Tak Beri Kontribusi PAD, Dewan Soroti Kinerja PDAM dan PT WEJ
loading...
A
A
A
WAJO - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo kritik kinerja PDAM dan PT Wajo Energi Jaya (WEJ) ke daerah. Meski telah mendapatkan suntikan dana melalalui penyertaan modal, kontribusi keduanya nihil. Hanya membebani keuangan daerah.
Ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Wajo, Taqwa Gaffar, mengatakan, kontribusi dan capaian kinerja PT WEJ untuk mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD) dinilai belum membuahkan hasil.
Bahkan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan itu mengalami penurunan. Semula di APBD pokok sebesar Rp20 miliar, dan di APBD perubahan turun Rp16,6 miliar.
"Apa kontribusinya, padahal Pemerintah Daerah telah beberapa kali memberikan penyertaan modal kepada kedua perusahaan tersebut," ujarnya kepada Sindonews, Minggu (4/9/2022).
Menurut Taqwa, sejau ini ia masih meminta penjelasan kepada Pemerintah Daerah atas penurunan pendapat hasil pengelolaan kekayaan daerah.
Sebab menurutnya, penurunannya dinilai cukup besar, Rp3,3 miliar "Pemerintah harus menjelaskan ke DPRD apa yang terjadi, sebab sudah berapa kali penyertaan modal dilakukan. Jangan sampai kedua perusahaan tersebut hanya jadi beban keuangan daerah yang tidak memiliki kontribusi apapun," tegasnya Sekrtaris IMI Sulsel.
Sementara, Sekretaris Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Wajo, Andi Sahlan menjelaskan, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan bersumber dari penyertaan modal. Pemkab Wajo telah melakukan penyertaan kepada PDAM, PT WEJ dan Bank Sulselbar Cabang Sengkang.
"Target deviden Rp20 miliar itu dari Bank Sulselbar. Yang kekurangan Rp3,3 miliar sudah tidak ada. Makanya di perubahan ini dilakukan penyesuaian," katanya.
Sementara dua Perusahaan yang menjadi sorotan DPRD Kabupaten Wajo dalam memberikan kontribusi ke Pemerintah Daerah memang belum ada pendapat yang masuk ke Pemerintah Daerah.
"Kalau ini PT WEJ belum ada ada pendapatan atas pernyertaan modal Pemda Wajo. PDAM juga belum ada," pungkasnya.
Ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Wajo, Taqwa Gaffar, mengatakan, kontribusi dan capaian kinerja PT WEJ untuk mendukung Pendapatan Asli Daerah (PAD) dinilai belum membuahkan hasil.
Bahkan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan itu mengalami penurunan. Semula di APBD pokok sebesar Rp20 miliar, dan di APBD perubahan turun Rp16,6 miliar.
"Apa kontribusinya, padahal Pemerintah Daerah telah beberapa kali memberikan penyertaan modal kepada kedua perusahaan tersebut," ujarnya kepada Sindonews, Minggu (4/9/2022).
Menurut Taqwa, sejau ini ia masih meminta penjelasan kepada Pemerintah Daerah atas penurunan pendapat hasil pengelolaan kekayaan daerah.
Sebab menurutnya, penurunannya dinilai cukup besar, Rp3,3 miliar "Pemerintah harus menjelaskan ke DPRD apa yang terjadi, sebab sudah berapa kali penyertaan modal dilakukan. Jangan sampai kedua perusahaan tersebut hanya jadi beban keuangan daerah yang tidak memiliki kontribusi apapun," tegasnya Sekrtaris IMI Sulsel.
Sementara, Sekretaris Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Wajo, Andi Sahlan menjelaskan, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan bersumber dari penyertaan modal. Pemkab Wajo telah melakukan penyertaan kepada PDAM, PT WEJ dan Bank Sulselbar Cabang Sengkang.
"Target deviden Rp20 miliar itu dari Bank Sulselbar. Yang kekurangan Rp3,3 miliar sudah tidak ada. Makanya di perubahan ini dilakukan penyesuaian," katanya.
Sementara dua Perusahaan yang menjadi sorotan DPRD Kabupaten Wajo dalam memberikan kontribusi ke Pemerintah Daerah memang belum ada pendapat yang masuk ke Pemerintah Daerah.
"Kalau ini PT WEJ belum ada ada pendapatan atas pernyertaan modal Pemda Wajo. PDAM juga belum ada," pungkasnya.
(agn)