam dies natalis Unhas ke- 64 di ruangan pola kantor Bupati Wajo, beberapa waktu lalu.
tulis komentar anda